• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Kamis, November 13, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Kekerasan Terhadap Tawanan Perempuan Palestina (Part 1)

by Adara Relief International
April 13, 2020
in Berita Kemanusiaan
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Kekerasan Terhadap Tawanan Perempuan Palestina (Part 1)
119
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

“Protected persons are entitled, in all circumstances, to respect for their persons, their honour, their family rights, their religious convictions and practices, and their manners and customs. They shall at all times be humanely treated, and shall be protected especially against all acts of violence or threats thereof and against insults and public curiosity. Women shall be especially protected against any attack … “ (Article 27 of the Fourth Geneva Convention)

Di tahun 2017, jumlah orang yang ditawan ke penjara di Palestina ( mencapai 6.500 orang, 350 orang di antaranya adalah anak-anak dan 58 orang perempuan (sembilan orang di antaranya anak di bawah umur). Sementara itu ada 450 orang yang ditawan karena alasan administratif. Di antaranya ada 22 orang wartawan dan 11 orang anggota legislatif di Palestina juga ikut ditawan.

Setiap harinya rata-rata terjadi 18 kasus penduduk Palestina yang ditawan. Sejak tahun 1967 sebanyak 700.000 orang penduduk Palestina telah dipenjara oleh Israel, di mana 10.000 orang di antaranya adalah perempuan.

Israel secara sistematis menggunakan perempuan sebagai tawanan untuk tujuan-tujuan politik mereka. Di antara tujuan itu adalah agar tawanan pria yang telah dijebloskan ke penjara oleh Israel mau berbicara (mengungkapkan informasi rahasia). Israel menangkapi saudara perempuan, istri, ibu atau anak perempuan mereka. Perempuan dijadikan alat politik agar Israel mendapatkan informasi dari tawanan. Israel juga menangkapi perempuan-perempuan yang menjadi pemimpin di masyarakat, agar masyarakat menjadi takut dan bungkam terhadap tekanan yang dilakukan militer Israel. Mereka bahkan tak segan menangkapi anak kecil hingga perempuan hamil.

Baca Juga

UNICEF: Israel Halangi Masuknya Vaksin dan Susu Bayi ke Gaza

Puluhan Atlet Desak UEFA Skorsing Israel atas Pelanggaran HAM di Gaza

Penawanan yang dilakukan Israel terhadap para perempuan Palestina biasanya berupa tahanan administratif, yang merupakan mimpi buruk bagi seluruh tahanan. Penawanan jenis ini merupakan sebuah prosedur yang memperbolehkan tentara Israel menahan secara khusus tanpa melalui proses tuntutan ataupun persidangan. Komandan militer Israel mendasarkan keputusannya pada informasi yang berkategori rahasia sehingga tidak bisa diakses oleh tahanan ataupun pengacaranya. Sesungguhnya peraturan ini bertolak belakang dengan perjanjian internasional mengenai Hak Sipil dan Politik di Pasal 9 ayat 2 yang menyatakan “tawanan harus mendapatkan informasi tentang masa tawanan dan alasan penawanan, juga tentang tuntutan yang diajukan kepadanya”.

Selama di dalam penjara, tawanan perempuan Palestina mengalami berbagai hal yang tidak menyenangkan.
Mereka mengalami kekerasan baik secara fisik ataupun verbal, kesulitan mendapatkan pengobatan medis yang layak, sulit mendapatkan pengacara dan tidak diperkenankan untuk bertemu dengan keluarganya.
Israel sedapat mungkin menekan para tawanan perempuan, tidak hanya untuk mendapatkan informasi penting, juga sebagai bagian tekanan fisik dan mental kepada para perempuan Palestina lainnya.

Fasilitas penjara yang disediakan oleh Israel juga jauh dari kategori layak, terlebih untuk perempuan. Berdasarkan data dari organisasi pembela hak tawanan Palestina Addameer, kondisi di kebanyakan penjara Israel kurang memiliki pendekatan berbasis gender.

Israel mengabaikan kondisi kesehatan tawanan perempuan yang menderita akibat kerasnya hukuman yang diberlakukan di penjara. Karena tidak mendapatkan kesempatan untuk berobat, para tawanan terpaksa harus mengobati dirinya sendiri terhadap penyakit ataupun kondisi luka yang mereka alami. Mereka juga tidak menerima pendidikan selama dihukum. Tidak hanya itu, kunjungan dari keluarga termasuk untuk ibu dengan anak juga dilarang. Kondisi sel juga penuh sesak dengan keadaan yang kotor (ada serangga di dalamnya) serta kurangnya penerangan di dalam ruangan. Permasalahan kesehatan tahanan maupun kebersihan juga kurang diperhatikan terutama bagi tawanan yang hamil yang merupakan pihak yang rentan.

Pembela HAM dalam Tahanan Administratif
Pembela HAM, anggota legislatif dan berbagai pemimpin perempuan Palestina juga tidak terlepas dari penangkapan yang dilakukan oleh tentara Israel. Pada tanggal 2 Juli 2017, tentara Israel menangkap Khalida Jarrar yang merupakan anggota legislatif Palestina sekaligus juga ketua Komite Federasi Perempuan Palestina. Ia ditangkap di dalam rumahnya di Ramallah, setelah dikepung oleh 35 orang tentara Palestina. Sebelumnya ia juga telah ditawan oleh Israel selama 15 bulan dan baru dibebaskan pada bulan Juni 2016. Bersamaan dengan Jarrar, sekertaris Jenderal Komite Federasi Perempuan Palestina, Khitam Saafin juga ditangkap di rumahnya di Beitunia.
Penangkapan kedua aktivis perempuan ini merupakan bagian dari kebijakan politik sistematis yang dilakukan oleh Israel terhadap aktivis politik, pegiat HAM dan masyarakat sipil di dalam masyarakat Palestina.

Hal ini dilakukan untuk mencegah para aktivis memerankan peran mereka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Palestina terkait hak sipil dan politik mereka.

Israel menggunakan penawanan, penyiksaan, perlakuan buruk dan kekerasan terhadap perempuan Palestina sebagai sebuah strategi untuk memecah belah struktur masyarakat Palestina dan mencegah mereka untuk melakukan perlawanan terhadap Israel.

Disusun oleh : Fitriyah Nur Fadilah
Sumber :
Annual Violations Report : Violation of Palestinian Prisoners’ Rights in Israel(Prisons 2017)
Addameer Prisoner’s Support and Human Rights Association, Ramalah, 2017.
For The Love of Palestine : Stories of Women, Imprisonment and Resistence, Diane Block dan Ann Henry (ed.),
The Freedom Archieves November,2017.

Palestinian Women Political Prisoners : Systematical Forms of Political and Gender-Based State Violance, Op. CIt., 2010

Tags: PalestinaTawanan
ShareTweetSendShare
Previous Post

27 Rajab Bukan Isra’ Mi’raj?

Next Post

Adara Youth Session 2 : Academic Lecture On Palestine

Adara Relief International

Related Posts

Citra Satelit: Lebih dari 1.500 Bangunan Dihancurkan Israel Sejak Gencatan Senjata 
Berita Kemanusiaan

Citra Satelit: Lebih dari 1.500 Bangunan Dihancurkan Israel Sejak Gencatan Senjata 

by Adara Relief International
November 13, 2025
0
11

Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 1.500 bangunan telah dihancurkan oleh Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober,...

Read moreDetails
Kepala Dinas Kesehatan Gaza: Jenazah Para Syuhada Menunjukkan Bukti Kejahatan Bergaya Nazi dan Pencurian Organ

Kepala Dinas Kesehatan Gaza: Jenazah Para Syuhada Menunjukkan Bukti Kejahatan Bergaya Nazi dan Pencurian Organ

November 13, 2025
11
UNICEF: Israel Halangi Masuknya Vaksin dan Susu Bayi ke Gaza

UNICEF: Israel Halangi Masuknya Vaksin dan Susu Bayi ke Gaza

November 13, 2025
11
Puluhan Atlet Desak UEFA Skorsing Israel atas Pelanggaran HAM di Gaza

Puluhan Atlet Desak UEFA Skorsing Israel atas Pelanggaran HAM di Gaza

November 13, 2025
11
Kementerian Kesehatan: 6.000 Warga Gaza Diamputasi sejak Dimulainya Agresi Israel

Kementerian Kesehatan: 6.000 Warga Gaza Diamputasi sejak Dimulainya Agresi Israel

November 13, 2025
11
Pertahanan Sipil Gaza: Kami Tidak Mampu Mengangkat Jenazah Para Syuhada

Pertahanan Sipil Gaza: Kami Tidak Mampu Mengangkat Jenazah Para Syuhada

November 12, 2025
18
Next Post
Adara Youth Session 2 : Academic Lecture On Palestine

Adara Youth Session 2 : Academic Lecture On Palestine

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630