Ratusan ribu orang di Gaza menderita masalah pernafasan dan gangguan pernapasan. Dokter mengatakan skala masalah akan terus bertambah karena bom Israel menyebarkan lebih banyak bahan kimia ke udara, bercampur dengan debu dari tumpukan puing yang tak berujung di seluruh Gaza.
Tingkat krisis juga akan menjadi lebih jelas ketika sistem kesehatan Gaza dipulihkan dan rumah sakit kembali memiliki kemampuan untuk melakukan tes dan menawarkan layanan dasar lainnya yang hancur akibat serangan Israel yang sedang berlangsung.
Dr. Riyad Abu Shamala, seorang dokter spesialis THT Palestina di Gaza, mengkhawatirkan peningkatan jumlah bayi yang terlahir cacat dalam waktu dekat, bersamaan dengan munculnya kasus kanker paru-paru, terutama setelah “rumah sakit kembali beroperasi dan departemen seperti radiologi, MRI, CT scan, dan lain-lain dipulihkan.”
“Saya yakin situasi umum akan memburuk karena memburuknya kondisi kehidupan, meningkatnya polusi, kurangnya sanitasi, serta pencemaran air dan udara,” ujarnya kepada Anadolu.
Penyakit pernapasan dapat menimbulkan akibat jangka panjang, termasuk pada bayi, anak-anak, orang lanjut usia, orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penderita kanker, dan ibu hamil.
“Hal ini sangat berbahaya bagi anak-anak yang tubuh, sistem kekebalan tubuh, dan paru-parunya masih dalam tahap perkembangan,” ungkap Yara Asi, asisten profesor di Sekolah Manajemen Kesehatan Global dan Informatika, Universitas Central Florida. “Ada penelitian tentang hubungan antara paparan infeksi virus atau racun dengan timbulnya asma atau jenis gangguan lainnya di kemudian hari”, tambahnya.
Setelah AS menjatuhkan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki, ada lebih banyak kasus kanker dan anomali genetik lainnya selama beberapa dekade, seperti yang terjadi setelah perang Irak, kata Asi.
“Kami melihat peningkatan kejadian kanker dan penyakit lainnya, terutama pada anak-anak yang lahir di lingkungan tersebut,” katanya.
“Gaza adalah lokasi terbaru terjadinya bencana dan kerusakan lingkungan tempat anak-anak tumbuh dan dilahirkan. Saya khawatir akan terjadi peningkatan kanker paru-paru, kanker mulut, penyakit pernapasan kronis, dan asma. Ini dapat menjadi hukuman mati bagi banyak orang dalam waktu dekat atau jangka pendek.”.
Sumber: https://www.aa.com.tr
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini