Otoritas Penjajah Israel telah mengeluarkan keputusan militer untuk menyita 64 dunum (64.000 meter persegi) tanah warga di daerah Al-Bouira, sebelah utara al-Khalil (Hebron) di selatan Tepi Barat yang dijajah, untuk membangun permukiman Yahudi dan kawasan industri, kantor berita Palestina WAFA melaporkan.
Keputusan yang dikeluarkan pada Selasa (16/2), menyasar kawasan vital kota tersebut, dan merupakan langkah awal dari pengusiran warga Palestina dari kawasan tersebut, yang jumlahnya kurang lebih 8.000 warga, untuk kemudian merebut dan menguasai tanah Palestina seluas 800 dunam.
Keputusan ini juga diambil bersamaan dengan strategi perluasan permukiman yang semakin cepat, dengan perhatian dunia terfokus pada agresi genosida Israel di Jalur Gaza yang terkepung.
Walikota al-Khalil, Tayseer Abu Sneineh, dan anggota dewan kota menyerukan pertemuan darurat dengan masyarakat di wilayah tersebut dan pemilik tanah yang ditargetkan, di hadapan anggota Komite Eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, wali dari Tamim Al-Dari Endowment, Ahmed Al-Tamimi gubernur Otoritas Tembok dan Permukiman, Dinas Keamanan dan Kamar Dagang Industri al-Khalil, serta lembaga-lembaga terkait, untuk membahas keputusan pendudukan militer yang hendak menyita tanah warga.
Para hadirin menegaskan penolakan dan kecaman mereka terhadap keputusan Israel, memperingatkan akan berlanjutnya dan meningkatnya pelanggaran dan serangan harian yang dilakukan oleh penjajah, menekankan pentingnya menindaklanjuti berkas tersebut secara hukum melalui tim hukum yang ditugaskan untuk menangani kasus ini, menyerukan pada komunitas internasional dan lembaga-lembaga hak asasi manusia agar melakukan intervensi segera dan cepat untuk menghentikan pelanggaran terang-terangan ini, yang mengancam eskalasi tajam di kawasan tersebut.
Pada akhir Maret, Otoritas Penjajah Israel menyita wilayah yang diperkirakan seluas 8.000 dunum di wilayah Lembah Yordan di sebelah timur Tepi Barat yang diduduki, dengan tujuan memperluas permukiman Yahudi dan membangun kawasan industri dan komersial di dekat Desa Fasayel di Palestina, menurut laporan Radio Publik Israel.
sumber: https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini