Israel telah kembali melancarkan serangan udara di berbagai wilayah Gaza dan mengakhiri gencatan senjata yang rapuh serta memicu gelombang serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Serangan dilaporkan terjadi di Kota Gaza, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah, termasuk serangan yang menargetkan sebuah bangunan di Kota Gaza serta tiga rumah di Deir al-Balah.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Palestina, sebagian besar korban terbunuh merupakan anak-anak. Kantor Media Gaza melaporkan bahwa lebih dari 200 orang telah terbunuh dalam serangan udara Israel yang terjadi pada dini hari, termasuk banyak anak-anak. Serangan ini terjadi di tengah bulan suci Ramadan, hanya beberapa jam sebelum warga Palestina di Gaza bersiap untuk sahur.
Sementara itu, Hamas mengecam tindakan Israel, menyebutnya sebagai “genosida terhadap warga sipil tak berdaya di Jalur Gaza.” Dalam pernyataannya, Hamas mengutuk Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan pemerintahannya yang telah membatalkan perjanjian gencatan senjata dan turut membahayakan nasib para tahanan Israel yang berada di Gaza. Hamas juga menuntut para mediator untuk bertanggung jawab atas pelanggaran dan pembatalan perjanjian tersebut.
Hamas mendesak Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menjalankan tanggung jawab historis mereka dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina serta menghentikan pengepungan yang tidak adil terhadap Gaza. Selain itu, mereka meminta PBB segera mengadakan pertemuan darurat guna mengesahkan resolusi yang mewajibkan Israel menghentikan agresinya dan mematuhi Resolusi 2735, yang menyerukan penghentian serangan dan penarikan penuh dari Jalur Gaza.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini