Otoritas lokal memperingatkan bencana kemanusiaan yang mengancam Kota Gaza setelah tenda-tenda pengungsi terendam air hujan dan limbah akibat kehancuran besar yang ditimbulkan oleh genosida Israel.
“Gaza menghadapi bencana kemanusiaan yang parah akibat kerusakan infrastruktur serta kekurangan sumber daya dan peralatan yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan dasar,” ujar juru bicara Kota Gaza, Hosni Muhanna, kepada Anadolu pada Kamis (06/2).
Ia menjelaskan bahwa angin kencang yang melanda Gaza dalam beberapa hari terakhir telah memperburuk penderitaan para pengungsi di kamp-kamp dan tempat penampungan. Air hujan dan limbah menggenangi ratusan tenda, bahkan menyebabkan puluhan di antaranya tersapu angin.
Muhanna juga mengungkapkan bahwa delapan stasiun pemompaan limbah, tiga tempat penampungan air hujan, serta lebih dari 175.000 meter jaringan pembuangan limbah telah hancur akibat agresi Israel di Gaza.
“Akibatnya, limbah meluap di berbagai area, membanjiri jalanan, dan bercampur dengan air hujan di tempat penampungan air,” tambahnya.
Kondisi semakin memburuk akibat krisis listrik dan bahan bakar yang menghambat upaya otoritas kota dalam menangani banjir.
Menurut data dari Kantor Media Pemerintah Gaza, agresi Israel telah menghancurkan hampir 88 persen infrastruktur di wilayah tersebut, termasuk rumah-rumah, fasilitas vital, dan layanan publik.
Pada 19 Januari, gencatan senjata mulai berlaku di Gaza, menghentikan genosida Israel yang telah membunuh lebih dari 60.000 orang dan meninggalkan wilayah tersebut dalam kehancuran total.
Sumber:
https://www.trtworld.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini