Menteri Keuangan Israel yang berpaham sayap kanan ekstrem, Bezalel Smotrich, bersumpah pada Senin (1/04) bahwa tidak akan ada “sebutir gandum pun” yang diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza yang diblokade.
“Bahkan sebutir gandum pun tidak akan masuk Gaza,” kata Smotrich dalam pernyataannya yang dikutip oleh harian Israel Yedioth Ahronoth.
Sejak 2 Maret, Israel menutup seluruh perlintasan perbatasan Gaza, menghentikan total aliran bantuan kemanusiaan, medis, dan logistik ke wilayah tersebut. Pengkhianatan terhadap kesepakatan gencatan senjata ini menyebabkan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, menurut laporan pemerintah lokal dan organisasi hak asasi manusia. UNICEF juga melaporkan bahwa 21 pusat pengobatan gizi di Gaza terpaksa ditutup akibat agresi militer Israel yang brutal.
Blokade tersebut merupakan bagian dari serangan baru Israel ke Gaza yang dimulai sejak 18 Maret. Dalam periode itu saja, hampir 1.400 warga Palestina terbunuh dan lebih dari 3.400 lainnya terluka, meskipun ada kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan.
Smotrich menegaskan bahwa ia masih memprioritaskan upaya menghancurkan kelompok Hamas dibandingkan dengan pembebasan para sandera Israel yang masih ditahan di Gaza.
Pekan sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan meningkatkan serangan ke Gaza sebagai bagian dari upaya menerapkan rencana Presiden AS Donald Trump untuk memindahkan penduduk Palestina dari wilayah tersebut.
Sejak Oktober 2023, lebih dari 50.700 warga Palestina telah terbunuh akibat serangan brutal Israel di Gaza, mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Pada November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang terhadap Gaza.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini






