Mengingat meningkatnya kekerasan di Palestina baru-baru ini, 7amleh – Pusat Kemajuan Media Sosial Arab telah memantau dan mendokumentasikan ratusan kasus pelanggaran hak digital melalui “7or ” platform. Bentuk pelanggaran tersebut termasuk kasus ujaran kebencian dan hasutan kekerasan dalam bahasa Ibrani, penghapusan konten Palestina, serta pembatasan akun yang mengadvokasi hak-hak Palestina. 7amleh Center mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan perusahaan media sosial dan sejauh ini telah berhasil menangani sejumlah besar pelanggaran tersebut.
7amleh Center menekankan pentingnya melaporkan kasus-kasus ujaran kebencian dan hasutan, khususnya yang ditulis dalam bahasa Ibrani. “Pelaporan ini sangat membantu dalam mendokumentasikan dan memantau pelanggaran yang berdampak pada individu dan institusi Palestina,” kata pusat tersebut dalam sebuah pernyataan.
Nadeem Nashif, direktur 7amleh Center, juga menekankan bahwa: “Ada banyak sekali hasutan dalam bahasa Ibrani di jaringan media sosial sehingga pemberantasan ujaran kebencian dan hasutan sangatlah penting. Sebab, seperti yang telah kita lihat dalam kasus-kasus sebelumnya, hal ini diterjemahkan menjadi serangan di dunia nyata. Kami menyerukan kepada perusahaan media sosial untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan memastikan bahwa konten seperti ini tidak ada di platform mereka.”
Sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/138017
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها