Sebanyak 12 pasien dari Gaza telah dievakuasi ke Eropa untuk mendapatkan perawatan medis, demikian disampaikan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis (16/101), sebagaimana dilaporkan oleh Anadolu Agency.
Dengan didampingi oleh 35 anggota keluarga, pasien-pasien tersebut tiba di Albania, Prancis, Norwegia, dan Rumania pada malam hari untuk menerima perawatan medis khusus. Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyampaikan melalui platform X (Twitter) ucapan terima kasihnya kepada negara-negara tersebut serta Perlindungan Sipil dan Bantuan Kemanusiaan Uni Eropa atas kerja sama dan dukungan yang diberikan.
“Kesepakatan gencatan senjata ini memberikan peluang bagi percepatan evakuasi medis terhadap lebih dari 12.000 orang, termasuk banyak anak-anak, yang sangat membutuhkan perawatan penyelamatan nyawa di luar Gaza,” ungkapnya.
Ghebreyesus juga menambahkan, “Kami berharap kesepakatan ini dapat terus berlangsung karena perdamaian adalah obat terbaik!”
Perdana Menteri Qatar sekaligus Menteri Luar Negeri, Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, mengumumkan pada Rabu (15/01) malam bahwa para mediator telah mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, yang implementasinya akan dimulai pada Ahad (19/01) ini.
Pengumuman tersebut datang pada hari ke-467 genosida Israel di Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 46.000 warga Palestina terbunuh yang mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Agresi ini juga mengakibatkan lebih dari 11.000 orang hilang, disertai kerusakan yang meluas serta krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak lansia dan anak-anak. Peristiwa ini tercatat sebagai salah satu bencana kemanusiaan global terburuk sepanjang sejarah.
Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan menteri perang Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional terkait agresi yang berlangsung di wilayah tersebut.
Sumber:
https://www.middleeastmonitor.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini