• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Rabu, November 12, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Tiga Musim Dingin Tanpa Atap: Krisis Kemanusiaan Gaza yang Tak Berujung

by Adara Relief International
November 12, 2025
in Berita Kemanusiaan
Reading Time: 2 mins read
0 0
0
Tiga Musim Dingin Tanpa Atap: Krisis Kemanusiaan Gaza yang Tak Berujung
11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Di Jalur Gaza, keluarga-keluarga yang terusir akibat genosida Israel selama dua tahun terakhir kembali menghadapi kenyataan yang pahit: tiga musim dingin berturut-turut tanpa tempat berlindung yang layak. Malam-malam yang membeku, tenda-tenda yang sobek, dan kawasan rawan banjir kini menjadi keseharian mereka.

Farah Ashour, remaja berusia 19 tahun asal Tel al-Hawa, tidur setiap malam di bawah langit terbuka. “Bagaimana jika bom Israel jatuh menimpaku sekarang, meski ada gencatan senjata? Mereka kejam,” ujarnya kepada Quds News Network. Ia menambahkan, “Musim dingin sebentar lagi tiba, prakiraan cuaca memperingatkan hujan dan badai… tapi tak ada yang peduli pada nasib kami.”

Keluarga Farah, terdiri dari sepuluh orang, kini hidup dalam satu tenda rapuh di atas reruntuhan rumah mereka yang telah dua kali dibom Israel. “Tahun lalu, angin dan banjir menyobek tenda kami hingga kami terpaksa tidur di udara terbuka,” katanya. Bahkan kini, mereka tinggal di lantai dua rumah yang hancur sebagian, meski masih terdapat rudal aktif yang belum meledak di lantai atas.

Gencatan Senjata, Tapi Bantuan Tak Masuk

Menurut UNRWA, hampir seluruh penduduk Gaza kini mengungsi. Meski gencatan senjata mulai berlaku sejak 10 Oktober, Israel terus memblokir masuknya bantuan. Data Norwegian Refugee Council (NRC) mencatat bahwa Israel telah menolak 23 permohonan dari sembilan lembaga kemanusiaan untuk membawa perlengkapan darurat seperti tenda, selimut, kasur, dan perlengkapan dapur—sekitar 4.000 palet bantuan yang tertahan.

“Waktu kami sangat terbatas untuk melindungi keluarga-keluarga ini dari hujan dan dingin,” ujar Angelita Caredda, Direktur Regional NRC untuk Timur Tengah dan Afrika Utara. “Lebih dari tiga pekan setelah gencatan senjata, Gaza seharusnya menerima gelombang bantuan, tapi yang masuk hanya sebagian kecil.”

Sementara itu, badan koordinasi kemanusiaan mencatat lebih dari 1,5 juta orang membutuhkan tenda dan perlindungan darurat akibat lebih dari 282.000 unit rumah rusak atau hancur.

Ancaman Banjir, Penyakit, dan Kelaparan

Pemerintah Kota Gaza memperingatkan bahwa datangnya hujan musim dingin dapat memperburuk penderitaan ratusan ribu pengungsi. Sekitar 93 persen tenda kini telah roboh atau tak layak huni. Selain itu, tanpa pasokan bahan bakar, air bersih, serta alat perbaikan, sistem sanitasi bisa benar-benar lumpuh sehingga meningkatkan risiko banjir, wabah penyakit, dan pencemaran air.

“Tragedi warga Gaza dapat memburuk dalam beberapa pekan ke depan jika tidak ada intervensi internasional segera,” bunyi pernyataan resmi pemerintah kota.

UNRWA melaporkan bahwa 61 juta ton puing kini menutupi Gaza, mengakibatkan seluruh lingkungan hilang dari peta. Banyak keluarga terpaksa mencari perlindungan di reruntuhan rumah mereka sendiri.

Lembaga Gaza Rights Center (GRC) menegaskan bahwa 74 persen tenda yang digunakan pengungsi berstatus tidak layak huni. Sementara itu, lembaga kemanusiaan Inggris Muslims In Need (MIN) menyebut Israel menolak banyak izin untuk pengiriman bantuan, dengan alasan bahwa lembaga-lembaga tersebut “tidak berwenang menyalurkan bantuan ke Gaza.”

“Sebagian besar warga Gaza kini hidup di tenda, bahkan di jalan tanpa perlindungan sama sekali,” kata perwakilan MIN di Gaza. “Banyak yang meminta tenda sebelum musim dingin, tapi kami tak mampu menyediakannya. Hidup di sini nyaris tak tertahankan.”

Yang Paling Rentan: Anak-Anak dan Lansia

Di kamp pengungsian dekat laut di Deir al-Balah, Aya Sada bertanya lirih, “Apa yang dapat menghangatkan kami malam ini?” Keluarganya sudah dua tahun tinggal di tenda darurat. Ia berkata, “Tahun lalu, beberapa anak meninggal karena kedinginan. Sekarang, banyak bangunan telah rata, dan tenda-tenda yang tersisa sudah rusak parah.”

Baca Juga

Pola Sistematis Penyiksaan dan Kekerasan Seksual terhadap Tawanan Palestina

Kesaksian Tentara Israel Ungkap Kekacauan dan Pembunuhan Sewenang-wenang di Gaza

Amjad al-Shawa, Direktur Palestinian NGO Network, memperingatkan risiko tinggi banjir dan wabah penyakit akibat tumpukan sampah di dekat area permukiman. “Kita akan segera menghadapi musim hujan, dan situasinya sangat berbahaya,” ujarnya.

Aya menambahkan, “Orang-orang di Gaza kini membenci musim dingin. Sebagian besar keluarga hanya memiliki satu selimut untuk dipakai bersama sepanjang musim. Itulah kenyataannya.”

Sumber:  Qudsnen

ShareTweetSendShare
Previous Post

Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Warga Palestina di Gaza Selatan

Next Post

UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi

Adara Relief International

Related Posts

UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi
Berita Kemanusiaan

UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi

by Adara Relief International
November 12, 2025
0
10

UNICEF melaporkan bahwa sebanyak 2.400 anak di Jalur Gaza telah menerima vaksin ganda pada hari pertama kampanye imunisasi, nutrisi, dan...

Read moreDetails
Warga Palestina memeriksa rumah-rumah yang rusak parah di wilayah al-Ketiba setelah penarikan pasukan Israel dari Khan Yunis, Gaza, pada 11 November 2025. [Abed Rahim Khatib – Anadolu Agency]

Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Warga Palestina di Gaza Selatan

November 12, 2025
12
Banyak warga Palestina mengatakan mereka menghadapi penyiksaan saat berada di tahanan Israel [Getty]

Pola Sistematis Penyiksaan dan Kekerasan Seksual terhadap Tawanan Palestina

November 12, 2025
11
Kesaksian Tentara Israel Ungkap Kekacauan dan Pembunuhan Sewenang-wenang di Gaza

Kesaksian Tentara Israel Ungkap Kekacauan dan Pembunuhan Sewenang-wenang di Gaza

November 11, 2025
15
RUU Hukuman Mati Israel Picu Kecemasan Keluarga Tawanan Palestina

RUU Hukuman Mati Israel Picu Kecemasan Keluarga Tawanan Palestina

November 11, 2025
15
Israel Langgar Gencatan Senjata Sebanyak 282 Kali dalam Sebulan, Ratusan Warga Palestina Terbunuh dan Terluka

Israel Langgar Gencatan Senjata Sebanyak 282 Kali dalam Sebulan, Ratusan Warga Palestina Terbunuh dan Terluka

November 11, 2025
17
Next Post
UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi

UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

    Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630