• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Senin, September 29, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan Anak

Realita Penderitaan Ganda Anak-Anak Yatim Gaza di Tengah Blokade

Kondisi Terkini Anak-Anak Yatim Adara di Bawah Naungan Program Dekap Yatim Palestina (DYP)

by Adara Relief International
Agustus 29, 2025
in Anak, Berita Kemanusiaan
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
Anak-anak di Gaza kehilangan rumah mereka dan terpaksa hidup bersama anak-anak lainnya di kamp pengungsian [Dok. UN News]

Anak-anak di Gaza kehilangan rumah mereka dan terpaksa hidup bersama anak-anak lainnya di kamp pengungsian [Dok. UN News]

139
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Di Gaza, masa kecil sudah tidak lagi berjalan sebagaimana mestinya. Sejak agresi 7 Oktober 2023 melanda wilayah tersebut, anak-anak Gaza mulai merasakan bertubi-tubi cobaan yang kian bertambah dari waktu ke waktu. Di setiap sudut tempatnya, tersimpan kisah kehilangan yang tak kunjung usai, air mata yang terus berderai, dan terdapat pundak anak-anak yang lunglai sebab memikul beban yang lebih berat dari usia mereka. 

Menjadi seorang anak di Gaza, berarti tumbuh di tengah agresi, blokade, dan rasa kehilangan yang mendalam. Kehilangan orang-orang tercinta yang tertimbun puing-puing reruntuhan bangunan, atau bahkan peluru yang menyasar setiap tubuh yang tak bersalah. Semua itu anak-anak Gaza rasakan, hingga akhirnya mereka merasa sulit membedakan antara kehidupan dan juga kematian. Kehilangan seolah menjadi teman bermain mereka, yang siap-siap datang menghampiri, kemudian membawa orang-orang tersayang—tak terkecuali membawa pergi sang ayah tercinta.

Di Gaza, saat ini telah lebih dari 39.000 anak menjadi yatim. Kehilangan sang ayah terpaksa membuat mereka ditempa menjadi sosok yang kuat—lebih ekstra dalam menjalani hidup karena kehilangan sosok kepala keluarga. Dari 39 ribu anak, 2.000 dari mereka merupakan yatim yang Adara bantu sejak tahun 2021 di bawah naungan program Dekap Yatim Palestina (DYP). Mereka bukanlah sekadar angka dalam daftar penerima bantuan dari Sahabat Adara di Indonesia, melainkan jiwa-jiwa kecil yang berjuang untuk tumbuh di tanah yang terkepung dan dirundung kelaparan.

Hidup Tanpa Rumah dan Berpindah-Pindah

Saat ini, genosida yang masih terus berlangsung di Gaza membuat banyak anak-anak yatim ini kehilangan tempat tinggal mereka dan berada di berbagai lokasi pengungsian. Menurut data lapangan, sebanyak 90% dari yatim Adara tidak memiliki rumah sendiri, melainkan tinggal di hunian sementara yang rapuh. Sementara itu, 40% dari mereka tinggal di tenda-tenda yang sebagian besar tidak memiliki fasilitas yang layak, dan 10% di antaranya tinggal di perumahan bersama dengan keluarga lain. Tidak ada kata aman dalam hidup mereka, bahkan untuk mengamankan privasi mereka sendiri. 

Lebih dari 75% anak yatim Adara kini terkonsentrasi di daerah Deir al Balah, Kota Gaza, Khan Younis, dan Rafah. Wilayah ini merupakan wilayah yang paling terdampak oleh berbagai serangan, hingga banyak dari mereka harus mengungsi untuk mencari tempat yang aman. Terhitung lebih dari 15 kali mereka terpaksa meninggalkan rumah sejak agresi dimulai. Berpindah-pindah menjadi aktivitas melelahkan yang harus mereka tempuh. Tidak ada pilihan lain selain berpindah hanya untuk menyelamatkan diri.

Tabel 1.1. Distribusi Geografis Anak Yatim Adara di Gaza

Lokasi 

Jumlah Yatim 

Presentase 

Deir Balah  938 46,9%
Kota Gaza  325 16,3%
Khan Younis  275 13,8%
Rafah  262 13,1%
Jabaliya  88 4,4%
Gaza Utara  50 2,5%
Beit Lahiya  25 1,25%
Nusairat  25 1,25%
Beit Hanoun  13 0,65%
Al-Maghazy  13 0,65%
Jumlah Keseluruhan 2.000 anak 100%

Rumah yang Bukan Lagi “Rumah”

Sebagian kecil dari yatim Adara di Gaza ada yang masih menetap di rumah mereka sendiri. Namun, rumah yang mereka sebut “rumah” itu sebenarnya jauh dari kata layak. Dinding dan ruangan yang tersisa sudah tidak utuh, sebagian hancur, dan tidak lagi memberikan rasa aman. 

Rumah yang mereka tinggali pun tidak mampu menyediakan air bersih. Akses terhadap air sangat terbatas, hingga 96% rumah tangga di Gaza kini mengalami krisis air. Anak-anak yatim terpaksa mengantre panjang hanya untuk mendapatkan sedikit air layak konsumsi. Bila tidak, mereka tak punya pilihan selain menggunakan air dengan kualitas rendah yang berisiko bagi kesehatan.   

Di tempat yang mereka sebut rumah juga tidak memberikan akses listrik sebagai sumber energi dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga. Di Gaza, pasokan listrik sangat terbatas. Kantor PB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memerkirakan setidaknya 2,1 juta penduduk Gaza tidak memiliki akses listrik. Akibatnya, banyak keluarga terpaksa membakar plastik atau puing-puing untuk memasak, meski berbahaya bagi kesehatan. 

Rumah yang mereka tempati juga jauh dari kata nyaman. Privasi hampir mustahil terjaga, sementara ventilasi yang minim membuat udara pengap dan tidak sehat menjadi bagian dari keseharian mereka. Selain itu, anak-anak yatim ini tidak memiliki ranjang untuk beristirahat, sehingga harus tidur di lantai yang permukaannya terasa dingin.

Realitas Kesehatan Jiwa dan Raga

Kehilangan sosok ayah dan juga tempat tinggal bukanlah satu-satunya luka yang harus ditanggung anak-anak yatim Adara di Gaza. Kehilangan itu hanyalah permulaan dari derita yang jauh lebih dalam—sebuah luka yang terus menggerogoti jiwa dan raga mereka setiap hari.  

Baca Juga

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

Di tengah blokade yang mencekik, runtuhnya sistem kesehatan yang berkelanjutan semakin memperparah kondisi mereka. Banyak anak yatim Adara kini menghadapi masalah kesehatan yang kritis, tanpa akses yang memadai terhadap layanan medis. Data dari lapangan mencatat sekitar 213 anak yatim Adara di Gaza menderita gangguan fisik kronis yang membutuhkan perawatan intensif. Selain itu, beberapa di antaranya bahkan harus menjalani pengobatan harian dan pemeriksaan berkala. Ini semua hampir mustahil terpenuhi sebab minimnya tenaga kesehatan dan keterbatasan fasilitas serta pelayanan medis.

Hidup dalam kondisi demikian, luka fisik dan psikis mereka semakin dalam. Setiap hari, anak-anak ini bukan hanya berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga berusaha menemukan secercah harapan di tengah realitas yang begitu getir. 

Salah seorang yatim Adara, Omar Moataz Abdel Moneim Al Saafin, seorang anak yang memiliki hobi menggambar, kini membutuhkan beberapa operasi untuk pulih agar bisa kembali mengembangkan bakatnya. Dia bersama keluarganya menjadi sasaran dalam penembakan hebat, yang mengakibatkan luka bakar yang parah di tangan. 

Selain Omar, Mahmoud Abdul-Hay Al Mabhouh juga mengalami masalah pada kesehatannya. Saat ini, Omar mengalami gangguan pada saluran kemihnya akibat rasa takut yang menggerogoti jiwanya. Teror dan penembakan berulang yang dialami menambah rasa takutnya, dan hal ini mengganggu proses pencernaannya serta memengaruhi kehidupan sehari-harinya. 

 

Sahabat Adara, bantuan yang Sahabat berikan setiap bulan untuk anak yatim bukan sekadar dukungan finansial. Bantuan ini bagaikan warna baru bagi kehidupan anak-anak yatim di Gaza, karena dapat memberikan rasa aman di tengah krisis yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Bantuan ini memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kondisi kehidupan, pendidikan, dan kesehatan anak-anak yatim. Bukan hanya itu, bantuan ini memotivasi mereka untuk terus tumbuh dan belajar di tengah berbagai rintangan yang mereka hadapi. 

Dalam menjalankan program Dekap Yatim Palestina (DYP), Tim Adara berupaya semaksimal mungkin untuk menjangkau setiap anak yatim dan memberikan bantuan dari Sahabat dengan tepat waktu. Tim di lapangan berjuang dengan sekuat tenaga, bahkan ada beberapa di antara mereka yang gugur dalam menjalankan tugas kemanusiaan tersebut. Pengorbanan ini tidak melemahkan tim, justru memperkuat tekad mereka untuk memberikan harapan kepada setiap anak yatim. Sebab bantuan ini bukan hanya tentang uang, ini tentang menyelamatkan nyawa ribuan yatim yang terjebak dalam genosida tak kunjung usai.  [AM]

ShareTweetSendShare
Previous Post

Konferensi Internasional di Istanbul Tegaskan Tanggung Jawab Umat Islam untuk Gaza dan Al-Aqsa

Next Post

Tanya Jawab Distribusi Bantuan Kemanusiaan di Gaza, Palestina

Adara Relief International

Related Posts

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan
Berita Kemanusiaan

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan

by Adara Relief International
September 29, 2025
0
12

\Sejarawan Yahudi asal Oxford University, Prof. Avi Shlaim, secara terbuka mengecam Israel dan memuji perlawanan Palestina. Dalam wawancara dengan Haaretz,...

Read moreDetails
Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

September 29, 2025
11
Israel Gunakan Pemerasan Kolektif terhadap Keluarga Palestina di Gaza

Israel Gunakan Pemerasan Kolektif terhadap Keluarga Palestina di Gaza

September 29, 2025
11
Pemandangan umum kapal-kapal yang berlabuh di sebuah teluk di lepas pantai Italia, sementara Armada Sumud Global melanjutkan persiapan keberangkatan menuju Kreta, Yunani, pada 16 September 2025. [Niccolo Celesti - Anadolu Agency] Pemandangan umum kapal-kapal yang berlabuh di sebuah teluk di lepas pantai Italia, sementara Armada Sumud Global melanjutkan persiapan keberangkatan menuju Kreta, Yunani, pada 16 September 2025. [Niccolo Celesti – Anadolu Agency]

Armada Global Sumud Flotilla Siap Tiba di Gaza pada 30 September

September 29, 2025
11
Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

September 29, 2025
11
Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

September 29, 2025
12
Next Post
Tim Adara di lapangan sedang mendistribusikan bantuan makanan siap saji di tenda-tenda pengungsian di Gaza

Tanya Jawab Distribusi Bantuan Kemanusiaan di Gaza, Palestina

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 58

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Israel Sebut Aksi Yahudi Meludahi Umat Kristen di Yerusalem Bukan Tindakan Kriminal 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630