Lembaga Tahfidz Darul Qur’an Gaza yang menjadi pusat lembaga tahfizd, pada tahun 2017 mewisuda 40.000 orang yang mengikuti kajian Ulumul Qur’an, dan mewisuda 20.000 orang penghafal Qur’an.
Al-Quran merupakan kekuatan bagi tiap muslim dalam menghadapi beragam kesulitan, baik kesulitan yang dihadapi warga Palestina dalam menghadapi para penjajah Yahudi, maupun kesulitan kita dalam menghadapi aneka ragam kemaksiatan yang terus menerus menghampiri diri agar kita jatuh ke lubang kemaksiatan.
Jadi, Al-Qur’an tidak hanya sekedar dibaca tetapi harus kita pahami maknanya agar tiap aktivitas kita adalah aktivitas yang qur’ani. Puncaknya adalah menghafal Qur’an dengan modal pemahaman dan pengamalan.
Ada doa yang selalu kita selipkan disetiap munajat kita; “Ya Allah, jangan Engkau cabut nyawa kami kecuali kami sudah menghafal kitabMu.”
Keutamaan bagi seseorang adalah ia hafal Quran sebelum ajal menjemputnya.
Seorang hafizh Al-Qur’an adalah orang yang mendapatkan tasyrif nabawiy (penghargaan khusus dari Nabi SAW). Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al-Qur’an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafal Al-Qur’an. Rasulullah mendahulukan pemakamannya.
“Adalah Nabi mengumpulkan para syuhada Uhud, kemudian beliau bersabda, ‘Manakah diantara keduanya yang lebih banyak hafal Al-Quran?’ Ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat.” (HR. Bukhari)
(Nurjanah/Ketua Adara)