• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Senin, September 29, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel

Haji Agus Salim dan Tafsir Ayat Baitul Maqdis

by Adara Relief International
Agustus 11, 2024
in Artikel, Sorotan
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
Haji Agus Salim dan Tafsir Ayat Baitul Maqdis
74
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Haji Agus Salim adalah tokoh bangsa, diplomat ulung, dan ulama besar yang dimiliki bangsa Indonesia. Beliau dikenal dengan kehidupannya yang sangat sederhana dan jauh dari kemewahan. Sosok Haji Agus Salim selama ini lekat sebagai salah seorang pendiri Republik Indonesia dengan segala perjuangan dan pengorbanannya. Ia berkeliling ke berbagai belahan dunia, dari negara-negara Eropa hingga Timur Tengah, untuk membawa misi kemerdekaan Indonesia.

Haji Agus Salim memiliki pengetahuan tentang keislaman yang luas dan mendalam. Beliau sudah berdakwah sejak zaman penjajahan Belanda, baik melalui corong radio maupun penerbitan. Sejumlah karya dilahirkan dari tangannya, antara lain Tjerita Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. (1935); Riwayat Kedatangan Islam di Indonesia (1941); Keterangan Filsafat Tentang Tauhid; Takdir dan Tawakal (1953); Ketuhanan Yang Maha Esa (1953); Muhammad sebelum dan Sesudah Hijrah (1958); dan Pesan-Pesan Islam: Rangkaian Kuliah Musim Semi 1953 di Cornell university Amerika Serikat (2011).

Pada April–Juni 1947, Haji Agus Salim ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk menjadi ketua misi diplomatik ke negara-negara Arab. Misi tersebut bertujuan untuk menghimpun pengakuan dari negara-negara Arab terhadap kemerdekaan Indonesia. Ketika itu, Haji Agus Salim bersama timnya berhasil mendapatkan pengakuan kemerdekaan dari Mesir, Suriah, Lebanon, Arab Saudi, dan Yaman. Keberhasilan misi diplomatik tersebut tentu tidak lepas dari kepiawaian Haji Agus Salim dalam berdiplomasi dan kefasihannya berbicara dalam bahasa Arab. Selain itu, beliau bukanlah sosok yang asing di dunia Arab kala itu dan juga memahami berbagai isu sosial dan politik yang berkembang di Timur Tengah.

Perhatian Haji Agus Salim terhadap dunia Islam dan Timur Tengah membuat beliau banyak menuliskan pemikirannya, salah satunya tentang Palestina. Dalam bukunya, Tjerita Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw., beliau menjelaskan urgensi memahami salah satu peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Palestina adalah salah satu destinasi Nabi Muhammad saat diperjalankan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam peristiwa Isra’ Mi’raj.

Isra’ Mi’raj merupakan perjalanan suci, bukan sekadar perjalanan “wisata” biasa bagi Nabi Muhammad Saw. Peristiwa ini juga menjadi perjalanan bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia sekaligus menjadi titik fokus inti permasalahan dunia saat ini dikarenakan Palestina adalah satu-satunya negara yang belum merdeka sedangkan di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam. Haji Agus menulis serangkaian peristiwa-peristiwa yang dialami Nabi Muhammad Saw. saat Isra’ dan Mi’raj dengan bentuk cerita yang menarik, berdasarkan Surah Al Isra’ ayat satu.

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Haji Agus Salim menjelaskan tentang buraq, yakni kendaraan yang dipakai oleh Nabi Muhammad Saw. selama perjalanan Isra’ dan Mi’raj. Nama Buraq berasal dari kata ‘barq’ yang bermakna kilat karena hewan tunggangan ini melaju secepat kilat. Haji Agus Salim juga menyebutkan ciri-ciri fisik buraq; putih berkilat dan berkilau cahaya.

“Lalu dibawa oleh Jibril sebangsa hewan kendaraan: ‘besar daripada keledai, kecil daripada baghal, putih jernih warnanya, kilau-kilauan; kendaraan nabi-nabi yang sudah-sudah di zaman lalu’. Ketika Rasulullah hendak dinaikkan oleh Jibril ke atas kendaraan itu, agak bertingkah ia. Ditegur oleh Jibril, katanja: ‘Hei Buraq! Belum pernah engkau ditunggang oleh seorang manusia jang (Ah)mad ini!’ Maka berpentjaran keringat Buraq, dan diam ia dinaiki oleh Rasulullah. Adapun ia dinamakan Buraq, nama pecahan daripada ‘Barq’, artinja kilat, karena tangkas lompatnya: ‘Tiap-tiap langkahnya sejauh pemandangan matanya’.

Baca Juga

Educide: Perampasan Hak Anak-Anak Palestina untuk Menempuh Pendidikan Melalui Genosida dan Yahudisasi

Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

Maka oleh karena warnanya (yang) putih jernih kilau-kilauan dan tangkas lompatnya itu, tidaklah kelihatan ia, melainkan sebagai kilat lalu. Di dalam beberapa berita ada disebutkan pertemuan dan penglihatan[1] Rasulullah di jalan. Berlain-lain ceriteranya; akan saya sebutkan nanti kemudian. Tidak lama di jalan sampailah Rasulullah bersama dengan malaikat Jibril di Bayt-al-Maqdis, masuk dari sebelah Selatan. Sampai di depan masjid berhenti. Rasulullah turun dari atas kendaraannya, menambatkan Buraq pada gelang besi di dinding masjid. Lalu masuk bersama dengan Jibril, masing-masing sembahyang dua raka’at.”[2]

Haji Agus Salim juga menyebutkan bahwa saat peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. menjadi imam salat bagi nabi-nabi terdahulu. Dalam bab ‘Sembahyang dengan nabi-nabi’, beliau menuliskan, “Setelah itu teruslah Rasulullah bersama Jibril a.s. turun ke dunia, ke masjid Bayt-al-Maqdis. Dan bersama mereka turun pula sekalian nabi-nabi itu. Ketika sampai mereka berbunyi suara azan menyerukan sembahyang. Maka berkumpul-kumpul sekalian mereka itu di dalam masjid hendak sembahyang. Ketika itu Rasulullah disorongkan oleh Jibril a.s. untuk maju ke muka menjadi imam. Maka sembahyanglah sekalian nabi Allah berimamkan Rasulullah.”[3]

Dalam perjalanan ke Baitul Maqdis, Nabi Muhammad Saw. sempat berhenti di beberapa titik tempat bersama malaikat Jibril as. Haji Agus Salim menceritakan bagian tersebut dalam kisah ‘Berhenti di jalan’.

“Segala berita yang sudah tersebut itu menceritakan perjalanan ke Bayt-al-Maqdis tidak berhenti-henti. Tapi ada pula berita riwayat dari Anas di dalam kitab ‘Sunan’ Nasai menyebutkan, bahwa Rasulullah disuruh berhenti di jalan oleh Jibril a.s. (untuk) turun dari kendaraannya dan sembahyang. Pertama kali di Tayba (Yathrib atau Madinah), tempat hijrah; kedua kali di Tur Sina, tempat Allah Ta’ala bertutur kepada Musa a.s.; ketiga kali di Bayt Lahm tempat kelahiran Isa a.s. Satu berita pula (riwayat Syaddad bin Aus di dalam kitab Imam Al-Tirmadzy) menyatakan berhenti pertama kali di Yathrib (Madina), kedua kali di Midyan dekat pohon Nabi Musa a.s., dan ketiga kali Bayt Lahm, tempat kelahiran Nabi Isa a.s.”[4]

Peristiwa Isra Mi’raj terbagi dalam dua peristiwa berbeda yang terjadi pada waktu satu malam. Isra’ dimaknai dengan perjalanan malam hari yang dilaksanakan oleh Rasulullah dari Ka’bah di Makkah menuju Baitul Maqdis di Palestina, sedangkan Mi’raj adalah peristiwa diperjalankannya Rasulullah oleh Allah Swt. dari Baitul Maqdis melewati langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha. Haji Agus Salim menyebutkan kisah tentang Rasulullah Saw. yang diperlihatkan kondisi surga dan neraka saat melakukan perjalanan Mi’raj.

Dalam bagian buku yang mengisahkan ‘Swarga dan neraka’, Haji Agus Salim menafsirkan, “Ada pula tersebut berita Rasulullah melalui swarga (surga) dan neraka di jalan Bayt-al-Maqdis. Tiba-tiba ia mendapat angin, harum baunya dan sejuk rasanya dan mendengar suara. Ia bertanya, maka diterangkan oleh Jibril a.s. bahwa bau, rasa, dan suara itu (berasal) dari swarga, (yang) bersedu kepada Allah memohon isinya.”[5]

Tulisan Haji Agus Salim dalam bukunya yang berjudul Tjerita Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw. tersebut menandakan bahwa beliau adalah tokoh nasional yang memiliki kepedulian terhadap penjajahan atas Palestina yang merupakan tempat terjadinya Isra’ Mi’raj. Melalui tulisan yang mudah dipahami dan dikemas dalam bentuk cerita ini, Haji Agus Salim hendak mengingatkan kita bahwa Palestina merupakan tempat bagi masjid suci dan peristiwa bersejarah yang amat penting untuk dijaga dari segala upaya yang menodai kesuciannya.

Wallahu’alam

 

Fatmah Ayudhia Amani, S. Ag.

Penulis merupakan Relawan Departemen Penelitian dan Pengembangan Adara Relief International yang mengkaji tentang realita ekonomi, sosial, politik, dan hukum yang terjadi di Palestina, khususnya tentang anak dan perempuan. Ia merupakan lulusan Diploma in Islamic Early Childhood Education, International Islamic College Malaysia dan S1 Tafsir dan Ulumul Qur’an, STIU Dirosat Islamiyah Al Hikmah, Jakarta.

Sumber:


 

 

  1. Hadji A. Salim. Tjeritera Isra’ dan Mi’radj Nabi Muhammad S.A.W. (Djakarta:Tintamas). Hlm. 10. ↑
  2. Ibid. Hlm. 11. ↑
  3. Ibid. Hlm. 16. ↑
  4. Ibid. Hlm. 18. ↑
  5. Ibid 18. ↑

***

Kunjungi situs resmi Adara Relief International

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.

Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini

Baca juga artikel terbaru, klik di sini

Tags: Hubungan Indonesia - Palestina
ShareTweetSendShare
Previous Post

Pernyataan Presenter BBC tentang Pembunuhan Anak Palestina Diprotes Anggota Organisasi Zionis, Seperti Ini Respon BBC

Next Post

Palestina dalam Gambar, Juni 2023

Adara Relief International

Related Posts

Sekolah Dar Al-Arqam di Gaza yang telah dihancurkan Israel pada April 2025 (Al Jazeera)
Sorotan

Educide: Perampasan Hak Anak-Anak Palestina untuk Menempuh Pendidikan Melalui Genosida dan Yahudisasi

by Adara Relief International
September 28, 2025
0
16

Pada awal bulan September, tahun ajaran baru dimulai di Palestina, namun dengan suasana yang berbeda dari biasanya. Tak seperti anak-anak...

Read moreDetails
Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

September 22, 2025
46
Zionisme: Sistem Raksasa yang Mengelola Rangkaian Kehancuran dan Penderitaan di Tanah Palestina

Zionisme: Sistem Raksasa yang Mengelola Rangkaian Kehancuran dan Penderitaan di Tanah Palestina

September 1, 2025
77
Belajar Palestina Lewat Kuis Kemerdekaan 17 Agustus 2025

Belajar Palestina Lewat Kuis Kemerdekaan 17 Agustus 2025

Agustus 28, 2025
83
56 Tahun Pembakaran Mimbar Masjid Al-Aqsa: Apinya Telah Padam, Namun Panasnya Masih Terasa Hingga Masa Kini

56 Tahun Pembakaran Mimbar Masjid Al-Aqsa: Apinya Telah Padam, Namun Panasnya Masih Terasa Hingga Masa Kini

Agustus 27, 2025
28
Petinju perempuan Palestina berlatih di pantai Gaza"

Hari Pemuda Sedunia dan Impian Mereka yang Terkubur di Reruntuhan Gaza

Agustus 14, 2025
51
Next Post
Palestinian refugees hold placards in Arabic that read "The right of return is fixed," and wave Palestinian flags during a sit-in marking the World Refugee Day in front of UNRWA office in Beirut, Lebanon, Tuesday, June 20, 2023.(AP Photo/Hassan Ammar)

Palestina dalam Gambar, Juni 2023

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 58

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Israel Sebut Aksi Yahudi Meludahi Umat Kristen di Yerusalem Bukan Tindakan Kriminal 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630