• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Kamis, Oktober 23, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Program Penyaluran

Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

Laporan Perkembangan dan Pendampingan Anak Yatim Gaza pada Momen Gencatan Senjata

by Adara Relief International
Oktober 23, 2025
in Penyaluran
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Anak-anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza (Reuters/Dawoud Abu Alkas/MEE)

Anak-anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza (Reuters/Dawoud Abu Alkas/MEE)

18
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Gaza menjadi rumah bagi puluhan ribu anak yang berjalan tanpa alas kaki, di antara puing-puing bangunan dan kenangan pahit kehilangan orang tua. Mereka adalah anak-anak yatim yang tumbuh di tengah dentuman bom, tetapi masih memeluk harapan untuk hidup seperti anak-anak di belahan dunia lainnya —bermain, belajar, dan berupaya untuk tersenyum dengan tanpa rasa takut.

Namun, di balik senyum kecil yang mereka pertahankan, tersimpan kerinduan akan pelukan hangat dan rasa aman yang telah lama hilang. Puluhan ribu anak ini terus menggenggam harapan bahwa suatu hari kehidupan mereka bisa diperbaiki. Di tanah yang hancur lebur akibat genosida, harapan itu tetap tumbuh —rapuh, namun tak pernah padam.

Momen gencatan senjata di Gaza baru saja diumumkan pada 10 Oktober yang lalu. Seluruh penduduk berharap besar atas momen ini untuk dapat memberi sedikit ruang bagi nafas kehidupan mereka, termasuk anak-anak yatim yang mencoba kembali ke rumah mereka. Terdapat secercah kelegaan di setiap sudut mata mereka saat menyaksikan kondisi Gaza telah mencapai gencatan senjata, meski serangan Israel masih terus berjalan. Bagi mereka, genosida yang melanda Gaza selama dua tahun terakhir bukan hanya menyingkap tabir tentang rapuhnya kehidupan, namun juga menunjukkan betapa kuatnya tekad untuk bertahan.

Kelegaan yang hadir saat kesepakatan gencatan senjata mulai diterapkan ini juga menjadi harapan bagi tim kemanusiaan Adara di lapangan. Mereka sangat berharap bahwa momen ini dapat menjadi kesempatan untuk membangun kembali harapan anak-anak yatim Adara, di tengah luka yang terkoyak. Meskipun demikian, situasi di Gaza masih tidak menentu, sehingga ketidakpastian ini menjadi bayang-bayang yang menghantui. Tim lapangan harus mengerahkan upayanya semaksimal mungkin untuk menjangkau anak-anak yatim yang terpencar di sepanjang jalur Gaza.

Baca selengkapnya Meski Sepakati Tahap Pertama Gencatan Senjata, Namun Serangan Israel ke Gaza Masih Berlanjut

“Di tengah kondisi kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, menjangkau anak-anak yatim menjadi tugas yang sulit bagi kami,” ungkap Baseel, salah satu anggota tim kemanusiaan Adara di lapangan.

Hingga saat ini, tercatat sebanyak 1.948 anak yatim telah menerima bantuan Adara untuk pemenuhan kebutuhan harian mereka. Namun, lebih dari 72 anak di antaranya belum dapat dihubungi akibat perpindahan yang terus terjadi atau pergantian wali setelah syahidnya salah satu anggota keluarga mereka. Selain itu, terdapat 12 anak yatim yang meninggalkan Jalur Gaza untuk mencari tempat yang lebih aman ataupun menjalani pengobatan. Sementara itu, 30 anak yatim lainnya belum dapat dijangkau sama sekali karena tidak adanya nomor kontak maupun alamat yang dapat dikunjungi.

“Kami melakukan komunikasi setiap hari dan kami mengikuti setiap petunjuk yang ada. Akan tetapi, pengungsian besar-besaran dan kehilangan yang terus menerus membuat kami kehilangan jejak,” sambung Baseel dalam laporan yang disampaikannya pada Adara.

Kondisi Umum Anak-Anak Yatim Adara di Gaza

Agresi yang berlangsung selama lebih dari dua tahun telah memperburuk kondisi anak-anak yatim di Gaza. Salah satu dampak terparah terlihat pada sektor kesehatan, yang runtuh akibat terbatasnya fasilitas medis, obat-obatan, dan tenaga kesehatan. Anak-anak yatim harus berjuang keras menghadapi kondisi ini, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit kronis atau luka akibat serangan.

Dari sisi psikologis, sebagian besar anak yatim mengalami gangguan mental berat akibat agresi yang berkepanjangan. Ketakutan, kecemasan, dan mimpi buruk menjadi bagian dari keseharian mereka. Trauma kehilangan orang tua dan pengalaman menyaksikan kekerasan secara langsung meninggalkan luka mendalam yang sulit terpulihkan.

Baca Juga

Langkah Baru untuk Gaza: Harapan bagi 100 Penyintas Amputasi

Gaza Masih Bertahan, Harapan Dari Sepiring Makanan

Sementara dari sisi fisik, tidak sedikit dari mereka yang menderita malnutrisi akut. Kelaparan yang mencekik, ditambah sulitnya akses terhadap bahan pangan, membuat tubuh anak-anak melemah dan rentan terhadap penyakit. Namun, situasi yang serba terbatas ini tidak membuat anak-anak yatim di Gaza menyerah. Mereka tetap berjuang untuk bertahan, menanti datangnya hari di mana mereka bisa hidup dengan layak, sehat, dan aman seperti anak-anak lainnya di dunia.

Selain itu, kondisi kehidupan yang anak yatim jalani di kamp pengungsian atau rumah-rumah sewa mereka menjadi begitu sulit. Di tengah statusnya sebagai seorang pengungsi, anak-anak yatim di Gaza hidup dalam lingkungan yang jauh dari kata layak, tidak ada syarat minimum kebersihan dan privasi. Terpaksa mereka hidup berdampingan dan berbagi tempat dengan pengungsi lainnya, yang bukan bagian dari keluarga mereka. Itulah pengalaman terpahit yang mereka lalui sebagai seorang pengungsi di Gaza.

Menghidupkan Kembali Harapan Anak Yatim Gaza

Sahabat Adara, alhamdulillah, program Dekap Yatim Palestina (DYP) masih terus berjalan hingga detik ini. Program ini menjadi salah satu gerbang untuk membantu menyejahterahkan kehidupan anak-anak yatim yang jauh dari kata layak. Bantuan setiap bulan dari Sahabat memberikan porsi dalam memenuhi sebagian kebutuhan primer yang harus mereka penuhi—kebutuhan pangan, pakaian, dan obat-obatan.

Di tengah momen gencatan senjata, bantuan dari Sahabat memberikan ruang bagi tim kemanusiaan untuk memaksimalkan setiap kerja kerasnya. Meski menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan komunikasi hingga keamanan yang tidak menentu, tim kemanusiaan Adara di Gaza tetap berupaya semaksimal mungkin untuk memastikan setiap anak asuh agar tetap dalam pemantauan. Melalui jaringan mitra lokal dan relawan di berbagai wilayah Gaza, tim terus mencari cara agar amanah dari Sahabat tetap dapat tersampaikan dengan tepat sasaran.

“Untuk memastikan bahwa bantuan sampai kepada anak-anak yatim kita di Gaza, kami mengandalkan metode pengiriman yang aman dan andal, baik secara tunai ketika media elektronik tidak tersedia, ataupun melalui e-wallet yang tersedia bagi keluarga para yatim. Hal ini bertujuan agar memastikan dana tetap terjaga. Bantuan bukan hanya sekadar sejumlah uang, melainkan pesan seumur hidup.” Tutup Baseel dalam laporannya terkait kondisi anak yatim Adara di Gaza.

ShareTweetSendShare
Previous Post

Garis “Kuning” Gencatan Senjata di Gaza: Batas Tak Kasatmata yang Menjadi Garis Kematian

Next Post

Mahkamah Internasional Kecam Pembatasan Bantuan Israel di Gaza

Adara Relief International

Related Posts

Langkah Baru untuk Gaza: Harapan bagi 100 Penyintas Amputasi
Adara for Palestine

Langkah Baru untuk Gaza: Harapan bagi 100 Penyintas Amputasi

by Penyaluran Adara
Oktober 21, 2025
0
19

JAKARTA-Ledakan bom dan tembakan peluru selama genosida Gaza tidak hanya membuat penduduk Gaza kehilangan rumah dan orang-orang tercinta, tetapi juga...

Read moreDetails
Gaza Masih Bertahan, Harapan Dari Sepiring Makanan

Gaza Masih Bertahan, Harapan Dari Sepiring Makanan

Oktober 21, 2025
22
Raih Cita di Diaspora, 30 Pelajar Palestina di Lebanon Peroleh Beasiswa untuk Lanjutkan Pendidikan

Raih Cita di Diaspora, 30 Pelajar Palestina di Lebanon Peroleh Beasiswa untuk Lanjutkan Pendidikan

Oktober 16, 2025
35
Wisuda Tahfidz: 30 Pengungsi Palestina Raih Gelar Hafiz di Lebanon

Wisuda Tahfidz: 30 Pengungsi Palestina Raih Gelar Hafiz di Lebanon

Oktober 15, 2025
24
Indonesia Kirim Pakaian Hangat untuk 100 Anak Gaza

Indonesia Kirim Pakaian Hangat untuk 100 Anak Gaza

Oktober 13, 2025
40
Kartu serah terima bantuan program Hidupkan Ahlul Quran dari Adara Relief International, yang disalurkan kepada anak-anak Penghafal Al Quran Palestina di Lebanon. Program ini menjadi jembatan kasih dari orang tua asuh di Indonesia untuk menjaga semangat para penjaga Kalamullah di tengah keterbatasan hidup di pengungsian.

Di Balik Tahun Ajaran Baru yang Penuh Tantangan, Tersimpan Semangat Penghafal Al Quran Palestina dari Kamp Pengungsian

Oktober 5, 2025
66
Next Post
Mahkamah Internasional Kecam Pembatasan Bantuan Israel di Gaza

Mahkamah Internasional Kecam Pembatasan Bantuan Israel di Gaza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

    Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 79 Tahun Kemerdekaan Indonesia: Peran Palestina dalam Kemerdekaan Indonesia dan Ikatan Persaudaraan yang Tak Lekang Oleh Masa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 62

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630