• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Senin, November 3, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

PBB: Gaza Jadi Tempat Paling Mematikan di Dunia bagi Jurnalis

by Adara Relief International
November 3, 2025
in Berita Kemanusiaan
Reading Time: 1 min read
0 0
0
Masyarakat berduka atas tewasnya jurnalis Palestina Ahmed Abu Mutair dalam serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, pada 20 Oktober 2025. [Abdalhkem Abu Riash – Anadolu Agency]

Masyarakat berduka atas tewasnya jurnalis Palestina Ahmed Abu Mutair dalam serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, pada 20 Oktober 2025. [Abdalhkem Abu Riash – Anadolu Agency]

11
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Juru bicara PBB pada Jumat (1/11) memperingati Hari Internasional untuk Mengakhiri Impunitas atas Kejahatan terhadap Jurnalis dengan menyerukan perhatian terhadap bahaya yang dihadapi para jurnalis di seluruh dunia, terutama di Jalur Gaza.

“Hampir sembilan dari sepuluh kasus pembunuhan jurnalis belum terselesaikan. Gaza telah menjadi tempat paling mematikan bagi jurnalis dalam sejarah konflik mana pun,” ujar Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Guterres, kata Dujarric, menyerukan penyelidikan yang “independen dan tidak memihak” atas pembunuhan terhadap jurnalis, menegaskan bahwa “impunitas adalah serangan terhadap kebebasan pers dan ancaman bagi demokrasi itu sendiri.”

“Ketika jurnalis dibungkam, kita semua kehilangan suara,” tambahnya.

Baca Juga

Sektor Kesehatan Gaza Terancam Kolaps di Tengah Blokade Israel

Hampir 1.000 Penghalang Baru di Tepi Barat: Gerbang dan Dinding Israel Kian Mencekik Kehidupan Warga Palestina

Menurut Kantor Hak Asasi Manusia PBB, sedikitnya 248 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023, angka paling mematikan bagi pekerja media dalam sejarah modern.

Dujarric juga menyinggung situasi kemanusiaan terbaru di Gaza, yaitu operasi bantuan terus berjalan meski laporan serangan udara Israel kembali muncul di seluruh wilayah terkepung itu.

“Menurut sumber lokal, serangan-serangan tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Kami kembali menegaskan bahwa semua pihak harus menahan diri dari tindakan apa pun yang membahayakan warga sipil, termasuk pekerja kemanusiaan, dan mengingatkan militer Israel akan kewajibannya untuk selalu melindungi mereka dalam setiap operasi militer,” ujarnya.

Ia juga menggambarkan keruntuhan sistem kesehatan Gaza, yang kini hampir tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan medis masyarakat. “Sistem kesehatan Gaza menghadapi tantangan luar biasa untuk menanggapi kebutuhan yang sangat besar dari penduduknya,” kata Dujarric.

Mengutip data Kementerian Kesehatan Gaza, Dujarric menyebut bahwa lebih dari 1.700 tenaga kesehatan telah gugur sejak agresi dimulai pada 2023. Saat ini, gencatan senjata berdasarkan rencana 20 poin Presiden AS Donald Trump masih berlaku, namun Israel telah melanggarnya berulang kali.

Sumber: AA, MEMO

 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Bukti Medis Ungkap Penyiksaan dan Eksekusi terhadap Jenazah Warga Palestina

Next Post

Musim Panen Zaitun 2025 di Tepi Barat Jadi yang Paling Mematikan dalam Lima Tahun Terakhir

Adara Relief International

Related Posts

Pemukim Yahudi berdebat dengan petani Palestina yang sedang memanen zaitun dan aktivis yang mendukung mereka dan mencoba menghentikan sekelompok orang yang memetik zaitun di Ramallah, Tepi Barat pada 29 Oktober 2025.
Berita Kemanusiaan

Musim Panen Zaitun 2025 di Tepi Barat Jadi yang Paling Mematikan dalam Lima Tahun Terakhir

by Adara Relief International
November 3, 2025
0
10

Musim panen zaitun tahun 2025 di Tepi Barat yang diduduki mencatat tingkat serangan pemukim ilegal Israel tertinggi dalam lima tahun...

Read moreDetails
Tim Palang Merah mengantarkan jenazah 30 warga Palestina, yang ditahan oleh pasukan Israel dari berbagai wilayah Gaza selama perang dan diserahkan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, pada 30 Oktober 2025. [Abdallah Fs Alattar – Anadolu Agency]

Bukti Medis Ungkap Penyiksaan dan Eksekusi terhadap Jenazah Warga Palestina

November 3, 2025
11
Sektor Kesehatan Gaza Terancam Kolaps di Tengah Blokade Israel

Sektor Kesehatan Gaza Terancam Kolaps di Tengah Blokade Israel

Oktober 31, 2025
21
Hampir 1.000 Penghalang Baru di Tepi Barat: Gerbang dan Dinding Israel Kian Mencekik Kehidupan Warga Palestina

Hampir 1.000 Penghalang Baru di Tepi Barat: Gerbang dan Dinding Israel Kian Mencekik Kehidupan Warga Palestina

Oktober 31, 2025
17
Laporan PBB Ungkap Keterlibatan Negara dalam Genosida Gaza, Francesca Albanese Dihina oleh Duta Besar Israel

Laporan PBB Ungkap Keterlibatan Negara dalam Genosida Gaza, Francesca Albanese Dihina oleh Duta Besar Israel

Oktober 31, 2025
18
Serangan Israel Berlanjut Saat Gencatan Senjata, Dokter di Gaza Sebut Serangan Sengaja Menargetkan Warga Sipil

Serangan Israel Berlanjut Saat Gencatan Senjata, Dokter di Gaza Sebut Serangan Sengaja Menargetkan Warga Sipil

Oktober 31, 2025
14
Next Post
Pemukim Yahudi berdebat dengan petani Palestina yang sedang memanen zaitun dan aktivis yang mendukung mereka dan mencoba menghentikan sekelompok orang yang memetik zaitun di Ramallah, Tepi Barat pada 29 Oktober 2025.

Musim Panen Zaitun 2025 di Tepi Barat Jadi yang Paling Mematikan dalam Lima Tahun Terakhir

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630