Bukti medis dan lapangan yang menyertai penyerahan jenazah warga Palestina menunjukkan bahw mereka menjadi korban eksekusi kilat setelah mengalami penyiksaan, pengekangan, dan dilindas kendaraan militer Israel. Hal ini diungkap oleh Kantor Informasi Tawanan pada Jumat (1/11).
Pada hari yang sama, sebanyak 30 jenazah warga Palestina yang diserahkan Israel melalui Palang Merah tiba di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza Selatan. Dengan demikian, total jenazah yang telah diserahkan sejak 14 Oktober mencapai 225.
“Pada tubuh para syuhada ditemukan bekas penyiksaan, borgol, luka bakar, serta tanda-tanda dilindas kendaraan militer,” demikian pernyataan kantor tersebut. Lembaga itu juga menegaskan bahwa praktik penyimpanan jenazah dalam lemari pendingin dan penguburan di “kuburan angka” merupakan taktik sistematis untuk merendahkan martabat rakyat Palestina, baik yang hidup maupun yang telah gugur. Tindakan tersebut dinilai sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.
Jenazah-jenazah itu diterima tanpa identitas, sehingga keluarga korban terpaksa mengenali kerabat mereka berdasarkan ciri fisik atau pakaian yang tersisa. Situasi ini diperparah dengan terbatasnya kemampuan forensik akibat blokade Israel dan hancurnya laboratorium di Gaza.
Sebelum gencatan senjata pada 10 Oktober, Israel menahan 735 jenazah warga Palestina di “kuburan angka”, menurut data Kampanye Nasional Palestina untuk Pengembalian Jenazah Syuhada dan Penemuan Nasib Orang Hilang. Selain itu, laporan Haaretz pada 16 Juli 2024 mengungkap bahwa militer Israel juga menyimpan sekitar 1.500 jenazah warga Gaza di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
Pelanggaran terhadap Tawanan Palestina
Kantor Informasi Tawanan juga mengecam menteri Israel dari sayap kanan ekstrem, Itamar Ben-Gvir, yang memublikasikan video berisi tawanan Palestina dalam kondisi terborgol dan tertelungkup di tanah. Kantor tersebut menyebut tindakan itu sebagai “hasutan terbuka yang memperlihatkan pola pikir kriminal yang menguasai sistem penjara pendudukan.”
Dalam video yang diunggah di Telegram, Ben-Gvir tampak berdiri di depan barisan tawanan Palestina dengan tangan terikat di belakang, sambil berkata, “Beginilah kami memperlakukan mereka, dan langkah selanjutnya hanyalah mengeksekusi mereka.” Ia diketahui sering muncul dalam video serupa yang mempermalukan para tawanan Palestina dan mengancam mereka dengan kematian, termasuk terhadap tokoh Fatah, Marwan Barghouti.
Kantor tersebut menegaskan bahwa tindakan-tindakan ini menjadi bukti kuat adanya taktik sistematis untuk membunuh tawanan Palestina. Oleh karena itu, mereka menyerukan pembentukan komite investigasi independen internasional serta meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel atas kejahatan terhadap para tawanan, baik yang masih hidup maupun yang jasadnya masih ditahan.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan banyak jenazah yang dikembalikan Israel menunjukkan tanda-tanda penyiksaan seperti pemukulan, tangan terikat, penggunaan penutup mata, serta wajah rusak parah. Semua jenazah itu dikembalikan tanpa nama.
Penyerahan jenazah ini merupakan bagian dari fase pertama gencatan senjata. Fase-fase selanjutnya mencakup penyerahan administrasi Gaza kepada komite nonpolitik serta rekonstruksi wilayah yang hancur akibat serangan militer Israel selama dua tahun terakhir.
Sumber: AA, MEMO
			![Tim Palang Merah mengantarkan jenazah 30 warga Palestina, yang ditahan oleh pasukan Israel dari berbagai wilayah Gaza selama perang dan diserahkan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, pada 30 Oktober 2025. [Abdallah Fs Alattar – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251031-39575829-39575827-RED_CROSS_DELIVERS_BODIES_OF_PALESTINIANS_HANDED_OVER_UNDER_CEASEFIRE_DEAL-1-750x375.jpg)
![Masyarakat berduka atas tewasnya jurnalis Palestina Ahmed Abu Mutair dalam serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, pada 20 Oktober 2025. [Abdalhkem Abu Riash – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251020-39468001-39467988-ISRAELI_ATTACK_KILLS_PALESTINIAN_JOURNALIST_AHMED_ABU_MUTAIR-360x180.webp)





![Masyarakat berduka atas tewasnya jurnalis Palestina Ahmed Abu Mutair dalam serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, pada 20 Oktober 2025. [Abdalhkem Abu Riash – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251020-39468001-39467988-ISRAELI_ATTACK_KILLS_PALESTINIAN_JOURNALIST_AHMED_ABU_MUTAIR-75x75.webp)
