Jakarta–Perwakilan Adara bertolak ke Tunisia pada Sabtu (31/8) bersama puluhan delegasi Indonesia lainnya. Mereka bergabung dalam Gerakan Global Sumud Flotilla. Lebih dari 50 negara mendukung kegiatan ini dan mengirimkan puluhan kapal. Seluruhnya akan berlayar pada 5 September mendatang dari Tunisia menuju perairan lepas pantai Gaza.

Sebelum keberangkatan menuju Tunisia pada Sabtu esok hari, Maryam telah bertolak ke Kuala Lumpur (24/8) menghadiri pelepasan Sumud Nusantara pelepasan ini diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa, “Seperti Indonesia yang telah merdeka dari Belanda, dan Malaysia yang merdeka dari Inggris, maka Palestina juga bisa merdeka dari penjajahan.”
Dalam pelepasan Sumud Nusantara Maryam menegaskan bahwa, “Pemberangkatan kapal dalam program Sumud Nusantara ini sangat penting, program Sumud Nusantara merupakan bagian dari pembelaan kita untuk Gaza di mana akan berangkat kapal dari Tunisia ke Gaza.” Beliau juga mengingatkan bahwa, “Kita membela Palestina dengan segala cara, baik dengan donasi, edukasi, sosialisasi tentang Palestina, juga dengan fisik. Kita tunjukkan bahwa keberangkatan kita ke Gaza merupakan pembelaan kita kepada penduduk Gaza.”
Apa itu Global Sumud Flotilla?

Sebelumnya perkumpulan sipil telah melakukan berbagai cara untuk menembus blokade Gaza melalui Global March To Gaza, Freedom Flotilla Coalition, Sumud Afrika Utara, hingga Sumud Nusantara, dan akhirnya bersatu di bawah Global Sumud Flotilla.
Global Sumud Flotilla merupakan koalisi sipil yang terdiri dari pekerja kemanusiaan, dokter, seniman, pengacara, jurnalis, influencer, hingga pelaut yang bergerak dengan kepercayan pada harkat dan martabat manusia serta memiliki semangat dalam satu nilai kemanusiaan.
Mengapa Perlu Menembus Blokade Gaza?
Bertahun-tahun penjajah memblokade Jalur Gaza. Perairan, daratan, hingga udara, dan dalam dua tahun terakhir blokade semakin ketat melampaui pembatasan area. Penjajah bahkan memblokade Gaza dengan menyita bantuan, mempersulit distribusinya, dan menjadikan bantuan sebagai perangkap maut. Maka satu-satunya cara untuk menyelamatkan Gaza saat ini adalah melalui gerakan sipil, menembus perairan Gaza dan membawa bantuan serta relawan kemanusiaan.
When the World Stays Silent, We Set Sail
Menindaklanjuti kegentingan yang terjadi, Adara mengirim dua perwakilannya untuk turut berlayar dalam Global Sumud Flotilla. Maryam Rachmayani selaku Direktur Utama dan Latifah Hariawati selaku Direktur Program dan Penyaluran akan ikut dalam pemberangkatan di Tunisia bersama puluhan kapal lainnya. “Semoga Allah mudahkan perjalanannya dan berhasil masuk ke dalam Gaza,” pungkas Maryam.
Tujuan utama Global Sumud Flotilla:
- Mengakhiri pengepungan ilegal di Gaza melalui jalur laut
- Membuka koridor kemanusiaan, dan mengakhiri genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.
- Membawa bantuan juga membawa pesan ‘blokade harus diakhiri’.
Dalam pelepasan rombongan di Bandung (27/8), Husein sebagai kepala Indonesia Global Peace Convoy menjelaskan pergerakan ini akan dimulai pada 4 September menuju dermaga Tunisia setelah sebelumnya melaksanakan pelatihan selama 4 hari. Ia menjelaskan sejauh ini tim Indonesia telah menyiapkan 8 kapal—sebagai salah satu negara dengan penyumbang kapal terbanyak. “Alhamdulillah Indonesia dan Malaysia termasuk penyumbang kapal terbanyak,” kata Husein.

Latifah menyatakah bahwa, “Dengan kondisi genosida dan kelaparan ekstrem yang terjadi saat ini upaya kita harus lebih besar. Baik melalui diplomasi, donasi, doa, aksi, serta boikot. Namun PR terbesar adalah bagaimana membuka blokade serta menghentikan genosida. Global Sumud Flotilla merupakan ikhtiar nyata masyarakat dunia untuk membuka blokade di Gaza agar bantuan bisa masuk dengan optimal,” tutupnya.
Hingga saat ini telah terkumpul akomodasi dan satu kapal solidaritas masyarakat Indonesia melalui Adara, kami masih terus membuka peluang kebaikan bagi siapapun yang ingin turut serta dalam gerakan ini melalui kapaluntukgaza. Sekecil apapun upaya kita, merupakan cahaya kehidupan bagi mereka.








