Selama 100 hari agresi genosida di Gaza, tentara Israel dikabarkan telah menangkap sedikitnya 5.875 orang Palestina dari Tepi Barat sejak 7 Oktober. Masyarakat Tawanan Palestina (PPS) menekankan bahwa kampanye penangkapan Israel tidak membedakan perempuan dan anak-anak. Sekitar 200 perempuan telah ditangkap, sementara jumlah penangkapan anak mencapai 355 pada akhir bulan lalu.
Sejak 7 Oktober, pasukan Israel telah meningkatkan tingkat kekejaman dan pelanggaran hukum, termasuk penyiksaan, pemukulan, ancaman tembakan, penyelidikan paksa, ancaman pemerkosaan, penggunaan anjing polisi, serta penggunaan warga sipil sebagai tameng dan sandera. Tindakan mereka juga meliputi sabotase dan penyitaan properti, termasuk penghancuran rumah para tawanan.
Di dalam penjara, kondisi tawanan memburuk, dengan diberlakukannya isolasi, penyitaan barang, penyiksaan, dan serangan yang menyebabkan cedera pada sejumlah tawanan, menunjukkan pelanggaran serius oleh pasukan Israel terhadap hak asasi manusia. Seiring masuknya musim dingin, kondisi keras di dalam penjara makin memperburuk kesulitan yang dihadapi oleh tawanan. Hal ini telah menyebabkan kematian mendadak tujuh tawanan dalam tahanan Israel sebagai akibat dari penyiksaan brutal.
Masyarakat Tawanan Palestina (PPS) juga menyoroti penculikan terhadap warga Gaza dan mengajukan fakta bahwa setelah 100 hari, pasukan Israel menolak untuk mengungkapkan informasi apa pun tentang nasib mereka. Kesaksian dari tawanan Gaza yang dibebaskan telah mengungkapkan tingkat kriminalitas yang dilakukan terhadap mereka di kamp penahanan Israel dan mengungkapkan tingkat kebrutalan yang tinggi dalam perlakuan terhadap individu-individu ini.
sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/140716
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


