Prof. Rabab Awad – Sekretaris Jenderal Koalisi Perempuan Global untuk Al-Quds dan Palestina

Poin-poin prinsip dalam beramal untuk Palestina:
- Kebenaran permasalahan Palestina.
Prinsip dari permasalahan ini adalah benar, tidak ada permasalahan di seluruh dunia dimana haq dan bathil terlihat jelas kecuali di Palestina. Umat Islam jelas berada pada posisi benar, penjajah jelas di pihak bathil. “Barangsiapa yang ingin berpihak pada kebenaran, maka ia harus berpihak pada Palestina” - Tanah Palestina adalah tanah umat Islam, wakaf umat Islam.Di dalamnya terdapat masjid Al Aqsa, kiblat pertama umat Islam, masjid kedua di muka buiu, satu dari 3 masjid suci. Buminya orang-orang beriman, buminya orang Islam.
- Mendukung perjuangan Palestina wajib bagi laki-laki maupun perempuan, ia wajib bagi seluruh muslim.“Apa yang mereka (warga Palestina) lakukan di sana tidak serta merta menggugurkan kewajiban kita untuk menjaga Baitul Maqdis.”
- Zionis adalah musuh umat Islam, mereka sengaja ditanam di tengah-tengah umat Islam, di tengah negara Arab untuk memecah belah urusan umat Islam, sehingga kita sibuk dengan urusan internal dan luput dari berdakwah untuk memancarkan Rahmat bagi seluruh alam.
- Kewajiban membantu Palestina merupakan kewajiban ukhuwah. Maka hukumnya wajib!
- Permasalahan Palestina ” khafidhatun rafi’ah”. Mengangkat derajat dan menjatuhkan derajat siapapun yang mengabaikan permasalahan ini.
Baca juga 7 Upaya Seorang Da’i dalam Perjuangan Menerangi Al-Aqsa
Maka apa yang harus kita lakukan?
- Bantu! Bantulah saudara kamu ketika ia dizalimi.
Karena setiap mukmin adalah saudara. Jika bukan karena bantuan negara-negara besar terhadap Zionis maka pastilah saat ini kita sudah menduduki Masjid Al Aqsa. Jadi, jika hizbussyaithan saja bisa bergabung demi satu tujuan. Mengapa kita tidak dapat bergabung dalam satu prinsip kebaikan?
Zionis bersama negara besar yang mendukungnya menciptakan permasalahan Palestina menjadi permasalahan kecil, mereka membentenginya, mengkotak-kotakkannya menjadi hanya seperti permasalahan orang Arab, permasalahan orang Palestina. Rencana mereka adalah, menjauhkan umat Islam dari Palestina. Mereka hampir berhasil mengikis Palestina dari hati umat Islam melalui “The Deal of Century”, dengan rencana besar mengeluarkan warga Palestina dari Al Quds, lalu warga Gaza dipindahkan ke Mesir, ditambah dengan normalisasi perjanjian damai kepada negara-negara Islam. - Ketika membela Palestina, maka kita sedang membela kemanusiaan.
“Jika hati kita tidak merasa sedih melihat korban anak-anak yang ada saat ini, kita tidak pantas disebut manusia”. Yang terjadi di Gaza saat ini merupakan genosida yang kita dan seluruh dunia tonton melalui media sosial kita. Semakin mudahnya penyebaran informasi memudahkan dunia melihat ketimpangan keadilan bagi Palestina.
Bagaimana anak-anak Palestina diperlakukan, dan bagaimana anak-anak korban perang lainnya diperlakukan. Agresi kali ini memperlihatkan kepada kita wajah asli Negara-negara Barat yang selama ini memunculkan dirinya sebagai penjaga perdamaian namun mereka tidak memberikan sedikitpun rasa damai pada negara-negara muslim. Dunia hanya bisa mengecam dan negara Arab hanya bisa diam.
Bom yang dijatuhkan ke Gaza sejak 7 Oktober setara dengan 3x bom Hiroshima Nagasaki, dan bom dijatuhkan ke rumah-rumah warga sipil. Pertanyaannya, kapan kita akan bergerak? Apakah kita menunggu Gaza rata dengan tanah terlebih dahulu?
Baca juga Israel Bersiap untuk Mengambil Alih Tanah Penduduk Palestina di Gaza
Mengapa kita membantu Gaza?
- Gaza menghadapi 18 tahun blokade tapi mereka tidak pernah menyerah! Meski dalam kondisi diblokade, mereka mampu mengkondisikan anak-anaknya, pemuda-pemudanya untuk bersiap melakukan pembebasan. Disini kita lihat bahwa Gaza tidak lemah, yang lemah adalah Zionis! Mereka selemah rumah laba-laba.
- Zionis berupaya mengadu domba penduduk Gaza, namun tidak ada yang saling menyalahkan dan saling menyerang karena seluruh Gaza sepakat “Kami menyelamatkan tanah suci umat Islam dari tangan-tangan Yahudi”.
Saat ini sudah berlangsung 5x agresi sejak blokade, warga Palestina sudah mengorbankan puluhan ribu termasuk anak-anak dalam Langkah Pembebasan Masjid Al Aqsa. Bisa saja mereka lepas tangan, tidak bertahan demi Al Quds karena ini adalah kewajiban seluruh umat Islam tak hanya warga Palestina. Di Al-Quds sana, mereka diberi cheque untuk menjual rumah-rumahnya, mereka diiming-imingi dengan kekayaan di seluruh penjuru dunia tapi mereka memilih bertahan!








