Sebanyak 23 rumah warga Kampung Curug, Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, rusak akibat pergeseran tanah. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan sedikitnya 24 warga mengungsi akibat pergeseran tanah tersebut.
“Ada 20 KK yang terdampak, kemudian yang terancam saat ini ada 177 KK dari dua RW dengan total (penghuni) 589 jiwa,” kata Aris di lokasi kejadian pada Kamis (15/9). Aris mengemukakan bahwa hujan dengan intensitas tinggi sejak Senin (12/9) memicu tanah bergerak di Desa Bojong Koneng, yang berada di daerah perbukitan. “Sebelumnya, tiga hari hujan turun berturut-turut, kemudian sore itu (Rabu) pada pukul 15.30 WIB tanah mulai bergerak,” kata Aris.
Pergeseran tanah tersebut terjadi di Kampung Curug RW009 dan RW 015, Desa Bojong Koneng. “[Rumah] Rusak parah, mengalami keretakan di dindingnya hingga jebol dan nyaris ambruk. Aliran listrik putus, akses warga terputus, akses jalan retak hingga 3 kilometer, jembatan pun mengalami kerusakan hingga sulit untuk dilewati,” kata Ketua RW 15 Ade Suprianto.
Ade mengatakan bahwa suara gemuruh tanah masih terdengar sehingga warga harus mengungsi ke rumah tetangga dan kerabat. Badan Informasi Geospasial (BIG) menyatakan ada 10 kecamatan di Kabupaten Bogor yang berisiko tinggi mengalami bencana akibat pergerakan tanah, yakni Sukajaya, Nanggung, Leuwiliang, Citeureup, Babakan Madang, Sukamakmur, Tamansari, Tenjolaya, Cijeruk, dan Cigombong.
“Ada beberapa aspek yang dipertimbangkan dalam menentukan kawasan rawan gerakan tanah, di antaranya topografi wilayah tersebut. Asumsinya, semakin curam tentu akan semakin rentan terjadinya gerakan tanah,” kata Kepala Bidang Pemetaan Kebencanaan dan Perubahan Iklim BIG Ferrari Pinem.
Tim Reaksi Cepat (TRC) beserta aparat desa bergantian memonitor lokasi pergerakan tanah karena struktur tanah yang masih labil dikhawatirkan apabila hujan turun akan terjadinya pergerakan tanah kembali. Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Muhammad Adam mengatakan, BPBD tengah menyiagakan kebutuhan di lokasi seperti logistik tanggap darurat, air bersih, hingga toilet. TRC BPBD juga masih melakukan kajian cepat bencana dan melakukan analisis.
Sumber:
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.






