Momen menyembelih hewan kurban dalam perayaan Hari Raya Idul Adha dilakukan oleh seluruh muslim. Namun, ada perbedaan dalam hal menyembelih hewan kurban Indonesia dan Arab Saudi, yang disebabkan oleh perbedaan geografi dan kultural. Berikut ini merupakan perbedaan penyembelihan hewan kurban di Indonesia dan Arab Saudi.
-
Jenis hewan kurban
Di Arab Saudi, unta bisa dijadikan sebagai kurban, sebagaimana domba, sapi, dan kambing. Sementara itu di Indonesia, hewan yang umumnya dijadikan kurban adalah sapi, kambing, dan domba. Akan tetapi, di daerah Kudus, Jawa Tengah, masyarakat juga menggunakan kerbau sebagai hewan kurban. Hal tersebut karena Djafar Shodiq, yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus, melarang sapi sebagai hewan kurban dan diganti menjadi kerbau untuk menghormati umat Hindu yang sudah ada terlebih dahulu di Kudus sebelum Islam masuk pada era Kerajaan Demak Islam.
-
Pelaksanaan kurban
Di Indonesia, kurban umumnya dilakukan secara individu oleh masyarakat muslim. Setiap keluarga atau individu akan memilih dan menyembelih hewan kurban sendiri di rumah atau di tempat ibadah terdekat. Sedangkan di Arab Saudi, pelaksanaan kurban dilakukan dalam skala besar di Makkah dan Madinah. Pemerintah Arab Saudi memiliki peran aktif dalam pengorganisasian dan pelaksanaan kurban dengan menyediakan tempat yang luas untuk pemotongan hewan dan didukung fasilitas yang memadai.
-
Petugas kurban
Biasanya, petugas kurban yang dibutuhkan untuk menyembelih sapi di Indonesia ada 4 orang. Selain itu, untuk menyembelih pun biasanya sapi harus dibaringkan dahulu. Di Arab Saudi, hanya butuh satu orang untuk menyembelih seekor sapi, yang biasanya dalam posisi berdiri atau tidak dibaringkan.
-
Pembuangan limbah hewan kurban
Di Indonesia, untuk membuang limbah hewan kurban seperti darah, kotoran, dan sisa makanan biasanya dikubur atau dibuang langsung ke air yang mengalir. Di Arab, untuk membuang limbah harus dibuang ke tempat penampungan limbah hewan kurban. Rumah Potong Hewan (RPH) di Arab Saudi pun juga demikian, mereka telah memiliki standar sanitasi untuk menampung sisa-sisa hewan kurban. Hal ini karena Arab Saudi yang dominan dengan lahan gurun pasir tidak memiliki selokan. Bahkan, beberapa suku pedalaman Arab Saudi, seperti Badui mengubur limbah kurban di dalam pasir.
-
Pembagian Daging Kurban
Di Indonesia, yang berhak menerima daging kurban ada tiga, yaitu fakir miskin, tetangga sekitar, dan shohibul kurban atau orang yang berkurban. Bisa dikatakan bahwa yang menerima daging kurban adalah warga yang berada di sekitar lokasi penyembelihan. Di Arab Saudi, selain dibagikan untuk orang kurang mampu di dalam negeri, daging kurban juga dibagikan ke beberapa negara tetangga yang membutuhkan.
Perbedaan-perbedaan dalam pelaksanaan kurban di Indonesia dan Arab Saudi mencerminkan perbedaan konteks sosial, ekonomi, dan budaya antara kedua negara tersebut. Kendati demikian, secara substansi budaya penyembelihan hewan kurban di Arab Saudi dengan Indonesia hampir sama dan tetap menjadi momen penting dalam memperkuat ikatan antara Muslim dengan Allah SWT dan sesama manusia, baik di Indonesia maupun Arab Saudi.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini