Tunis – Sumud Nusantara–yang terdiri dari Malaysia, Indonesia, Maldives, Pakistan, Singapura, Filipina, Thailand, dan Bangladesh–menggelar Sidang Media pada Selasa (9/9). Agenda ini diadakan di Ruang Meeting T3 Carlton pukul 11.30 waktu Tunisia.
Konferensi Pers Resmi Global Sumud Flotilla
Pertemuan ini diadakan pasca penyerangan Family Boat pada Senin malam (8/9). Tim panitia Global Sumud Flotilla juga telah menggelar konferensi pers pada Selasa (9/9) 10.30 waktu Tunisia. Panitia turut menayangkan konferensi pers ini secara live di Instagram dan Telegram Channel.

“Tidak ada autoritas lain yang bisa meluncurkan serangan seperti itu selain Israel,” tegas Saif Abukeshek.
Menanggapi serangan, penyelenggara dan para sekutu menyerukan ketenangan serta keteguhan, dengan terus menegaskan tujuan utama misi: penderitaan rakyat Palestina di bawah pendudukan.
Thiago Ávila menegaskan bahwa serangan ini tidak sebanding dengan situasi yang setiap hari dialami Gaza selama puluhan tahun terakhir. “Mereka punya kekerasan dan drone, tapi kita punya segalanya,” ujarnya.
Sidang Media Sumud Nusantara

Nadir Al-Nuri selaku koordinator Sumud Nusantara memimpin sidang media. Sidang ini menghasilkan lima kesimpulan utama:
- 15 delegasi Malaysia yang berlayar dari Barcelona telah berlabuh di Pelabuhan Sidi Bou Said, Carthage, Tunisia. Satu orang di antaranya sedang dalam perawatan.
- 22 dari 24 kapal Global Sumud Flotilla telah berlabuh di Tunisia.
- Serangan terhadap Family Boat masih dalam investigasi lebih lanjut.
- Apapun yang terjadi, misi ini akan tetap berjalan sesuai yang jadwal.
- Sumud Nusantara melalui MAPIM dan CGM telah merilis Mission Command Centre di Sepang, Selangor, Malaysia.
Pada sidang ini, Husein Gaza turut mendesak pemerintah untuk memberikan statement perlindungan yang tegas untuk melindungi delegasi Indonesia Global Peace Convoy. Terlebih, misi ini menjadi bagian dari misi konstitusi dan Dasasila Bandung, yaitu memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina yang hingga saat ini masih terus terjajah.
Para delegasi Indonesia maupun Sumud Nusantara menunjukkan semangat luar biasa dalam misi ini, sehingga pemerintah perlu bersikap serius demi keselamatan dan kebaikan bersama. “Indonesia merupakan negara yang besar. Maka, kita juga harus menunjukkan peran besar kita dalam memperjuangkan Palestina,” pungkas Husein.








