Setidaknya sembilan orang terbunuh, menurut pejabat kesehatan Palestina dan media, setelah Israel melancarkan serangan darat dan udara skala besar di bagian utara Tepi Barat yang dijajah
Direktur departemen ambulans di Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kepada Al Jazeera bahwa empat orang terbunuh dalam serangan Israel pada Rabu (28/8) dini hari di kamp pengungsi Far’a di Tubas. Beberapa orang lainnya terluka, tetapi tim Bulan Sabit Merah mengalami kesulitan menjangkau mereka karena pasukan Israel mencegah ambulans memasuki area tersebut.
Dua orang juga dilaporkan terbunuh dalam serangan Israel di Jenin, menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sementara tiga lainnya terbunuh ketika pesawat tak berawak Israel menyerang kendaraan mereka di desa terdekat, Seir.
Radio resmi Israel melaporkan bahwa serangan militer tersebut melibatkan ratusan tentara serta angkatan udara dalam operasi terbesar di Tepi Barat yang diduduki sejak 2002, sementara Channel 14 Israel menyebutkan bahwa serangan ini telah direncanakan selama beberapa pekan.
Omar Baddar, seorang analis politik Timur Tengah, mengatakan bahwa hal ini tampaknya merupakan bagian dari strategi jangka panjang Israel untuk membersihkan etnis di wilayah Palestina.
“Saya pikir konteksnya patut dicatat, yaitu fakta bahwa Israel telah berniat mencaplok dan melakukan pembersihan etnis di sebagian besar wilayah Tepi Barat sejak lama,” kata Baddar kepada Al Jazeera.
“Saya pikir mereka [pasukan Israel] melihat peluang karena dunia teralihkan oleh kengerian yang Israel lakukan di Gaza dan peningkatan kekerasan di Tepi Barat. Selama beberapa bulan terakhir, lebih dari 650 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara dan pemukim Israel di seluruh Tepi Barat,” tambahnya.
Sementara itu, menanggapi operasi militer Israel di Tepi Barat yang dijajah, kelompok perlawanan Palestina menyatakan bahwa mereka memerangi pasukan Israel di kamp pengungsi Nur Shams dan Jenin.
Brigade Al-Quds menyatakan bahwa pejuangnya menyerang pasukan infanteri musuh dengan alat peledak berkekuatan tinggi di Kamp Nur Shams. Brigade Qassam menyebutkan bahwa mereka “meledakkan alat peledak buatan lokal dan berkekuatan tinggi di Jenin untuk menyerang kendaraan militer yang menyerang” dan bahwa para pejuangnya terlibat dalam bentrokan hebat dengan pasukan pendudukan
Sumber: https://www.aljazeera.com
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini