• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Senin, September 29, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan

by Adara Relief International
September 29, 2025
in Berita Kemanusiaan
Reading Time: 2 mins read
0 0
0
Sejarawan Yahudi Oxford, Avi Shlaim: Israel Lakukan Pembersihan Etnis, Palestina Punya Hak untuk Melawan
12
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

\Sejarawan Yahudi asal Oxford University, Prof. Avi Shlaim, secara terbuka mengecam Israel dan memuji perlawanan Palestina. Dalam wawancara dengan Haaretz, Shlaim menegaskan berulang kali bahwa rakyat Palestina, termasuk Hamas, memiliki hak untuk melawan pendudukan.

“Membunuh warga sipil itu salah, titik,” ujarnya. “Namun Palestina hidup di bawah pendudukan. Mereka memiliki hak untuk melawan, termasuk dengan perlawanan bersenjata. Serangan awal Hamas ditujukan pada basis militer dan membunuh tentara, polisi, serta aparat keamanan. Itu bukan kejahatan perang.”

Shlaim mengecam serangan brutal Israel setelah operasi perlawanan 7 Oktober sebagai “hal yang sepenuhnya gila dan irasional.” Menurutnya, meski Israel mengklaim berhak membela diri, responsnya harus tetap dalam batas hukum internasional. “Saya mengutuk respons Israel terhadap serangan itu,” katanya.

Ia menekankan bahwa sejak awal pendiriannya, Israel sudah melakukan ketidakadilan besar terhadap Palestina. “Pembentukan negara Israel melibatkan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina pada 1948. Pada Juni 1967, Israel melanjutkan pendudukannya dengan kekuatan militer. Palestina adalah korban dari proyek Zionis.”

Shlaim juga menolak ideologi zionisme. “Di sekolah versi Zionis, saya belajar tentang konflik dan menerimanya tanpa pertanyaan. Kami diajarkan bahwa Israel adalah negara kecil yang cinta damai dikelilingi oleh Arab yang bermusuhan. Saya percaya kami tak punya pilihan selain berperang,” kenangnya. Namun pandangannya berubah seiring waktu. “Israel sejak awal adalah gerakan kolonial pemukim,” tegasnya.

Menurut Shlaim, Hamas merupakan ekspresi sah dari perlawanan Palestina dan Arab. “Hamas adalah bagian integral dari masyarakat Arab. Tak ada solusi yang bisa mengabaikan Hamas. Hamas sendiri menegaskan bahwa masalahnya bukan dengan orang Yahudi, melainkan dengan Israel dan zionisme.”

Ia juga mengutuk blokade Israel atas Gaza. “Israel menolak memberi bantuan kemanusiaan dan terus menggunakan kelaparan sebagai senjata perang. Jika itu bukan genosida, saya tidak tahu lagi apa. Intinya ada pada niat. Dalam Perang Dunia II, orang Yahudi adalah korban tak berdaya Nazi Jerman. Hari ini, Palestina adalah korban tak berdaya.”

Shlaim menilai tanggung jawab atas kejahatan perang tidak hanya berada di tangan Netanyahu. “Benjamin Netanyahu bukan diktator. Ia terpilih sebagai perdana menteri. Jadi masyarakat Israel secara keseluruhan ikut bertanggung jawab. Hari ini, rasisme di Israel tak lagi tersembunyi, tetapi diucapkan secara terbuka, dari pemimpin hingga rakyat.”

Baca Juga

Armada Global Sumud Flotilla Siap Tiba di Gaza pada 30 September

Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

Ia juga menyoroti peran kekuatan Barat. “Inggris meletakkan dasar bagi Nakba dan mengkhianati Palestina. Deklarasi Balfour mengabaikan hak 90 persen penduduk asli, yaitu orang Palestina.”

Shlaim bahkan mendukung penghapusan Hamas dari daftar teroris di Inggris. “Hamas menjalankan haknya di bawah hukum internasional untuk melawan pendudukan Israel. Saya tidak mendukung Hamas dalam hal lain, tapi saya mempelajari sejarah dan perjuangannya untuk mengembalikan penentuan atas nasib sendiri”

Mengenang latar belakang Iraknya, Shlaim menggambarkan keluarganya sebagai orang Arab lebih dulu, Yahudi kemudian. “Kami hidup berdampingan dengan Arab. Itu bukan imajinasi yang jauh, tapi kenyataan sehari-hari sebelum Zionisme dan pendirian Israel.” Namun setelah pindah ke Israel, keluarganya dipinggirkan. “Kami dipaksa melepas identitas Arab kami dan dilempar ke negara asing yang didominasi Ashkenazi.”

Kini, Shlaim menilai tidak ada lagi perbedaan bermakna antara Israel “yang sah” dan Israel di Tepi Barat. “Ini adalah apartheid dan supremasi Yahudi. Saya telah bergeser dari posisi tengah menjadi sikap yang lebih tegas.”

Ia menutup dengan peringatan keras: “Israel akan menyesali perang melawan Hamas, karena penerus Hamas akan lebih militan lagi. Israel tidak menyukai orang Palestina moderat; justru mereka dianggap ancaman. Israel melemahkan mereka dan membuka jalan bagi tokoh yang lebih ekstrem.”

 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

Adara Relief International

Related Posts

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok
Berita Kemanusiaan

Netanyahu Sebut Media Sosial Jadi ‘Senjata Baru’ Israel usai Akuisisi TikTok

by Adara Relief International
September 29, 2025
0
11

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut media sosial sebagai “senjata” penting untuk memperbaiki citra Israel yang kian terpuruk di Amerika...

Read moreDetails
Israel Gunakan Pemerasan Kolektif terhadap Keluarga Palestina di Gaza

Israel Gunakan Pemerasan Kolektif terhadap Keluarga Palestina di Gaza

September 29, 2025
11
Pemandangan umum kapal-kapal yang berlabuh di sebuah teluk di lepas pantai Italia, sementara Armada Sumud Global melanjutkan persiapan keberangkatan menuju Kreta, Yunani, pada 16 September 2025. [Niccolo Celesti - Anadolu Agency] Pemandangan umum kapal-kapal yang berlabuh di sebuah teluk di lepas pantai Italia, sementara Armada Sumud Global melanjutkan persiapan keberangkatan menuju Kreta, Yunani, pada 16 September 2025. [Niccolo Celesti – Anadolu Agency]

Armada Global Sumud Flotilla Siap Tiba di Gaza pada 30 September

September 29, 2025
11
Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

Pidato Netanyahu di PBB Sepi Peminat Usai Aksi Mogok Massal

September 29, 2025
11
Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

Israel Hancurkan Lagi Gedung Tinggi di Gaza, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi

September 29, 2025
12
Knesset Setujui RUU Hukuman Mati bagi Tawanan Palestina

Knesset Setujui RUU Hukuman Mati bagi Tawanan Palestina

September 29, 2025
17

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    Mimpi Kecil yang Sirna di Langit Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kapal Indonesia dalam Global Sumud Flotilla Telah Berlayar Menuju Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Adara Palestine Situation Report 58

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menteri Israel Sebut Aksi Yahudi Meludahi Umat Kristen di Yerusalem Bukan Tindakan Kriminal 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Meneladani Sikap Tolong Menolong Pada Masa Rasulullah Saw dan Para Sahabat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630