Perbatasan Rafah antara Mesir dan Gaza akan dibuka kembali dalam beberapa hari ke depan dengan kehadiran pengamat dari Eropa dan Palestina, menurut Gubernur Sinai Utara, Khaled Mojawer, pada Rabu (29/01).
“Bagian Mesir dari perbatasan Rafah sepenuhnya siap untuk beroperasi,” kata Mojawer kepada Anadolu. Namun, ia menambahkan bahwa “masalahnya terletak di sisi Palestina akibat kerusakan yang disebabkan oleh operasi militer Israel.”
Ia menekankan bahwa terminal tersebut akan dibuka untuk dua arah setelah perbaikan. Mojawer juga menggarisbawahi pentingnya kepatuhan Hamas dan Israel terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza yang mulai berlaku pada 19 Januari untuk memastikan kelancaran pengiriman bantuan kemanusiaan.
Perbatasan Rafah, yang merupakan jalur utama masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, telah ditutup sejak Mei 2024 setelah serangan darat Israel di Rafah, kota di bagian selatan Jalur Gaza. Sejak saat itu, bantuan kemanusiaan dialihkan melalui perbatasan Karam Abu Salem (Kerem Shalom).
Serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh lebih dari 47.400 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 111.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat. Lebih dari 11.000 orang masih hilang, sementara kehancuran besar-besaran telah menciptakan krisis kemanusiaan yang mengancam nyawa banyak lansia dan anak-anak.
Pada November tahun lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza. Selain itu, Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas agresinya di wilayah tersebut.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


