• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Kamis, November 13, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Perang Tanpa Peluru: Israel Gunakan Taktik Disinformasi untuk Timbulkan Perpecahan pada Penduduk Palestina

by Adara Relief International
Oktober 16, 2025
in Berita Kemanusiaan
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Perang Tanpa Peluru: Israel Gunakan Taktik Disinformasi untuk Timbulkan Perpecahan pada Penduduk Palestina
14
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

7amleh – Pusat Arab untuk Kemajuan Media Sosial telah merilis makalah baru berjudul “Perang Tanpa Peluru: Bagaimana Disinformasi Membentuk Kembali Realitas Pemuda Palestina yang Terpapar Genosida?” Makalah ini mengkaji bagaimana disinformasi telah menjadi salah satu alat utama genosida Israel di Gaza—tidak hanya untuk membenarkan genosida tetapi juga untuk merekayasa ulang kesadaran kolektif warga Palestina dan masyarakat global, khususnya di kalangan pemuda.

Makalah ini menyoroti bahwa informasi telah menjadi medan perang paralel bagi operasi militer. Israel telah menggunakan berbagai perangkat digital—termasuk kecerdasan buatan, propaganda berbayar, serangan siber, akun palsu, manipulasi algoritmik, dan sensor pers—untuk menciptakan realitas terdistorsi yang membentuk kembali kebenaran dan melegitimasi agresi. Disinformasi, menurut makalah ini, bukan lagi gejala bias media, melainkan strategi yang disengaja untuk mendominasi kesadaran dan mengendalikan narasi yang melayani kepentingan politik dan militer Israel.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel secara sistematis telah menggunakan disinformasi untuk mencapai beberapa tujuan: merendahkan derajat kemanusiaan warga Palestina dengan menggambarkan mereka sebagai ancaman terus-menerus untuk membenarkan kekerasan; menciptakan pembenaran “moral” palsu yang membingkai serangannya sebagai “perang yang adil dan perlu”; menggalang dukungan internal Israel; dan menangkis kritik publik terhadap kepemimpinan politik dan militer. Disinformasi juga telah dijadikan senjata untuk memperdalam perpecahan di dalam masyarakat Palestina dan Arab, mengendalikan narasi media internasional, dan memoles citra global Israel melalui konten rekayasa dan buatan AI yang menampilkannya sebagai “aktor kemanusiaan” sambil menyembunyikan kejahatan perang.

Makalah ini menyoroti dampak buruk disinformasi terhadap pemuda Palestina—kelompok yang paling terpapar konten digital selama perang. Informasi palsu tentang “zona aman” dan “koridor kemanusiaan” menyebabkan keputusan yang mengancam jiwa dan membahayakan warga sipil. Informasi yang dimanipulasi juga menyesatkan para pembuat kebijakan internasional, mendorong kebijakan yang bias dan merugikan.

Lebih lanjut, studi ini mengungkapkan bahwa disinformasi telah merusak kesejahteraan psikologis dan kognitif pemuda Palestina, memperparah ketakutan dan kebingungan, mengikis kepercayaan terhadap media, lembaga, dan perusahaan teknologi, serta membatasi kemampuan mereka untuk mengakses informasi yang akurat dan membuat keputusan yang tepat.

Makalah ini menekankan bahwa disinformasi telah merusak keadilan epistemik bagi warga Palestina dengan merampas kredibilitas suara mereka di ruang media global sekaligus memperkuat narasi Israel di forum internasional. Makalah ini menyimpulkan bahwa genosida di Gaza telah menjadi perang ganda—satu di lapangan dan satu lagi terhadap kebenaran dan kesadaran—ketika gambar dan algoritma dijadikan senjata untuk melemahkan warga Palestina dan mendominasi kisah mereka.

Nadim Nashif, Direktur Jenderal 7amleh, menyatakan: “Perang melawan kebenaran bukanlah efek samping dari perang di lapangan—melainkan syarat untuk keberlanjutannya. Ketika algoritma mengendalikan apa yang kita lihat dan dengar, disinformasi menjadi senjata yang menyerang kesadaran sebelum menyerang tubuh. Melindungi pemuda Palestina saat ini berarti melindungi hak mereka atas pengetahuan dan kemampuan mereka untuk menyampaikan realitas mereka sendiri tanpa bias atau represi digital.”

Makalah ini menyerukan pendekatan komprehensif untuk melawan disinformasi, dimulai dengan meningkatkan literasi media dan pendidikan digital kritis di kalangan pemuda Palestina, serta mereformasi kerangka hukum internasional dan lokal untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang memproduksi atau menyebarkan informasi palsu selama konflik.

Makalah ini juga mendesak tekanan kepada perusahaan teknologi untuk mengatasi bias algoritmik dan melindungi hak-hak digital Palestina, mengembangkan perangkat untuk memantau kampanye disinformasi terkoordinasi, memastikan transparansi mekanisme verifikasi dan peninjauan konten, serta memperkuat kerja sama antara perusahaan, organisasi hak asasi manusia, dan jaringan pemeriksa fakta—sambil melindungi pengguna Palestina dari penghapusan akun yang sewenang-wenang.

Baca Juga

UNICEF: Israel Halangi Masuknya Vaksin dan Susu Bayi ke Gaza

Puluhan Atlet Desak UEFA Skorsing Israel atas Pelanggaran HAM di Gaza

Dalam konteks media, makalah ini mendesak jurnalis dan lembaga berita untuk mematuhi verifikasi dan akurasi, melakukan pelatihan berkelanjutan untuk mendeteksi disinformasi selama konflik, memprioritaskan verifikasi klaim terkait militer, dan memastikan sumber Palestina menjadi rujukan utama liputan.

7amleh menyimpulkan bahwa genosida di Gaza telah mengungkap disinformasi sebagai salah satu instrumen paling berbahaya untuk mengendalikan persepsi dan menulis ulang kebenaran. Oleh karena itu, melindungi warga Palestina saat ini berarti melindungi suara, narasi, dan hak mereka atas pengetahuan—karena siapa pun yang mengendalikan informasi, akan mengendalikan kesadaran; dan siapa pun yang mendistorsi narasi akan membuka jalan untuk membenarkan kejahatan perang.

 

Sumber: Wafa

 

ShareTweetSendShare
Previous Post

Israel Jadikan Bantuan Sebagai Senjata, Menolak Buka Perbatasan Rafah dan Batasi Jumlah Truk Kemanusiaan

Next Post

Israel Jatuhkan 70.000 Ton Bahan Peledak Sejak Oktober 2023, Senjata yang Belum Meledak Jadi Ancaman Besar di Gaza

Adara Relief International

Related Posts

Citra Satelit: Lebih dari 1.500 Bangunan Dihancurkan Israel Sejak Gencatan Senjata 
Berita Kemanusiaan

Citra Satelit: Lebih dari 1.500 Bangunan Dihancurkan Israel Sejak Gencatan Senjata 

by Adara Relief International
November 13, 2025
0
11

Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 1.500 bangunan telah dihancurkan oleh Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober,...

Read moreDetails
Kepala Dinas Kesehatan Gaza: Jenazah Para Syuhada Menunjukkan Bukti Kejahatan Bergaya Nazi dan Pencurian Organ

Kepala Dinas Kesehatan Gaza: Jenazah Para Syuhada Menunjukkan Bukti Kejahatan Bergaya Nazi dan Pencurian Organ

November 13, 2025
11
UNICEF: Israel Halangi Masuknya Vaksin dan Susu Bayi ke Gaza

UNICEF: Israel Halangi Masuknya Vaksin dan Susu Bayi ke Gaza

November 13, 2025
11
Puluhan Atlet Desak UEFA Skorsing Israel atas Pelanggaran HAM di Gaza

Puluhan Atlet Desak UEFA Skorsing Israel atas Pelanggaran HAM di Gaza

November 13, 2025
11
Kementerian Kesehatan: 6.000 Warga Gaza Diamputasi sejak Dimulainya Agresi Israel

Kementerian Kesehatan: 6.000 Warga Gaza Diamputasi sejak Dimulainya Agresi Israel

November 13, 2025
11
Pertahanan Sipil Gaza: Kami Tidak Mampu Mengangkat Jenazah Para Syuhada

Pertahanan Sipil Gaza: Kami Tidak Mampu Mengangkat Jenazah Para Syuhada

November 12, 2025
18
Next Post
Diperkirakan 70.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Gaza sejak dimulainya perang [Getty/foto arsip]

Israel Jatuhkan 70.000 Ton Bahan Peledak Sejak Oktober 2023, Senjata yang Belum Meledak Jadi Ancaman Besar di Gaza

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berkah dalam Tiap Suapan untuk 4.000 Warga Deir Balah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630