• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Selasa, November 4, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Musim Panen Zaitun di Lebanon Selatan di bawah Deru Pesawat Israel

Seringkali terdengar pesawat-pesawat tempur Israel bermanuver, sementara para pekerja mengangkat kantong-kantong buah zaitun di punggung mereka dan memuatnya ke dalam truk.

by Adara Relief International
November 20, 2024
in Berita Kemanusiaan, Hukum dan HAM, International, News, Sosial EKonomi
Reading Time: 3 mins read
0 0
0
Musim Panen Zaitun di Lebanon Selatan di bawah Deru Pesawat Israel

Panen zaitun tahun ini membawa risiko besar bagi para petani di tengah agresi Israel terhadap Lebanon (Anatolia)

17
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Sejumlah petani zaitun memilih bertahan di tanah mereka di Lebanon selatan meskipun ada deru pesawat dan bahaya yang menghadang mereka, sementara pertempuran dan pengeboman telah menghalangi banyak penduduk untuk kembali ke desa-desa lain di selatan yang telah mengalami kehancuran besar, dan telah ditinggalkan oleh penduduknya karena sudah tidak ada lagi yang bisa dipanen.

Bank Dunia memperkirakan 12% perkebunan zaitun terkena pengeboman di bagian selatan dan timur Lebanon. Oleh karena itu, bank tersebut memperkirakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis lalu bahwa “gangguan panen zaitun akibat pengeboman dan pengungsian akan menyebabkan kerugian sebesar $58 juta.”

Baca Juga

Israel Bangun Permukiman Baru di Atas Pasar Palestina

Kelaparan yang Direkayasa: Krisis Pangan Gaza di Tengah Gencatan Senjata

Di Al-Kfir, salah satu desa di Distrik Hasbaiya, pohon zaitun tersebar di mana-mana, mulai dari kaki Gunung Hermon hingga ke puncaknya yang belum tertutup salju, dan di dekat setiap ladang. Satu atau dua mobil yang terlihat menandakan adanya pekerja atau pemilik tanah yang sedang bekerja memetik zaitun pada musim ini. 

Di penghujung hari kerja, seringkali terdengar pesawat-pesawat tempur Israel bermanuver, sementara para pekerja mengangkat kantong-kantong buah zaitun di punggung mereka dan memuatnya ke dalam truk sebagai persiapan untuk disimpan atau digiling dan diubah menjadi minyak.

Meski banyak warga yang memanen hasil panennya dengan tangan mereka sendiri, sebagian lainnya takut untuk datang ke desa tersebut. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada pekerjaan lainnya. Salim Kassab (50 tahun), pemilik alat pemeras zaitun tradisional di Al-Kfir berkata sambil berdiri di depan mesin pemeras bahwa ia mewarisi mesin itu dari ayahnya, “Banyak orang tidak datang sendiri untuk memanen buah zaitun tahun ini, tetapi mereka membawa pekerja dari luar desa untuk memetiknya dan juga memeras buah zaitun di luar desa,” keluh Kassab, menunjukkan bahwa ini berdampak negatif pada pekerjaannya.

Kassab, yang datang ke desa sendirian pada musim ini tanpa istri dan anak-anaknya karena takut akan bahaya pengeboman, mengatakan, “Tentu saja ada ketakutan akan perang. Tidak semua orang berani datang ke sini.”

Di dalam bangunan batu tua di salah satu jalan sempit di desa, para pekerja terus-menerus memindahkan buah zaitun dari satu mesin ke mesin lainnya untuk dihaluskan, diperas, dan diubah menjadi minyak.

Seorang pemilik tanaman datang dengan jas hujan biru besar untuk mengumpulkan minyak dan memeriksa kemajuan pekerjaannya.

Sebelum perang, Kassab memperbaiki mesin pemerasnya di wilayah Nabatieh atau Sidon di Lebanon selatan, namun akses ke wilayah tersebut kini menjadi tidak mungkin karena pengeboman. Ia harus mencari alternatif di wilayah lain. Menurut Kassab hal itu menyebabkan diperlukan waktu 3 hingga 4 hari untuk memperbaiki kerusakan apa pun, bukan hanya satu hari.

Di Lebanon selatan dan timur, perang menyebabkan “sebagian besar lahan pertanian dibakar” atau “ditinggalkan,” selain “Hilangnya hasil panen karena perpindahan petani dari selatan”, menurut laporan Bank Dunia

Perang di Lebanon menyebabkan sekitar 900.000 orang mengungsi, menurut angka PBB.

Secara umum, selama agresi yang berlangsung lebih dari setahun terakhir ini, nilai “kerusakan pada sektor pertanian hingga 27 September 2024 berjumlah sekitar $124 juta,” menurut Bank Dunia.

Namun di Al-Kfir, ladang zaitun merupakan sumber mata pencaharian bagi sebagian besar penduduknya. Mereka menggambarkan ladang zaitun sebagai pohon yang “diberkati”.

Pada bulan lalu, Menteri Ekonomi Lebanon Amin Salam mengatakan – dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera – bahwa kerugian yang diderita negaranya akibat agresi Israel tidak terhitung banyaknya. Ia mencatat bahwa serangan Israel tidak terbatas pada Lebanon selatan dan Bekaa, tetapi juga mencakup wilayah lain, termasuk Beirut, Ibu Kota Lebanon.

 

Sumber: https://www.aljazeera.net

***

Kunjungi situs resmi Adara Relief International

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.

Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini

Baca juga artikel terbaru, klik di sini

ShareTweetSendShare
Previous Post

Adara Palestine Situation Report 16

Next Post

UNICEF: Lebih dari 200 Anak Terbunuh di Lebanon Akibat Pengeboman Israel

Adara Relief International

Related Posts

Israel Bangun Permukiman Baru di Atas Pasar Palestina
Berita Kemanusiaan

Israel Bangun Permukiman Baru di Atas Pasar Palestina

by Adara Relief International
November 4, 2025
0
12

Pemerintah Kota Al-Khalil (Hebron) pada Senin (3/11) mengungkapkan bahwa otoritas Israel tengah memajukan rencana pembangunan permukiman baru di atas lahan...

Read moreDetails
Kelaparan yang Direkayasa: Krisis Pangan Gaza di Tengah Gencatan Senjata

Kelaparan yang Direkayasa: Krisis Pangan Gaza di Tengah Gencatan Senjata

November 4, 2025
12
Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]

Trump Sebut Gencatan Senjata Gaza “Tidak Rapuh”, Padahal Israel Terus Langgar Perjanjian

November 4, 2025
13
Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]

Israel Menanam Jebakan Mainan untuk Membunuh Anak-anak di Gaza

November 4, 2025
14
Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]

Lebih dari Sejuta Anak Gaza Masih Kelaparan Meski Gencatan Senjata Berlaku

November 4, 2025
11
Hari Kota Sedunia: Gaza, Kota Tertua yang Kini Berjuang untuk Bertahan Hidup

Hari Kota Sedunia: Gaza, Kota Tertua yang Kini Berjuang untuk Bertahan Hidup

November 3, 2025
14
Next Post
UNICEF: Lebih dari 200 Anak Terbunuh di Lebanon Akibat Pengeboman Israel

UNICEF: Lebih dari 200 Anak Terbunuh di Lebanon Akibat Pengeboman Israel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

    Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630