Tunis – Konvoi kapal Global Sumud Flotilla yang semula dijadwalkan pada Jumat (5/7) diundur menjadi Ahad (7/9) akibat kendala cuaca. Hal ini disampaikan oleh Husein Gaza pada konferensi pers di Tunis, Tunisia, Kamis (4/9).
“Ini merupakan gerakan global bersejarah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Global Sumud Flotilla menjadi satu-satunya harapan yang bisa kita lakukan untuk memecah blokade Gaza,” tegas Husein.

Konvoi kapal yang bertolak dari Barcelona, Spanyol pada Ahad (31/8) lalu mengalami kendala cuaca buruk. Beberapa kapal tidak dapat meneruskan perjalanan di hari yang sama dan kembali ke pelabuhan. Mereka melanjutkan pelayaran keesokan harinya pada Senin malam (1/9). Beberapa lainnya memilih untuk tetap berlayar di tengah kondisi angin kencang di Laut Mediterania yang mencapai lebih dari 30 knot (55,6 kilometer per jam, atau 34,5 mil per jam).

Tak hanya cuaca buruk, sabotase juga mengancam gerakan ini. Drone penjajah terbang rendah di atas kapal dan memberikan tekanan psikologis. Seluruh rombongan yang berangkat dari Barcelona dijadwalkan merapat ke dermaga Tunis esok hari dan segera melakukan persiapan sebelum keberangkatan di Ahad nanti. Hingga saat ini, delegasi belum diperbolehkan untuk mengecek langsung kapal yang akan diberangkatkan karena alasan keamanan.
Nama Pahlawan Nasional Jadi Saksi Bisu Perjalanan Kemanusiaan
Sejumlah 60 warga negara Indonesia dari 23 lembaga kemanusiaan telah hadir di Tunisia, dengan 33 di antaranya akan ikut berlayar menembus blokade Gaza. Indonesia berkontribusi melalui lima kapal yang dinamai dengan pahlawan nasional, yaitu:
- Soekarno
- Sultan Hasanuddin
- Malahayati
- Pati Unus, dan
- Diponegoro.
Siapa Malahayati?
Dijuluki Singa Betina dari Tanah Rencong yang bernyali besar, Malahayati laksamana perempuan pertama di dunia. Nama Malahayati dipilih menjadi salah satu nama kapal Indonesia yang akan berlayar menembus blokade Gaza. Seperti namanya, setangguh Malahayati, sekuat itu pula tekad Indonesia dalam mendukung kebebasan Palestina.
Siaran langsung: Armada Sumud menuju Tunisia untuk misi Gaza
Dalam konferensi pers pada Kamis (4/9), delegasi Indonesia dalam Global Sumud Flotilla yang tergabung dalam Indonesia Global Peace Convoy juga mendesak pemerintah Indonesia untuk menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di sekitar Laut Mediterania untuk memberi proteksi dan pengamanan pada delegasi Indonesia yang tengah berlayar dalam misi kemanusiaan ini.

Pekerja Italia Akan Blokir Kargo Israel Jika Armada Bantuan Gaza Dihentikan
Sahabat Adara, yuk kawal terus perjalanan ini. Meskipun tak ikut berlayar, kita bisa terus mempublikasikan gerakan ini. Sebab, semakin banyak atensi yang diterima maka tindakan represif Israel terhadap gerakan ini akan semakin terbatas.