JAKARTA-Dalam genosida Israel di Gaza, kelaparan telah dijadikan senjata perang yang mematikan. Selain menghabisi nyawa warga Gaza dengan bom dan senjata, Israel dengan sengaja membiarkan banyak orang mati kelaparan dengan melarang masuknya bantuan pangan, atau menyerang warga yang berkumpul mencari makanan di pusat distribusi bantuan. Kelaparan yang disengaja di Jalur Gaza telah melewati ambang batas kemanusiaan, oleh karena itu Adara membangun 3 dapur umum pada tanggal 10 Juni 2025 yang telah meredakan kelaparan bagi 2.100 warga Gaza di Khan Yunis, Gaza selatan.

Kejahatan perang yang dilakukan Israel di Jalur Gaza telah menjadi semakin tidak manusiawi, salah satunya dengan menjadikan kelaparan sebagai senjata perang. Sejak dioperasikannya Gaza Humanitarian Foundation (GHF), lembaga distribusi bantuan yang didukung Amerika Serikat dan Israel, ratusan korban telah berjatuhan saat sedang mencari bantuan makanan. Sejak mulai beroperasi pada 27 Mei 2025, Israel telah menghabisi nyawa 516 warga sipil yang kelaparan saat sedang mencari makanan untuk keluarga mereka, membuat pusat distribusi ini dijuluki “perangkap massal” dan “rumah jagal”.
Kekacauan di titik distribusi GHF telah menjadi tragedi yang sangat mengerikan, ketika ratusan orang yang kelaparan dibantai di tempat yang mereka kira akan memberi mereka bantuan. Penutupan perbatasan yang diberlakukan oleh Israel sejak 2 Maret 2025 telah membuat seluruh warga Gaza kelaparan, hingga tidak memiliki banyak pilihan untuk mencari makanan agar bisa bertahan hidup. Perang kelaparan yang dilakukan Israel di Gaza telah membuat makanan dihargai setara dengan ratusan nyawa manusia.


Menyaksikan tragedi yang tidak manusiawi di Gaza telah membuat Adara tergerak untuk segera bertindak. Pada tanggal 10 Juni 2025, Adara Relief International membangun 3 dapur umum di wilayah Khan Yunis, Gaza selatan. Setiap dapur umum Adara menyediakan makanan bagi 700 orang, sehingga 3 dapur umum yang Adara siapkan telah memberi manfaat bagi 2.100 warga Gaza, terutama bagi anak-anak, perempuan, dan lansia.



Dalam setiap senyum warga Gaza yang menerima makanan serta dalam kebahagiaan di setiap suapan mereka , terdapat andil dari Sahabat Adara yang peduli terhadap saudara-saudara Palestina kita di Jalur Gaza. Terima kasih Sahabat Adara, setiap rezeki yang Sahabat Adara sisihkan bagi mereka, telah menjadi pereda kelaparan bagi anak-anak, perempuan, dan seluruh warga yang membutuhkan bantuan di Jalur Gaza.








