Militer Israel menutup dua jalan utama di Kota Gaza yang secara efektif memisahkan wilayah utara dan selatan Jalur Gaza. Langkah ini merupakan bagian dari rencana Tel Aviv untuk sepenuhnya menduduki kota tersebut.
Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataannya di platform X (Twitter) menyebut bahwa Poros Netzarim ditutup dari arah selatan untuk “menguasai secara operasional Koridor Netzarim” di Gaza utara. Selain itu, tentara Israel juga menutup Jalan Al-Rasheed, sebuah jalur pesisir yang menghubungkan utara dan selatan wilayah terkepung itu.
Adraee mengklaim bahwa warga yang masih berada di Kota Gaza akan diizinkan bergerak ke selatan “tanpa pemeriksaan.” Namun sejak Agustus, militer Israel secara konsisten berupaya mengevakuasi seluruh penduduk Kota Gaza sebagai bagian dari rencana untuk menduduki kembali Jalur Gaza secara bertahap.
Sejak Oktober 2023, Israel telah membunuh lebih dari 66.100 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, melalui serangan brutal di Gaza. Pengeboman tanpa henti itu membuat wilayah tersebut tak lagi layak huni dan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan.
Sumber:
Anadplu Agency, MEMO