Kementerian Pendidikan Palestina hari Kamis (20/7) telah mengumumkan hasil sesi pertama ujian sekolah menengah umum untuk tahun 2023. Juru bicara kementerian, Sadiq Al-Khdour, mengumumkan bahwa jumlah peserta ujian tahun ini mencapai 87.826 siswa laki-laki dan perempuan di kegubernuran utara dan selatan, lima sekolah di luar negeri, dan 5.200 siswa di Yerusalem. Direktur Jenderal Pengukuran, Evaluasi, dan Ujian Kementerian Pendidikan Jamal Youssef mengatakan ada peningkatan tingkat keberhasilan tahun ini dengan kelulusan 68,2 persen.
Di antara siswa yang mengikuti ujian namun telah gugur adalah Majdi Arrawai dari Jenin Industrial School. Dia mengikuti ujian tetapi kemudian dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel selama agresi di Jenin baru-baru ini. Kementerian Pendidikan Palestina pada 20 Juli 2023 juga telah memberikan penghormatan kepada para siswa Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel setelah mengikuti ujian sekolah menengah mereka.
Al-Khdour juga memuji upaya yang dilakukan oleh para guru, anggota lembaga pendidikan, dan staf Administrasi Umum Ujian di kedua bagian negara sepanjang tahun. Ia menekankan komitmen Kementerian Pendidikan untuk memberikan hak pendidikan bagi semua siswa, dengan menyediakan akomodasi khusus bagi siswa penyandang disabilitas dan mengadakan ujian bagi tawanan di dalam pusat penahanan.
Al-Khdour menambahkan, masih ada 17 siswa yang masih ditahan di penjara pendudukan yang seharusnya mengikuti ujian tahun ini. Saat hari pengumuman ujian, Pasukan Israel juga menahan tiga siswa Palestina saat mereka sedang merayakan kelulusan ujian Tawjihi di Yerusalem. Saksi mengatakan bahwa tiga siswa yang ditangkap tersebut identitasnya belum terungkap. Polisi Israel secara provokatif juga terus mengintensifkan kehadiran mereka di Kota Tua untuk mengganggu perayaan siswa dan keluarga mereka atas hasil Tawjihi.
“Terlepas dari keadaan luar biasa tahun ini, kami ingin mengadakan ujian tepat waktu. Kami berkomitmen pada tanggung jawab kami terhadap siswa, karena ujian hadir di antara penyerbuan kota, kamp, dan desa kami. Tapi dengan semangat semua orang, dan dengan desakan tim kami, kami mengatasi setiap kesulitan dan hari ini mengumumkan hasil sesi pertama. Kami terus bersiap untuk mengadakan sesi kedua ujian, mulai dari tanggal delapan bulan depan,” tambahnya.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


