Asosiasi Dokter untuk Hak Asasi Manusia mengungkapkan bahwa pada tahun 2021, Israel berkali-kali menolak permintaan berobat untuk anak-anak Gaza ke Al-Quds (Yerusalem), Tepi Barat, dan Yordania.
Asosiasi menyatakan pada Rabu (27/7) bahwa pada tahun lalu Israel melarang 800 anak Palestina yang tinggal di Jalur Gaza untuk melakukan pengobatan keluar Gaza. Sementara, pada tahun 2020, Israel menolak 17% dari jumlah permintaan berobat keluar Gaza bagi anak- anak dan anak di bawah umur, yang bertujuan untuk mendapatkan perawatan yang lebih memadai.
Kemudian pada tahun 2021, penolakan ini meningkat menjadi 32%. Tercatat Israel menolak 812 dari 2.578 permintaan berobat yang diajukan dengan alasan memprioritaskan pengobatan anak di bawah umur.
Asosiasi juga melihat adanya fenomena pemisahan anak-anak Gaza dari orang tua mereka saat menjalani pengobatan keluar. Hal ini menegaskan bahwa Israel mencegah pemberian dukungan emosional yang anak-anak butuhkan pada masa-masa sulit.
Blokade Gaza yang berlangsung selama lebih dari 15 tahun ternyata tak hanya mengakibatkan jatuhnya banyak korban jiwa, tetapi juga melukai psikis penduduk Gaza. Juga menegaskan bahwa kejahatan Israel terhadap penduduk Palestina terus berlanjut.
Sumber:
https://www.maannews.net/news/2072818.html
***
Tetaplah bersama Adara Relief International untuk anak dan perempuan Palestina.
Kunjungi situs resmi Adara Relief International untuk berita terbaru Palestina, artikel terkini, berita penyaluran, kegiatan Adara, dan pilihan program donasi.
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini seputar program bantuan untuk Palestina.
Donasi dengan mudah dan aman menggunakan QRIS. Scan QR Code di bawah ini dengan menggunakan aplikasi Gojek, OVO, Dana, Shopee, LinkAja atau QRIS.

Klik disini untuk cari tahu lebih lanjut tentang program donasi untuk anak-anak dan perempuan Palestina.






