Laporan yang dirilis oleh The Wall and Settlement Resistance Authority telah mengungkapkan bahwa sepanjang Oktober 2022, hampir 1.200 serangan dilakukan terhadap warga Palestina oleh pasukan pendudukan Israel dan pemukim Israel di seluruh Tepi Barat. Sebagian besar serangan terjadi di Hebron, diikuti oleh Nablus dan kemudian Ramallah. Jenis serangan termasuk perampasan tanah dengan kekerasan, kampanye penangkapan, perusakan lahan pertanian, penutupan kota, hingga penyerangan yang mengakibatkan cedera tubuh.
“Jumlah serangan yang dilakukan oleh pemukim Israel sudah melewati rekor jumlah bulan lalu, yaitu sebanyak 254 serangan,” kata Muayyad Shaaban, kepala organisasi anti-permukiman lokal. Dia menambahkan bahwa otoritas pendudukan mengeluarkan dua belas perintah terkait dengan struktur milik Palestina, mulai dari pembongkaran, perintah untuk berhenti membangun pekerjaan dan pemberitahuan evakuasi kepada keluarga Palestina di Qalqiliya dan Tubas.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa total 1.584 pohon zaitun telah dirusak dan ditumbangkan oleh pemukim ilegal Yahudi. Pemukim Israel telah menghancurkan ribuan pohon zaitun di wilayah pendudukan selama bertahun-tahun, terutama di sekitar musim panen untuk memaksimalkan kerusakan dan efek merugikan pada petani Palestina.
Shaaban mencatat bahwa pemukim Israel, khususnya ekstrem sayap kanan, jarang dimintai pertanggungjawaban oleh otoritas pendudukan. Dalam banyak kasus, para pemukim yang melecehkan dan menyerang warga Palestina justru mendapat perlindungan tentara Israel. Gerakan hak asasi manusia Israel Peace Now memperkirakan bahwa sekitar 666.000 pemukim tinggal di 145 permukiman ilegal besar dan 140 pos terdepan di Tepi Barat, termasuk Yerusalem. Hukum internasional menganggap Tepi Barat dan Yerusalem sebagai “wilayah pendudukan”, dan semua permukiman dan pemukim adalah ilegal.
Berbicara kepada Dewan Keamanan PBB pekan lalu, koordinator khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, mengatakan bahwa “lonjakan kekerasan fatal” menyebabkan 2022 menjadi tahun paling mematikan bagi warga Palestina di Tepi Barat sejak 2005, tahun ketika PBB mulai melacak korban pendudukan. Selama sebulan terakhir, kata Wennesland, pasukan keamanan Israel membunuh 32 warga Palestina – termasuk enam anak-anak – dan melukai 311 selama demonstrasi, bentrokan, serangan, serta operasi pencarian dan penangkapan. Setidaknya 125 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur pada tahun ini saja.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini







