Polisi Israel akan mengerahkan 3.000 personel di Al-Quds (Yerusalem) bagian timur yang diduduki menjelang salat Jumat pertama di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadan.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan hari ini, kepolisian Israel menyatakan bahwa pasukan tambahan akan ditempatkan di seluruh kota, terutama di sekitar pos pemeriksaan dan gang-gang di Kota Tua Al-Quds.
Israel memperkirakan puluhan ribu warga Palestina akan menghadiri salat Jumat di masjid tersebut. Bulan lalu, Israel meningkatkan kewaspadaan dan mengerahkan 3.000 personel di sepanjang jalan menuju kompleks Masjid Al-Aqsa.
Sejak awal Ramadan, Israel membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat yang diduduki ke Masjid Al-Aqsa, hanya mengizinkan warga Palestina dari Al-Quds bagian timur yang diduduki serta warga Arab-Israel untuk memasuki kompleks tersebut.
Warga Palestina melihat pembatasan ini sebagai bagian dari strategi yang lebih luas Israel untuk melakukan yahudisasi Al-Quds bagian timur , termasuk Masjid Al-Aqsa, serta menghapus identitas Arab dan Islamnya.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam. Sementara itu, kaum Yahudi mengklaim bahwa lokasi tersebut pernah menjadi tempat berdirinya dua kuil Yahudi di zaman kuno dan menyebutnya sebagai “Temple Mount”.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini





![Pasukan Israel menembak mati Dr. Mu'ath Abu Rukba, veteran terakhir yang tersisa di Gaza utara [Screengrab/X]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/10/muathaburukba-120x86.png)

