Menteri Israel, Israel Katz, mengumumkan bahwa pasukan pendudukan akan tetap hadir di Kamp Pengungsi Jenin di Tepi Barat utara, bahkan setelah operasi militer yang sedang berlangsung di sana berakhir.
“Kamp ini tidak akan kembali seperti sebelumnya. Bahkan setelah operasi berakhir, pasukan Israel akan tetap berada di sana untuk memastikan bahwa ‘terorisme’ tidak kembali,” kata Katz dalam sebuah pernyataan video dari Jenin. Namun, ia tidak menyebutkan kapan operasi tersebut akan berakhir. Selain itu, Katz menyerukan kepada Otoritas Palestina untuk menghentikan pendanaan yang ia sebut sebagai “pembunuhan orang Yahudi.”
Sejak 21 Januari, setidaknya 16 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 50 lainnya terluka akibat operasi militer Israel di Kamp Pengungsi Jenin. Serangan ini terjadi bersamaan dengan dimulainya perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan di Gaza pada 19 Januari, setelah 15 bulan genosida Israel yang telah membunuh lebih dari 47.400 warga Palestina dan melukai lebih dari 111.000 lainnya.
Menurut media Israel, serangan di Jenin sebagian bertujuan untuk menenangkan Menteri Keuangan sayap kanan, Bezalel Smotrich, yang menentang gencatan senjata di Gaza dan menuntut tindakan lebih keras terhadap warga Palestina. Sejak pecahnya agresi di Gaza pada 7 Oktober 2023, setidaknya 880 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 6.700 lainnya terluka akibat serangan pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Juli lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menyerukan agar semua permukiman Israel di Tepi Barat dan Al-Quds bagian timur (Yerusalem Timur) dievakuasi.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


