Ketika Perserikatan Bangsa-Bangsa memperingati World Cities Day 2025 pada Jumat (31/10) dengan tema “Human-centered smart cities”, kota-kota di Jalur Gaza justru tengah berjuang sekadar untuk bertahan hidup di tengah reruntuhan. Lebih dari dua tahun genosida telah menghapus hampir seluruh jejak kehidupan urban di wilayah itu.
Sementara para pemimpin dunia membahas kecerdasan buatan dan perencanaan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup perkotaan, lingkungan-lingkungan yang dulu semarak di Gaza kini hanya menyisakan puing. Menurut Al-Mezan Center for Human Rights, “Situasi yang sangat kontras terlihat antara perayaan global atas inovasi dan kehancuran kota-kota di Gaza. Ini menyingkap kontradiksi moral paling tajam di zaman ini.”
Data dari Biro Pusat Statistik Palestina menunjukkan bahwa antara 7 Oktober 2023 hingga Juli 2025, sekitar 190.115 bangunan di Gaza hancur, termasuk 102.067 yang rata dengan tanah. Secara keseluruhan, 330.500 unit rumah rusak atau musnah, disertai penghancuran 71 rumah sakit, 293 sekolah dan universitas, serta 246 masjid. Seluruh kawasan permukiman, menara apartemen, hingga kamp pengungsi lenyap dari peta.
Gaza, salah satu kota tertua di dunia yang telah dihuni selama lebih dari 5.000 tahun pernah menjadi penjaga warisan budaya dan keagamaan yang kaya: Masjid Agung Omari, Gereja Santo Porphyrius, Pasar Qaisariya, dan Kastil Barquq di Khan Yunis. Namun, menurut Al-Mezan, pengeboman sistematis Israel telah menghancurkan situs-situs bersejarah ini, menghapus sebagian besar memori kolektif dan warisan budaya Gaza.
Kehancuran ini berjalan beriringan dengan pengungsian massal. Lebih dari dua juta warga Palestina telah terusir, lebih dari separuhnya tinggal di tenda-tenda yang sesak denga ketersediaan kebutuhan dasar yang sangat minim. Citra satelit PBB antara 4–15 September 2025 menunjukkan ribuan tenda hancur atau lenyap akibat serangan berulang, sementara ribuan lainnya masih berderet di sepanjang pesisir selatan Gaza.
Keruntuhan infrastruktur memperburuk krisis. Sekitar 85% fasilitas air dan sanitasi kini tidak berfungsi, menurunkan akses air per kapita menjadi hanya 3–5 liter per hari, jauh di bawah standar minimum 15 liter yang ditetapkan WHO.
Al-Mezan menegaskan bahwa pasukan pendudukan Israel “secara sistematis menghancurkan seluruh kota Palestina, melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai bagian dari genosida yang sedang berlangsung,” yang secara terang-terangan melanggar hukum humaniter internasional, termasuk Konvensi Jenewa Keempat tentang perlindungan warga sipil pada masa perang.
Lembaga tersebut menyerukan komunitas internasional untuk segera bertindak mengakhiri genosida di Gaza, menegakkan perlindungan bagi warga sipil dan properti, serta menuntut pertanggungjawaban para pelaku. Al-Mezan juga mendorong pembentukan tim khusus untuk menyelidiki dampak lingkungan dan kemanusiaan dari senjata Israel terhadap kawasan permukiman, serta menuntut pembukaan penuh perbatasan Gaza agar bahan dan peralatan untuk pembersihan puing serta rekonstruksi dapat masuk.
“Sudah saatnya dunia tidak hanya membangun smart cities, tetapi juga humane cities—kota yang memanusiakan kembali kehidupan—di atas reruntuhan Gaza yang sengaja dihancurkan,” tegas Al-Mezan.
Sumber: Palinfo
			


![Masyarakat berduka atas tewasnya jurnalis Palestina Ahmed Abu Mutair dalam serangan Israel di Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa di Deir al Balah, Gaza, pada 20 Oktober 2025. [Abdalhkem Abu Riash – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251020-39468001-39467988-ISRAELI_ATTACK_KILLS_PALESTINIAN_JOURNALIST_AHMED_ABU_MUTAIR-120x86.webp)
![Tim Palang Merah mengantarkan jenazah 30 warga Palestina, yang ditahan oleh pasukan Israel dari berbagai wilayah Gaza selama perang dan diserahkan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, ke Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, pada 30 Oktober 2025. [Abdallah Fs Alattar – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251031-39575829-39575827-RED_CROSS_DELIVERS_BODIES_OF_PALESTINIANS_HANDED_OVER_UNDER_CEASEFIRE_DEAL-1-120x86.jpg)


