Pasukan Israel menangkap seorang anak Palestina berusia 13 tahun dari kamp pengungsi Aqabat Jaber pada Minggu (20/8). Tanpa alasan yang jelas, pasukan Israel menangkap anak Palestina tersebut saat dia sedang bermain sepeda di dekat pos pemeriksaan DCO, selatan Jericho.
Menurut saksi mata, tentara Israel menghentikan sepeda Amin Al-Sajdi (13) kemudian membawanya ke tempat yang tidak diketahui. Keluarganya bahkan tidak diberitahu alasan penangkapan putra mereka atau keberadaannya saat ini.
Kamp Aqabat Jaber terletak di dekat pintu masuk Ramallah. Ini adalah kamp terbesar di Tepi Barat dan menampung sekitar 30.000 pengungsi. Akan tetapi, luas wilayah dan populasinya yang tinggi tidak sejalan dengan kesejahteraan penghuninya. Penghuni kamp kerap menderita kelangkaan air, kondisi tempat tinggal yang buruk, dan seringnya mendapat gangguan dan serangan oleh pemukim dan pasukan Israel.
Pos pemeriksaan DCO Jericho adalah salah satu pos pemeriksaan utama yang mengontrol pergerakan warga Palestina antara Ramallah dan Jericho. Ini adalah salah satu dari banyak pos pemeriksaan yang membatasi pergerakan warga Palestina di Tepi Barat. Hingga saat ini, hanya sedikit warga Palestina yang memiliki izin khusus untuk melintasi pos pemeriksaan tersebut.
Penangkapan Al-Sajdi merupakan bagian dari aturan sistematis yang menargetkan anak-anak Palestina oleh pasukan Israel. Menurut Defense for Children International–Palestine (DCIP), penjajah Israel menahan dan menuntut sekitar 500 hingga 700 anak Palestina di pengadilan militer setiap tahun. Anak-anak Palestina sering mengalami pelecehan fisik dan psikologis, ditolak aksesnya ke pengacara dan anggota keluarga, serta dipaksa menandatangani pengakuan dalam bahasa Ibrani yang isinya tidak mereka pahami.
Menurut Konvensi PBB tentang Hak Anak, yang telah diratifikasi oleh Israel, anak-anak hanya boleh dirampas kebebasannya sebagai upaya terakhir dan untuk jangka waktu yang sesingkat-singkatnya. Selain itu, mereka harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat, serta memiliki akses terhadap bantuan hukum dan kontak keluarga.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


