• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Kamis, November 13, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Berita Kemanusiaan

Garis “Kuning” Gencatan Senjata di Gaza: Batas Tak Kasatmata yang Menjadi Garis Kematian

by Adara Relief International
Oktober 22, 2025
in Berita Kemanusiaan
Reading Time: 2 mins read
0 0
0
Garis “Kuning” Gencatan Senjata di Gaza: Batas Tak Kasatmata yang Menjadi Garis Kematian
31
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Sejak gencatan senjata mulai berlaku pada awal Oktober, pasukan Israel telah membunuh puluhan warga sipil Palestina, dengan alasan bahwa mereka “mendekati garis kuning” yaitu batas demarkasi gencatan senjata yang ditetapkan oleh Israel.

Namun, warga Gaza mengaku tidak mengetahui secara pasti di mana letak garis tersebut, karena tidak ada tanda batas yang jelas di lapangan. “Kami melihat peta, tetapi tidak ada penanda di tanah. Kami tidak tahu di mana seharusnya garis itu berada,” kata Ahmed Ashour, warga lingkungan Tuffah, Kota Gaza, kepada QNN.

Pada 10 Oktober, Israel menyelesaikan fase pertama penarikan pasukan di bawah kesepakatan gencatan senjata, mundur hingga “garis kuning” yaitu garis demarkasi nonfisik yang memisahkan wilayah yang masih diduduki pasukan Israel dari area lain di Jalur Gaza. Meski begitu, Israel tetap menguasai sekitar 50% wilayah Gaza.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa siapa pun yang berada di luar garis tersebut “akan menjadi target tanpa peringatan.”

Menurut peta resmi yang diajukan dalam rencana gencatan senjata yang diturunkan ke dalam 20 poin oleh Presiden AS Donald Trump, garis kuning membentang dari selatan Gaza utara hingga ke pinggiran Rafah di bagian selatan.

Baca Juga

Tiga Musim Dingin Tanpa Atap: Krisis Kemanusiaan Gaza yang Tak Berujung

Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Warga Palestina di Gaza Selatan

Pasukan Israel tetap bertahan di sejumlah wilayah, termasuk Shejaiya, Tuffah, Zeitoun, Beit Hanoun, Beit Lahiya, dan Rafah, serta sepanjang pesisir Gaza. Tentara Israel akan menembak langsung siapa pun yang mendekati garis kuning, bahkan tanpa peringatan terlebih dahulu.

Banyak warga yang mencoba kembali ke rumah mereka yang hancur justru diserang di dekat garis tersebut.

Militer Israel mengklaim tengah memasang blok beton berwarna kuning setinggi 3,5 meter setiap 200 meter untuk menandai batas imajiner itu yaitu garis yang kini secara harfiah menjadi pemisah antara hidup dan mati.

Pada Jumat lalu, pelanggaran paling mematikan terhadap gencatan senjata terjadi ketika sebuah tank Israel menembakkan peluru ke kendaraan sipil yang membawa keluarga Abu Shaaban di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza.
Menurut laporan Pertahanan Sipil Gaza, tujuh anak dan tiga perempuan terbunuh saat keluarga itu mencoba pulang untuk memeriksa rumah mereka — tanpa sadar melintasi garis kuning.

“Apa yang terjadi menunjukkan bahwa penjajah masih haus darah dan terus melakukan kejahatan terhadap warga sipil tak bersalah,” kata juru bicara Pertahanan Sipil, Mahmoud Basal.

Sejak gencatan senjata diberlakukan, Israel telah melanggar perjanjian sedikitnya 80 kali, membunuh 97 orang dan melukai 230 lainnya, menurut Kantor Media Pemerintah Gaza.
Pelanggaran itu mencakup penembakan langsung terhadap warga sipil, pengeboman disengaja, dan penangkapan, yang menunjukkan bahwa agresi Israel terus berlanjut meski perang dinyatakan berakhir.

Ashour menambahkan, “Kami hidup dalam ketakutan dan kebingungan. Bahkan rumah kami tidak lagi aman. Satu garis tak terlihat kini memisahkan kehidupan dan kematian.”

Akademisi Universitas Al-Aqsa, Rania A., mengatakan bahwa hidup rakyat Palestina terus diatur oleh garis-garis buatan Israel, bahkan di tanah air mereka sendiri. “Komunitas internasional dan para pemimpin dunia turut melegitimasi keberadaan garis-garis ini, yang sesungguhnya merupakan alat Israel untuk memperluas pendudukan dan melakukan pembersihan etnis sejak 1948,” ujarnya.

Sejak berdirinya, Israel telah menciptakan berbagai “garis batas” yang tidak pernah benar-benar menjadi perbatasan resmi, antara lain:

  • Garis Hijau (Green Line): ditetapkan pada 1949 sebagai garis gencatan senjata antara Israel dan sisa wilayah Palestina setelah perang 1948.
  • Garis Biru (Blue Line): ditetapkan PBB pada 2000 untuk menegaskan penarikan Israel dari Lebanon selatan, namun bukan batas resmi negara.

Kini, “garis kuning” menjadi simbol baru penjajahan, batas tak kasatmata yang memisahkan antara kemerdekaan yang dijanjikan dan kematian yang nyata.

Sumber: Qudsnen

 

ShareTweetSendShare
Previous Post

135 Jenazah Warga Gaza Dikembalikan dari Israel dalam Kondisi Tanda Penyiksaan dan Mutilasi

Next Post

Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

Adara Relief International

Related Posts

Pertahanan Sipil Gaza: Kami Tidak Mampu Mengangkat Jenazah Para Syuhada
Berita Kemanusiaan

Pertahanan Sipil Gaza: Kami Tidak Mampu Mengangkat Jenazah Para Syuhada

by Adara Relief International
November 12, 2025
0
13

Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal, memperingatkan bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk. Ia menegaskan bahwa tim...

Read moreDetails
UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi

UNICEF: 2.400 Anak di Gaza Telah Dapat Vaksin di Hari Pertama Kampanye Imunisasi

November 12, 2025
13
Tiga Musim Dingin Tanpa Atap: Krisis Kemanusiaan Gaza yang Tak Berujung

Tiga Musim Dingin Tanpa Atap: Krisis Kemanusiaan Gaza yang Tak Berujung

November 12, 2025
11
Warga Palestina memeriksa rumah-rumah yang rusak parah di wilayah al-Ketiba setelah penarikan pasukan Israel dari Khan Yunis, Gaza, pada 11 November 2025. [Abed Rahim Khatib – Anadolu Agency]

Israel Langgar Gencatan Senjata, Bunuh Warga Palestina di Gaza Selatan

November 12, 2025
13
Banyak warga Palestina mengatakan mereka menghadapi penyiksaan saat berada di tahanan Israel [Getty]

Pola Sistematis Penyiksaan dan Kekerasan Seksual terhadap Tawanan Palestina

November 12, 2025
11
Kesaksian Tentara Israel Ungkap Kekacauan dan Pembunuhan Sewenang-wenang di Gaza

Kesaksian Tentara Israel Ungkap Kekacauan dan Pembunuhan Sewenang-wenang di Gaza

November 11, 2025
15
Next Post
Anak-anak Palestina melihat lokasi serangan Israel di sebuah bangunan tempat tinggal di Kota Gaza (Reuters/Dawoud Abu Alkas/MEE)

Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

    Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630