Pasukan Israel menembak mati seorang pemuda Palestina dan melukai tiga lainnya di Nablus pada Kamis pagi (20/7), tak lama setelah pemukim menyerbu Makam Joseph di Tepi Barat. Kementerian kesehatan mengumumkan bahwa Bader al-Masri (19) telah meninggal karena luka-lukanya. “Seorang warga tewas oleh peluru pendudukan [Israel] di Nablus,” kata kementerian kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa tiga orang lainnya dibawa ke rumah sakit setelah terluka oleh peluru tajam, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Pasukan Israel memasuki bagian timur kota pada Kamis dini hari setelah konfrontasi pecah ketika pemukim Israel menyerbu situs keagamaan tersebut. Tentara Israel mengatakan pasukannya “beroperasi untuk mengamankan pintu masuk warga sipil Israel ke Makam Joseph di kota Nablus”. Kuil itu telah lama menjadi titik ‘panas’ karena kunjungan rutin oleh para pemukim yang dilindungi tentara, yang ditentang oleh penduduk Palestina.
Pasukan Israel kemudian menargetkan ambulans dengan peluru logam berlapis karet saat mengangkut seorang pasien di dekat kamp pengungsi Balata di Nablus, menurut Bulan Sabit Merah Palestina. Ahmed Jibril, direktur ambulans dan pusat darurat Bulan Sabit Merah di Nablus, mengatakan bahwa pasukan Israel juga mencegah pekerja daruratnya untuk menjangkau bayi berusia 12 hari yang menderita karena menghirup gas.
Orang-orang Palestina dan Israel mengklaim kontra-narasi tentang signifikansi religius dan nasional dari Makam Yusuf. Warga Palestina percaya itu adalah situs permakaman seorang ulama yang tinggal di kamp Balata pada awal 1900-an. Sementara itu, orang Israel mengatakan tempat suci itu berisi makam Nabi Yusuf, seorang nabi yang dihormati baik dalam agama Islam maupun Yahudi.
Konfrontasi paling keras di dekat makam terjadi selama pemberontakan rakyat tahun 1996 dan Intifadah Kedua antara tahun 2000-2005. Bentrokan bersenjata terjadi di daerah tersebut, menyebabkan kematian di pihak warga Palestina dan Israel. Menurut penghitungan Middle East Eye, 195 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel tahun ini, termasuk 33 anak-anak, dengan tingkat lebih dari satu kematian per hari.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


