Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 1.500 bangunan telah dihancurkan oleh Israel sejak gencatan senjata diberlakukan pada 10 Oktober, melanggar kesepakatan yang mewajibkan penghentian “seluruh operasi militer.”
Menurut analisis BBC Verify, yang meninjau citra hingga 8 November, seluruh lingkungan di Gaza yang berada di bawah kendali militer Israel telah rata dengan tanah dalam waktu kurang dari sebulan, kebanyakan melalui penghancuran sistematis. Jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.
BBC Verify mengonfirmasi bahwa penghancuran besar-besaran di Gaza terus berlangsung, meski perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas dengan tegas menyatakan bahwa semua serangan udara dan artileri harus dihentikan.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa hampir seluruh penduduk Jalur Gaza kini mengungsi, dan 81% dari seluruh bangunan mengalami kerusakan, menurut data Pusat Satelit PBB. Sejak gencatan senjata dimulai, banyak keluarga yang mencoba kembali ke rumah mereka hanya menemukan puing-puing.
UNRWA menambahkan bahwa 61 juta ton reruntuhan kini menutupi Gaza, mengakibatkan seluruh lingkungan hilang dari peta, sementara keluarga mencari perlindungan di antara sisa-sisa bangunan.
Menurut Kantor Media Pemerintah Gaza, Israel telah melanggar gencatan senjata sedikitnya 282 kali antara 10 Oktober hingga 10 November, melalui serangan udara, tembakan artileri, dan penembakan langsung, serta terus menghalangi bantuan kemanusiaan dan menghancurkan infrastruktur vital di seluruh Jalur Gaza.
Sumber: Qudsnen




