Salah satu bagian dari ibadah haji yang dilakukan oleh jemaah haji di Makkah adakah melempar tiga jumrah pada hari pertama tasyrik dan hari keempat ibadah.
Dilansir dari Saudi Gazette, pada tahun ini, lebih dari 1,84 juta peziarah asing dan domestik melakukan haji. Mereka yang melakukan ritual jumrah pada tiga hari ini akan menggunakan lebih dari 90,4 juta kerikil, dengan setiap peziarah menggunakan total 49 kerikil, sementara para peziarah yang tinggal di Mina pada Jumat malam untuk melakukan ritual jumrah pada hari keempat, menggunakan total 70 kerikil. Ini berarti ada lebih dari 100 juta kerikil yang digunakan selama ibadah haji tahun 1444 Hijriah
Lantas, kemana perginya jutaan batu kerikil itu?
Menjawab pertanyaan ini, Saudi Press Agency (SPA) mengungkapkan prosedur yang diterapkan pada kerikil-kerikil lempar jumrah yang begitu banyak. Salah satu karyawan perusahaan Kedana, yang merupakan pengelola dan pengembang utama situs suci tersebut, mengungkapkan kepada SPA bahwa kerikil-kerikil itu langsung dikumpulkan setelah jemaah menyelesaikan ritual lempar jumrah.
Kerikil jatuh secara vertikal ke bawah pada tiga pilar dari keempat tingkat fasilitas jamarat dengan kedalaman hingga 15 meter dan menetap di ruang bawah tanah fasilitas Jamarat. Terdapat mesin seperti ban berjalan yang mengumpulkan batu-batu yang dilempar jemaah. Kemudian sejumlah petugas akan mengumpulkan batu ke proses pengayakan dan menyemprotkannya dengan air, menghilangkan debu dan kotoran yang menempel di kerikil.
Perusahaan Hadiyah-Haji dan Karunia Mu’tamer yang bekerja sama dengan Kedana menerapkan inisiatif melayani para jemaah. Organisasi tersebut menyediakan lebih dari 80 ribu kantong kerikil untuk dilemparkan ke Jamarat, dan telah didistribusikan di 300 titik kontak bagi jemaah di jalur pejalan kaki di Muzdalifah, selain yang ada di fasilitas Jembatan Jamarat di Mina. Inisiatif organisasi ini dilakukan dengan pengawasan langsung dari Kedana, dan bertujuan meringankan para peziarah selama melakukan ritual mereka.
Saat ritual lempar jumrah, setiap jemaah haji diharuskan mengumpulkan tujuh butir kerikil untuk melemparkannya ke setiap tiang di Jamarat. Ada tiga tugu untuk melempar jumrah yakni Ula, Wustha, dan Aqabah. Masing-masing tiang tersebut memiliki jarak antara 200 meter hingga 250 meter. Tiang ini penanda tempat munculnya setan yang lantas dilempar kerikil oleh Nabi Ibrahim AS.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini



![Tank dan kendaraan militer Israel terlihat dikerahkan bersama beberapa kendaraan militer, helikopter, dan drone yang berpatroli di sepanjang wilayah perbatasan menyusul penerapan gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza dan penarikan pasukan Israel di dalam garis kuning di Sderot, Israel pada 14 Oktober 2025. [Mostafa Alkharouf – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251014-39412414-39412391-GAZAISRAEL_BORDER_REGION_FOLLOWING_THE_CEASEFIRE-1-1-120x86.webp)
![Seorang gadis Palestina yang terusir memegang boneka sambil bermain di luar tenda keluarganya di kamp pengungsian dekat pelabuhan di Kota Gaza, pada 19 Oktober 2025. [Foto oleh Majdi Fathi/NurPhoto via Getty Images]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/GettyImages-2241666942-1-120x86.webp)
![Warga Palestina, termasuk anak-anak, menunggu dengan panci untuk menerima makanan hangat yang didistribusikan oleh lembaga amal, sementara mereka berjuang melawan kelaparan akibat blokade makanan Israel di kamp pengungsi Nuseirat di Kota Gaza, Gaza pada 21 Oktober 2025. [Moiz Salhi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/11/AA-20251021-39476504-39476501-HOT_MEAL_DISTRIBUTED_TO_PALESTINIANS_STRUGGLING_WITH_HUNGER_IN_GAZA-1-120x86.webp)


