Seorang anak laki-laki Palestina berusia 15 tahun, Muhannad Zakaria Eid, wafat tertimpa palet bantuan kemanusiaan yang dijatuhkan melalui udara di Gaza. Peristiwa ini terjadi di tengah kecaman global yang meningkat terhadap rencana Israel untuk mengambil alih kota terbesar di Gaza, tempat hampir satu juta orang berlindung.
Rekaman dari Gaza, yang diverifikasi oleh Al Jazeera, menunjukkan beberapa orang berkumpul di sekitar jenazah Muhannad Zakaria Eid, di dekat Koridor Netzarim di Gaza tengah pada Sabtu. Beberapa orang terlihat mencoba menyadarkan anak laki-laki itu, yang wajahnya terlihat berlumur darah.
Rekaman lainnya menunjukkan saudara laki-laki anak tersebut menggendongnya pergi dari lokasi kejadian dan ayahnya memeluk erat jasadnya di Rumah Sakit al-Awda di Nuseirat. Saudara Eid mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Eid meninggal setelah palet bantuan jatuh menimpanya.
“Meskipun menderita kelaparan dan kondisi hidup yang sulit, Eid pergi untuk mengambil bantuan yang dijatuhkan ke laut oleh pesawat. Namun, sebuah kotak jatuh tepat menimpanya dan ia pun syahid,” ujarnya.
“Mereka (negara-negara yang terlibat dalam airdrop) tidak bisa mengirimkan bantuan melalui perbatasan, tetapi mereka menjatuhkannya di atas kami dan membunuh anak-anak kami. Seorang anak terbunuh di az-Zawayda dan di sana-sini, dan tidak ada yang mengerti perasaan kami. Cukuplah Tuhan bagi kami,” tambahnya.
![Seorang pria menggendong jenazah anak laki-laki Palestina, Muhannad Eid, yang meninggal setelah tertimpa kotak bantuan yang dijatuhkan dari udara, di Nuseirat, Jalur Gaza tengah, 9 Agustus 2025. [Stringer/Reuters/Sumber: Al Jazeera]](https://www.aljazeera.com/wp-content/uploads/2025/08/2025-08-09T150257Z_282121412_RC2L3GAK8O7N_RTRMADP_3_ISRAEL-PALESTINIANS-GAZA-1754785753.jpg?w=770&resize=770%2C523&quality=80)
Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan sedikitnya 23 warga Palestina terbunuh dan 124 lainnya terluka akibat pengiriman bantuan melalui udara sejak genosida Israel dimulai di Gaza pada Oktober 2023.
“Kami telah berulang kali memperingatkan bahaya metode ini tidak manusiawi. Kami juga berulang kali menyerukan dibukanya blokade untuk memasukkan bantuan melalui jalur darat dengan cara yang aman dan memadai, terutama makanan, susu bayi, obat-obatan, dan perlengkapan medis,” demikian pernyataan kantor tersebut.
Sementara itu, sumber medis di Gaza mengatakan bahwa pasukan Israel membunuh sedikitnya 47 orang dalam serangan di seluruh Jalur Gaza pada Sabtu, termasuk puluhan orang yang sedang menunggu bantuan.
Pada Ahad, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir sedikitnya lima warga Palestina meninggal akibat kelaparan, termasuk dua anak-anak. Jumlah korban terbaru ini menjadikan total kematian akibat kelaparan (dilaparan Israel-red.) menjadi 217, termasuk 100 anak-anak, sejak genosida dimulai. Sebagian besar di antaranya terjadi dalam beberapa pekan terakhir akibat Israel terus memberlakukan pembatasan ketat pada pasokan bantuan yang masuk ke Gaza.
Mohammed Abu Salmiya, Direktur Rumah Sakit al-Shifa di Gaza utara, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perang kelaparan ini terus menimbulkan risiko serius, terutama di kalangan anak-anak dan lansia. “Malnutrisi pada anak-anak menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh dan dapat berujung pada kematian,” ujarnya.
https://www.#/20250809-palestinian-boy-killed-by-air-dropped-aid-box-in-central-gaza/
![Warga Palestina berbondong-bondong menuju lokasi di utara Kota Gaza, Gaza, tempat pesawat menjatuhkan bantuan kemanusiaan yang diikatkan pada parasut, 7 Agustus 2025. [Khames Alrefi – Anadolu Agency/Sumber:Reuters]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/08/2-750x375.webp)




![Bayi Palestina berusia lima bulan, Ammar Ammara, menderita malnutrisi parah di Kota Gaza, Gaza, akibat blokade dan serangan Israel yang terus berlangsung, 7 Agustus 2025. [Khames Alrefi – Anadolu Agency]](https://adararelief.com/wp-content/uploads/2025/08/3-75x75.webp)
