Amnesty International menyerukan perlindungan bagi armada bantuan kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang berlayar menuju Gaza untuk memecah blokade Israel. Organisasi berbasis di London itu menyatakan “keprihatinan mendalam” atas ancaman Israel terhadap konvoi yang membawa ratusan aktivis dari 44 negara dengan lebih dari 40 kapal.
Menurut laporan media Israel, militer berencana mencegat armada sekitar 180 kilometer dari pantai Gaza, di luar perairan teritorial Israel dan menyeret kapal-kapal tersebut ke Pelabuhan Ashdod. Amnesty memperingatkan bahwa langkah itu berisiko mengancam keselamatan para aktivis yang menjalankan misi damai dengan membawa bantuan medis dan kemanusiaan mendesak.
Flotilla ini berangkat di tengah krisis kelaparan sistematis, runtuhnya layanan kesehatan, dan blokade penuh yang telah berlangsung 18 tahun dan semakin diperketat sejak 2 Maret, ketika Israel menutup semua perbatasan serta menghentikan masuknya pangan, obat-obatan, dan bantuan. Akibatnya, Gaza yang dihuni 2,4 juta orang kini terjerumus ke dalam kelaparan, penyakit, dan kondisi yang tak layak huni.
Amnesty menegaskan bahwa negara-negara anggota Liga Arab memiliki tanggung jawab khusus untuk melindungi warganya di atas kapal, serta kewajiban moral dan politik untuk menentang blokade ilegal Israel. Organisasi itu juga mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk mengutuk segala bentuk serangan atau penghalangan terhadap armada dan menuntut perlindungan segera bagi semua peserta.
Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah membunuh lebih dari 66.000 warga Palestina sebagian besar perempuan dan anak-anak dan menghancurkan hampir seluruh aspek kehidupan di Gaza.
Sumber: AA, MEMO