Tentara Israel pada Selasa (21/10) menutup sebuah lembaga amal Palestina yang memberikan perawatan bagi anak yatim di Kota Al-Khalil (Hebron), Tepi Barat, serta menyita sejumlah peralatan kantor dan komputer, menurut keterangan penasihat hukum lembaga tersebut.
Pasukan Israel dilaporkan menyerbu kantor administrasi Islamic Charitable Society, menahan sejumlah staf di lantai tiga gedung selama beberapa jam, sebelum membebaskan mereka dan menyegel bangunan tersebut tanpa memberikan alasan atau informasi mengenai lamanya penutupan.
Penasihat hukum lembaga itu, Abdel Karim Farah, mengatakan bahwa penggerebekan dilakukan di kawasan Al-Hawouz. Pasukan Israel menggeledah seluruh ruangan dan menyita berbagai perangkat kantor serta komputer.
Didirikan pada tahun 1961, Islamic Charitable Society merupakan salah satu lembaga swadaya masyarakat terbesar di Tepi Barat. Lembaga ini memberikan dukungan kepada lebih dari 6.000 anak yatim dari sekitar 2.000 keluarga, serta mengelola sekolah bagi anak laki-laki dan perempuan dan pusat tahfiz Al-Qur’an di Al-Khalil (Hebron).
Melalui akun Facebook-nya, Sekolah Syariah untuk Anak Laki-laki, salah satu institusi di bawah naungan lembaga tersebut—menyatakan bahwa serangan itu menargetkan kantor administrasi utama yang terletak di sebelah sekolah, namun kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa.
Serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki terus meningkat sejak Oktober 2023, menyebabkan lebih dari 1.056 warga Palestina terbunuh, 10.300 terluka, dan lebih dari 20.000 orang ditawan, menurut data resmi Palestina.
Sebagai catatan, Mahkamah Internasional (ICJ) dalam putusan bersejarah pada Juli lalu menyatakan bahwa pendudukan Israel atas wilayah Palestina adalah ilegal, dan menyerukan pengosongan seluruh permukiman Israel di Tepi Barat dan Al-Quds bagian timur (Yerusalem Timur).
Sumber: Anadolu Agency, Memo






