“I did not conquer the land with your swords, but with the pen of Al-Qadi Al-Fadil.” (Salahuddin Al-Ayyubi)
ADARA – Memperingati 838 tahun pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin Al-Ayyubi, Adara Relief International menggelar webinar bertajuk “Mencetak Generasi Shalahuddin di Masa Kini” pada Ahad (5/10). Webinar ini bertujuan menanamkan cinta dan kepedulian terhadap Baitul Maqdis sejak usia dini.

Webinar ini menghadirkan Sarah El-Awaisi, Sekretaris Academy for Islamic Jerusalem Studies (ISRA) di Inggris. pendiri laman edukatif @aqsa_for_kids, penulis kurikulum anak-anak bertema Bayt al-Maqdis and Al-Aqsa Mosque. Lebih dari 400 tenaga pendidik menghadiri webinar ini.
Intellectual Catastrophe: Akar Fenomena Tidurnya Umat Islam
Sarah menyoroti adanya intellectual catastrophe atau bencana intelektual di kalangan umat Islam masa kini. Kondisi ini terjadi ketika umat muslim tak lagi memahami sejarah, bahkan mengambil referensi studi dari Zionis.

“Saat Nakba, kita tak hanya kehilangan tanah dan Masjidil Aqsa, tapi juga kebebasan pikiran. Kita kehilangan arah perjuangan, bahkan mengonsumsi informasi dari media Barat,” tegas Sarah.
“Pembebasan dimulai dari pendidikan. Sebelum membebaskan wilayah, kita perlu membebaskan pikiran,” ujarnya.
Dalam pemaparannya, Sarah menekankan bahwa pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil dari proses panjang pembentukan karakter, ilmu, dan spiritualitas sejak usia dini.
Kurikulum Baitul Maqdis dan Al-Aqsa
Menurutnya, solusi dimulai dari pendidikan. “Jika kita tak mengetahui alasan mengapa kita harus memperjuangkan Al-Aqsa sebagai bagian dari identitas keimanan kita, bagaimana kita mengharapkan generasi berikutnya bisa membebaskan Palestina?” tutur Sarah.

Sarah lantas mengenalkan kurikulum Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsa untuk anak-anak yang ia kembangkan. Kurikulum ini berfokus pada kisah para nabi dan nilai-nilai Al-Qur’an. Contohnya, peristiwa Isra’ Mi’raj dan perjuangan Rasulullah ﷺ terhadap Baitul Maqdis.
Kurikulum ini mengajak anak-anak untuk mengenal Al-Aqsa melalui cerita, lagu, serta aktivitas interaktif yang menanamkan bahwa Al-Aqsa adalah identitas umat Islam.
“Anak-anak tidak hanya diajarkan untuk mengetahui sejarah, tapi juga memiliki pemikiran yang kritis serta menyadari bahwa menjaga Baitul Maqdis adalah amanat dari Rasulullah Saw,” imbuhnya.
Peluncuran Buku Modul Pendidikan Baitul Maqdis
Webinar ini berakhir dengan mengenalkan program edukasi Adara serta peluncuran buku modul pendidikan Baitul Maqdis. Buku ini telah memiliki beberapa versi bahasa untuk menjangkau lebih banyak generasi penerus.
Adara mengajak para pendidik untuk menumbuhkan kesadaran bahwa perjuangan membebaskan Baitul Maqdis bukan hanya tugas rakyat Palestina, melainkan kewajiban seluruh umat Islam di dunia.
Modul ini bertujuan untuk membantu para pendidik dan orang tua dalam memperkenalkan makna Baitul Maqdis secara utuh.

“Sudah sepatutnya kita menata ulang pendidikan kita. Semoga modul ini dapat menjadi sarana pembentukan karakter, untuk menciptakan generasi pembebas Baitul Maqdis,” ujar Maryam Rachmayani, Direktur Utama Adara Relief International dalam sambutannya.