Militer Israel telah mengumumkan dimulainya operasi militer besar-besaran terhadap Kota Nablus, dengan fokus khusus pada Kamp Pengungsi Balata. Serangan ini merupakan bagian dari gelombang agresi militer yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kamp-kamp pengungsi di wilayah pendudukan Tepi Barat, terutama di bagian utara.
Sebelumnya, di Jenin dan Tulkarem, tiga kamp pengungsi telah dihancurkan secara sistematis dan dikosongkan dari penduduknya. Menurut data PBB, kampanye militer ini telah menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina mengungsi dari kedua wilayah tersebut. Kini, warga Balata dihantui ketakutan akan nasib serupa.
Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina menyampaikan kepada Al Jazeera bahwa Kamp Balata saat ini berada dalam kondisi terkepung. Tim medis tengah berjuang keras untuk mengevakuasi anak-anak yang sakit. Beberapa orang dilaporkan terluka, termasuk dua jurnalis yang sedang mendokumentasikan serangan tersebut. Selain itu, beberapa pemuda ditangkap, di antaranya dua anggota kelompok Lion’s Den, sebuah kelompok bersenjata yang tidak terafiliasi dengan faksi Palestina manapun, menurut pernyataan militer Israel.
Menanggapi serangan ini, Hamas pada Rabu (9/04) malam menyatakan bahwa operasi militer Israel di kamp pengungsi Balata merupakan eskalasi baru dari agresi yang terus-menerus terhadap rakyat Palestina. Hamas menilai serangan ini sebagai kelanjutan dari genosida yang telah berlangsung di Jalur Gaza selama lebih dari satu setengah tahun, serta bagian dari kampanye sistematis pengusiran paksa di Jenin dan Tulkarem.
Dalam pernyataannya, Hamas menegaskan bahwa rakyat Palestina yang selama ini bertahan dengan keteguhan dan pengorbanan akan kembali menggagalkan upaya musuh untuk melemahkan dukungan rakyat terhadap perlawanan, khususnya di kamp-kamp pengungsi yang teguh di Tepi Barat.
Hamas juga memberikan penghormatan kepada para pemuda di Kamp Balata, yang dianggap sebagai pahlawan karena berani menghadapi pasukan pendudukan dan mempertahankan kamp mereka. “Kami mendengar seruan mereka untuk perlawanan dan para pemimpin yang telah gugur sebagai syuhada,” bunyi pernyataan tersebut, yang menyebut hal itu sebagai bentuk kesetiaan dan bukti bahwa rakyat tidak akan menyimpang dari jalan para pemimpin mereka yang merdeka.
Sebagai penutup, Hamas menyerukan kepada seluruh rakyat di Tepi Barat untuk melancarkan intifada rakyat yang meluas, bersatu melawan pendudukan, serta memperkuat solidaritas dan dukungan terhadap wilayah-wilayah yang diserang oleh pasukan Israel.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini