Juru bicara Perusahaan Distribusi Listrik di Jalur Gaza, Mohammed Thabet, mengumumkan bahwa perusahaan tersebut kehilangan 80% dari peralatan dan kapasitasnya selama genosida Israel di Gaza. Ia menyatakan bahwa perusahaan akan mulai mengoperasikan kembali fasilitas vital di Gaza seiring dimulainya kesepakatan gencatan senjata.
Dalam konferensi pers yang diadakan di depan tenda wartawan di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa pada Sabtu (18/1), Thabet mengatakan bahwa perusahaan akan bekerja keras untuk memasok kembali fasilitas vital dengan listrik guna memungkinkan kelanjutan layanan kemanusiaan dan layanan mendesak lainnya bagi warga.
Ia mengungkapkan bahwa perusahaan telah menyiapkan rencana untuk memulihkan semua bagian jaringan listrik yang rusak agar dapat segera dioperasikan kembali.
Thabet menyatakan bahwa kerugian awal di tempat-tempat yang dapat dijangkau oleh kru perusahaan mencapai sekitar $450 juta, dengan jumlah transformator distribusi listrik udara yang rusak sebanyak 1.980 unit, sementara transformator tanah yang hancur mencapai sekitar 125 unit. Selain itu, hampir seluruh fasilitas perusahaan, bangunan, gudang, dan 52 kendaraan perusahaan hancur total.
Thabet menambahkan bahwa proses pemulihan listrik di Gaza tergantung pada kecepatan masuknya pasokan dan kebutuhan pemeliharaan untuk memulihkan sebagian jaringan listrik.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di sini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini






