• Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic
Rabu, November 5, 2025
No Result
View All Result
Donasi Sekarang
Adara Relief International
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
No Result
View All Result
Adara Relief International
No Result
View All Result
Home Artikel

54 Tahun Pembakaran Mimbar Al-Aqsa: Yahudinisasi Telah Melampaui Ambang Batas

by Adara Relief International
Agustus 26, 2023
in Artikel, Sorotan
Reading Time: 5 mins read
0 0
0
54 Tahun Pembakaran Mimbar Al-Aqsa; Yahudinisasi Telah Melampaui Ambang Batas
211
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Sebulan yang lalu, Palestina diliputi duka mendalam. Jenin, kota Palestina yang bersejarah di Tepi Barat, dibombardir selama dua hari penuh. Sejak tanggal 3 hingga 5 Juli 2023, pasukan Israel melakukan serangan melalui udara dan darat ke kamp pengungsi Jenin yang menampung 14.000 orang. Serangan brutal tersebut menewaskan 12 orang, termasuk 5 anak-anak, dan melukai 120 lainnya.

Sebulan setelahnya, situasi semakin memanas. Kali ini, Kota Tua Al-Quds (Yerusalem) yang menjadi sasaran. Pada pekan terakhir bulan Juli, sebanyak 1.050 pemukim Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa untuk memperingati Hari Raya Yahudi “Tisha B’Av”. Ribuan pemukim kolonial yang dipimpin menteri sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, melakukan ritual Talmud yang provokatif di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel. Sementara para pemukim menyerbu masjid, pasukan sibuk mengusir jamaah muslim yang hendak beribadah di Masjid Al-Aqsa.

Pembunuhan di Jenin dan penyerbuan Masjid Al-Aqsa mengingatkan kita akan sebuah peristiwa tragis yang terjadi puluhan tahun lalu. Tragedi berdarah tersebut adalah ketika mimbar Masjid Al-Aqsa dibakar oleh seorang Zionis berkebangsaan Australia. Mengenai kronologi kejadian dan motif pelaku, akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya.

Peristiwa Pembakaran Masjid Al-Aqsa

Penduduk Palestina mengingat tanggal 21 Agustus sebagai momen kepedihan, ketika Masjid Suci Al-Aqsa dibakar dengan keji oleh Zionis. Tepat 54 tahun yang lalu, pada 21 Agustus 1969, para jamaah dan penjaga Masjid Al-Aqsa yang saat itu baru selesai salat Subuh dikejutkan dengan alarm yang tiba-tiba berbunyi. Begitu selesai salat, jamaah mendapati asap telah membumbung tinggi dari kubah perak Masjid Al-Aqsa, tepatnya di ruangan salat yang berada di sayap tenggara masjid.

Jamaah muslim dengan bantuan umat Nasrani berusaha memadamkan api yang terlanjur membesar. Akan tetapi, tentara Zionis Israel menghalangi usaha mereka, hingga menimbulkan bentrokan. Zionis dengan sengaja membuat penduduk kesulitan untuk memadamkan api karena alat pemadam kebakaran dan pompa air telah mereka rusak, dan selang air mereka putuskan. Di tengah keterbatasan, para penduduk menggunakan segala cara agar dapat memadamkan api. Mereka membentuk rantai manusia, lantas saling mengoper air menggunakan ember atau wadah kecil lainnya ke bagian masjid yang terbakar.

Sementata itu, mobil-mobil pemadam kebakaran baru berdatangan beberapa jam kemudian dari kota-kota sekitar Tepi Barat, seperti Nablus, Ramallah, Al-Bireh, Bethlehem, Hebron, Jenin, dan Tulkarem. Zionis lagi-lagi sengaja menyulitkan masuknya bantuan dengan cara menghalangi mobil pemadam untuk mencapai lokasi. Api kemudian berhasil dipadamkan setelah lebih dari tiga jam. Namun, api telah melalap mimbar kayu hadiah dari Shalahuddin Al-Ayyubi, panel mosaik di dinding dan langit-langit, dan jendela yang tepat berada di bawah kubah.

Pelaku Pembakaran

Mengenai peristiwa ini, Zionis berdalih itu merupakan “kecelakaan yang tidak disengaja”. Akan tetapi, alasan Zionis Israel tidak dapat diterima. Melalui siaran Radio Kairo, Mesir bahkan menegaskan bahwa peristiwa tersebut merupakan “kejahatan yang direncanakan”. Penyelidikan pun dilakukan untuk mengidentifikasi siapa sebenarnya pelaku pembakaran Masjid Suci Al-Aqsa.

Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa pelaku pembakaran adalah Michael Dennis William Rohan (28 tahun). Ia merupakan turis asal Australia yang berprofesi sebagai pekerja peternakan. Saat itu, dia memang sedang berkeliling selama beberapa bulan di Palestina yang Dijajah Israel. Pada 23 Agustus 1969, ia mengakui bahwa tindakan yang ia lakukan bukanlah kejahatan sebab ia mengaku sebagai “utusan Tuhan”.

Rohan mengatakan bahwa tujuannya melakukan pembakaran adalah karena ingin mempercepat kedatangan Yesus Kristus untuk kedua kalinya. Ia menyatakan bahwa hal tersebut hanya bisa tercapai apabila Zionis Israel bisa membangun kuil di wilayah Masjid Al-Aqsa yang diklaim sebagai tempat awal berdirinya Kuil Solomon. Pernyataan yang disampaikannya membuat Rohan dianggap mengalami gangguan jiwa sehingga akhirnya mendapat perawatan di rumah sakit jiwa.

Pembangunan Kembali Mimbar

Pembangunan Kembali Mimbar

Selain mengakibatkan hangusnya banyak bagian masjid, pembakaran yang disengaja ini juga menghanguskan mimbar Nuruddin Zanky. Mimbar ini merupakan hadiah dari Shalahuddin Al-Ayyubi dan dibuat atas prakarsa Nuruddin Zanky bin Imaduddin Zanky pada 564 H/1168 M. Ketika membuatnya, beliau bernazar akan meletakkan mimbar tersebut saat pembebasan Al-Aqsa dari pasukan Salib. Sembilan belas tahun berlalu sejak mimbar dibuat, Shalahuddin Al-Ayyubi, yang merupakan penerus perjuangan Nuruddin Zanky, berhasil membebaskan tanah Palestina dan mewujudkan nazar Nuruddin Zanky.

Mimbar Nuruddin Zanky bukan sekadar mimbar. Itu merupakan wujud keyakinan bahwa Al-Aqsa suatu saat akan kembali menjadi milik umat Islam seutuhnya dan menjadi lambang persatuan umat, Sebab, kemenangan tidak akan dapat dicapai secara individual melainkan merupakan buah perjuangan komunal.

Itulah juga yang menjadi sebab mengapa mimbar yang dibuat Nuruddin Zanky tidak menggunakan perekat seperti lem, paku, atau lainnya. Mimbar dibuat dengan sistem interlock, sehingga kayu-kayu yang menyusun mimbar bisa bersatu secara alami. Mimbar ini, bagi Nuruddin, menjadi simbol akan cita-citanya terhadap persatuan umat Islam di masa mendatang.

Pembakaran Masjid Al-Aqsa membuat mimbar Nuruddin Zanky hangus menjadi kepingan-kepingan kecil yang kini tersimpan di arsip Lembaga Wakaf Masjid Al-Aqsa. Pada 28 Agustus 1993, Raja Husein bin Thalal dari Yordania memerintahkan untuk membuat mimbar pengganti dengan bentuk dan cara pengerjaan yang sama persis seperti mimbar Nuruddin Zanky. Setelah Raja Husein bin Thalal wafat, proyek ini dilanjutkan oleh Raja Abdullah II bin Husein.

Fakultas Seni Tradisional Islam Universitas Balqa, Yordan, kemudian mengadakan lomba bagi seluruh ahli ukir dan seniman dari berbagai negara untuk membentuk tim pembuatan mimbar. Indonesia turut ikut serta dalam proyek ini atas prakarsa (Alm.) Mahmud Bukhori dan beberapa rekan alumni ITB dari Desenta dan Birano. Indonesia mengirimkan sampel ukiran tangan yang kemudian mengantarkan Indonesia menjadi pemenang dan mendapat kehormatan menjadi bagian dari tim pembuat mimbar bersama perwakilan dari negara-negara lainnya.

Masjid Al-Aqsa Saat Ini

Peristiwa pembakaran mimbar Masjid Al-Aqsa memang telah puluhan tahun berlalu. Akan tetapi, peristiwa tersebut bukanlah terakhir kalinya pasukan dan pemukim kolonial Israel menodai Masjid Al-Aqsa. Hingga saat ini, Israel masih terus berupaya mengubah realitas Masjid Al-Aqsa dengan melakukan Yahudinisasi, memaksakan kehadiran pemukim Israel yang setiap harinya selalu menyerbu masjid.

Dalam tiga bulan terakhir, puluhan ribu pemukim Israel telah menyerbu Masjid Al-Aqsa. Kanal berita Al-Qastal mendokumentasikan 5.814 serangan pemukim pada bulan Mei, 4.000 serangan pada bulan Juni, dan 6.558 serangan sepanjang bulan Juli–jumlah penyerbuan terbesar sepanjang tahun 2023.

Hingga hari ini, Masjid Al-Aqsa masih belum bebas dari ancaman Yahudinisasi. Setiap harinya, ratusan bahkan ribuan pemukim ilegal Israel masih rutin menyerbu Masjid Al-Aqsa, melakukan ritual Talmud untuk menodai kesucian Masjid Al-Aqsa. Akan tetapi, para penjaga Masjid Al-Aqsa tidak pernah mengenal kata mundur, demi menumpas orang-orang yang tega menodai Masjid Al-Aqsa yang suci hingga detik ini. Perjuangan masih belum boleh berhenti, hingga Masjid Al-Aqsa terbebas seutuhnya dari Yahudinisasi.

 

Salsabila Safitri, S.Hum.

Penulis merupakan Relawan Departemen Penelitian dan Pengembangan Adara Relief International yang mengkaji tentang realita ekonomi, sosial, politik, dan hukum yang terjadi di Palestina, khususnya tentang anak dan perempuan. Ia merupakan lulusan sarjana jurusan Sastra Arab, FIB UI.

Sumber:

https://adararelief.com/pembakaran-mimbar-al-aqsa-dan-yahudinisasi-yang-tak-kunjung-usai/

https://qudsnen.co/over-5814-israeli-settlers-broke-into-al-aqsa-mosque-in-jerusalem-in-may-watchdog-says/

Baca Juga

Tawanan Palestina: Perpindahan dari Balik Jeruji Besi Menuju Penjara Terbesar di Dunia

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

https://daysofpalestine.ps/scores-of-israeli-settlers-invade-jerusalems-al-aqsa-mosque-2/

https://daysofpalestine.ps/al-aqsa-mosque-faces-increasing-settler-incursions-amid-rising-tensions/

https://daysofpalestine.ps/dozens-of-israeli-settlers-invade-al-aqsa-mosque-citing-jewish-occasion-as-pretext/

***

Kunjungi situs resmi Adara Relief International

Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.

Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini

Baca juga artikel terbaru, klik di sini

#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها

Tags: Al AqsaArtikelPalestinaYahudinisasi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Rayakan Usia yang Ke-5, Komunitas Peduli AlAqsha (KPA) adakan Forum Peduli Palestina

Next Post

Puluhan Ribu Penduduk British Columbia Terpaksa Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan 

Adara Relief International

Related Posts

Tawanan yang dibebaskan di Tepi Barat membuat simbol kebebasan dengan jarinya (The Guardian)
Sorotan

Tawanan Palestina: Perpindahan dari Balik Jeruji Besi Menuju Penjara Terbesar di Dunia

by Adara Relief International
Oktober 30, 2025
0
32

“Anak-anakku lebih cantik daripada bulan. Apakah kamu bisa melihat bulan? Mereka lebih cantik.” Haitham Salem, seorang tawanan Palestina yang dibebaskan...

Read moreDetails
Penduduk Gaza berjalan di puing-puing kehancuran akibat Genosida (MEE)

Empat Gencatan Senjata dalam Dua Tahun Genosida Gaza: Upaya Perdamaian Atau Bagian dari Episode Genosida Berikutnya?

Oktober 21, 2025
40
Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

Oktober 14, 2025
1.2k
Aktivis memasang bendera Palestina pada kapal yang berpartisipasi dalam Global Sumud Flotilla (MEE)

Global Sumud Flotilla: Misi Maritim Terbesar untuk Mengakhiri Blokade Gaza dan Memecah Keheningan Dunia

Oktober 6, 2025
1k
Sekolah Dar Al-Arqam di Gaza yang telah dihancurkan Israel pada April 2025 (Al Jazeera)

Educide: Perampasan Hak Anak-Anak Palestina untuk Menempuh Pendidikan Melalui Genosida dan Yahudisasi

September 28, 2025
32
Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

Energi sebagai Instrumen Kolonialisme Israel dalam Penjarahan Gas Palestina dan Diplomasi Global

September 22, 2025
55
Next Post
Puluhan Ribu Penduduk British Columbia Terpaksa Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan 

Puluhan Ribu Penduduk British Columbia Terpaksa Mengungsi Akibat Kebakaran Hutan 

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TRENDING PEKAN INI

  • Seorang perempuan menangis di samping jasad anak-anak yang menjadi korban serangan Israel (MEE)

    Perang Psikologis di Gaza dan Siklus Duka yang Tidak Pernah Menemukan Akhir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perjuangan Anak-Anak Palestina di Tengah Penjajahan: Mulia dengan Al-Qur’an, Terhormat dengan Ilmu Pengetahuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 1,5 Juta Warga Palestina Kehilangan Tempat Tinggal, 60 Juta Ton Puing Menutupi Gaza

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gencatan Senjata, Momen untuk Membangun Kembali Harapan Anak Yatim Gaza di Tengah Luka yang Terkoyak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Eskalasi dan Agresi; Dalih Israel untuk Mengambil Alih Kendali Masjid Al-Aqsa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

Edcoustic - Mengetuk Cinta Ilahi

00:04:42

Sahabat Palestinaku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:02:11

Masjidku | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:32

Palestinaku Sayang | Lagu Palestina Anak-Anak

00:03:59

Perjalanan Delegasi Indonesia—Global March to Gaza 2025

00:03:07

Company Profile Adara Relief International

00:03:31

Qurbanmu telah sampai di Pengungsian Palestina!

00:02:21

Bagi-Bagi Qurban Untuk Pedalaman Indonesia

00:04:17

Pasang Wallpaper untuk Tanamkan Semangat Kepedulian Al-Aqsa | Landing Page Satu Rumah Satu Aqsa

00:01:16

FROM THE SHADOW OF NAKBA: BREAKING THE SILENCE, END THE ONGOING GENOCIDE

00:02:18

Mari Hidupkan Semangat Perjuangan untuk Al-Aqsa di Rumah Kita | Satu Rumah Satu Aqsa

00:02:23

Palestine Festival

00:03:56

Adara Desak Pemerintah Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

00:07:09

Gerai Adara Merchandise Palestina Cantik #lokalpride

00:01:06
  • Profil Adara
  • Komunitas Adara
  • FAQ
  • Indonesian
  • English
  • Arabic

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Tentang Kami
    • Profil Adara
    • Komunitas Adara
  • Program
    • Penyaluran
      • Adara for Palestine
      • Adara for Indonesia
    • Satu Rumah Satu Aqsa
  • Aktivitas
    • Event
    • Kegiatan
    • Siaran Pers
  • Berita Kemanusiaan
    • Anak
    • Perempuan
    • Al-Aqsa
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Hukum dan HAM
    • Seni Budaya
    • Sosial EKonomi
    • Hubungan Internasional dan Politik
  • Artikel
    • Sorotan
    • Syariah
    • Biografi
    • Jelajah
    • Tema Populer
  • Publikasi
    • Adara Palestine Situation Report
    • Adara Policy Brief
    • Adara Humanitarian Report
    • AdaStory
    • Adara for Kids
    • Distribution Report
    • Palestina dalam Gambar
Donasi Sekarang

© 2024 Yayasan Adara Relief Internasional Alamat: Jl. Moh. Kahfi 1, RT.6/RW.1, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta 12630