Richard Peeperkorn, perwakilan WHO di wilayah Palestina mengatakan kepada wartawan di Jenewa pada Selasa (5/12), melalui sambungan video dari Rafah bahwa jumlah orang yang berpindah dari pusat dan selatan Gaza terus meningkat secara signifikan.
“Situasinya semakin memburuk setiap jamnya. Terjadi peningkatan serangan bom di seluruh wilayah, termasuk di sini di daerah selatan,” kata Peeperkorn. “Banyak orang putus asa dan hampir berada dalam keadaan trauma permanen. Kita mendekati masa tergelap dalam kemanusiaan. Pengeboman ini dan kehilangan nyawa yang tidak bermakna harus berhenti sekarang, dan kita membutuhkan gencatan senjata yang berkelanjutan.”
Peeperkorn mengatakan bahwa sejak awal agresi, telah terjadi 120.000 infeksi saluran pernapasan akut; hampir 26.000 orang terpapar kudis dan kutu; 86.000 kasus diare, termasuk 44.000 di antaranya pada anak-anak di bawah lima tahun. Sementara itu, telah tercatat 1.150 kasus penyakit kuning, bersamaan dengan munculnya kasus cacar air, ruam kulit, dan meningitis.
James Elder juru bicara UNICEF mengatakan bahwa Israel yang mengarahkan warga sipil untuk pindah ke selatan, namun nyatanya tempat tersebut tidak memiliki toilet atau air bersih yang memadai. Hal ini telah menciptakan “badai sempurna untuk wabah penyakit.
sumber:
https://english.wafa.ps/Pages/Details/139863
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini
#Palestine_is_my_compass
#Palestina_arah_perjuanganku
#Together_in_solidarity
#فلسطين_بوصلتي
#معا_ننصرها