Di tengah kekurangan pangan yang intens akibat serangan Israel dan hambatan pengiriman bantuan ke Gaza, warga Palestina terpaksa mengambil tindakan darurat dengan mencampur pakan hewan dan pakan burung ke dalam roti mereka. Abu Alaa, seorang penduduk Gaza dan pemilik sebuah pabrik di pusat Gaza, mengatakan bahwa makanan yang tersedia untuk orang-orang, sebetulnya tidak layak dikonsumsi.
“Orang-orang mencampur pakan burung dan makanan hewan ke dalam makanan mereka. Ini tidak benar dan tidak sehat. Orang-orang menggiling pakan hewan tersebut dan mencampurnya ke dalam roti mereka,” tambahnya. Dia menjelaskan bahwa ini terjadi karena kurangnya pengiriman bantuan dan juga kenaikan tajam harga barang yang tersedia.
Abu Anas, seorang warga setempat yang tinggal dekat pabrik, mengatakan bahwa semua makanan yang tersedia di Gaza tidak lagi terjangkau. Jaber, warga Gaza lainnya, mengatakan bahwa meskipun rasanya tidak enak, dia dan yang lainnya mencampur berbagai jenis tepung dan bahan lainnya untuk membuat roti.
Mazen al-Terk, 50 tahun, mengatakan bahwa situasi telah menjadi kritis. “Demi Allah, kami telah berhenti membedakan antara makanan keledai dan makanan manusia. Kami makan apa saja, dan tidak ada yang membantu kami. Kami mengajak semua negara di seluruh dunia untuk bersatu dengan kami, karena kami tidak dapat menemukan makanan.
“Tidak ada tepung putih murni yang tersedia bagi kami selama tiga bulan sejak 9 Oktober, ketika Israel memberlakukan blokade menyeluruh. Orang-orang mengambil apa pun yang bisa ditemukan untuk dimakan. Setiap tepung yang bisa ditemukan harganya sekitar 700 shekel (3 juta rupiah-red.),” tambahnya.
Penduduk Gaza mengatakan bahwa penggunaan pakan hewan dalam roti mereka, bersama dengan bahan lain, telah memengaruhi kesehatan mereka, ditambah dengan kurangnya air bersih dan fasilitas sanitasi. “Semua anak saya mengalami sakit perut dan diare, karena makanan, air, dan sampah di jalanan,” kata al-Terk.
Sumber:
***
Kunjungi situs resmi Adara Relief International
Ikuti media sosial resmi Adara Relief di Facebook, Twitter, YouTube, dan Instagram untuk informasi terkini.
Baca berita harian kemanusiaan, klik di dini
Baca juga artikel terbaru, klik di sini