Adara Relief-Jakarta. Selama 71 tahun rakyat Palestina terus hidup dalam pengasingan. Setiap harinya mereka terluka. Mereka tersebar di Jalur Gaza, Al Quds dan Tepi Barat.
Pada hari rabu, 15 mei warga Gaza memperingati hari nakbah. Diberbagai wilayah diadakan acara yang berbeda-beda. Dan mereka harus dihadapkan dengan kekerasan penjajah Isarel.
Sirene berkabung dibunyikan di berbagai provinsi-provinsi selama 71 detik, sejumlah dengan tahun Nakbah.
Di Jalur Gaza, pada hari Rabu, sejumlah warga sipil Palestina terluka oleh peluru Israel dan ratusan orang sesak karena serangan pasukan Israel.
Menurut saksi mata, tentara Israel berada di belakang bukit dan di dalam kendaraan militer mereka, yang ditempatkan di sepanjang pagar pemisah. Mereka melepaskan tembakan dan menembakkan gas air mata pada ratusan warga yang mulai tiba di sejumlah daerah di timur Jalur Gaza, untuk berpartisipasi dalam pawai damai untuk memperingati Nakbah ke-71. Beberapa orang mengalami sesak.
Mereka menambahkan bahwa pasukan Israel membawa alat militer untuk memompa air limbah ke para demonstran yang berada di dekat pagar.
Di Ramallah, ribuan orang turut dalam aksi damai ini. Mereka memulai aksi dari dekat kuburan Yaser Arafat menuju Ramallah pusat.
Sirine peringatan dibunyikan pada jam 12.00. Semua orang terdiam selama 71 menit sebagai bentuk peringtan nakbah yang ke 71, setelah mereka dipaksa meninggalkan rumah dan tanah air mereka.
Gubernur Qalqilya hari rabu, 15 mei juga memperingati peringatan ke-71 Nakbah. Dibuatlah pawai rakyat yang diselenggarakan oleh Pasukan Nasional dan Komite Rakyat untuk Layanan Pengungsi di Qalqiliya, bekerja sama dengan Direktorat Pendidikan dan Lembaga Pendidikan Tinggi.
Pawai berlangsung di depan Kota Qalqiliya, menuju sebuah sekolah di pusat kota. Mereka mengangkat spanduk yang menegaskan hak untuk kembali ke tanah air mereka.
Para mahasiswa Palestina di Tell Aviv juga memperingati Nakbah yang ke 71. Ini adalah tahun ke 8 mereka turut dalam peringatan ini.
Upacara diadakan di Lapangan Anita dan diikuti kelompok mahasiswa Arab, para pemimpin politik, anggota parlemen Imtanas Shehadeh, Ayman Odeh, Yousef Jabareen, Aida Touma Suleiman, Ofer Kassif, ketua panitia, Muhammad Barokah.
Mereka mengangkat bendera Palestina dan memakai baju hitam, tanpa menggunakan simbol kelompok tertentu.
Ekstremis sayap kanan Israel berusaha mengacaukan peringatan Nakbah. Mereka berkumpul di dekat lokasi peringatan Nakbah, dan mencoba memprovokasi mahasiswa Arab dan mencegah peringatan Nakbah.
Perwakilan pasukan nasional, aktor dan institusi di Hebron memperingati Nakba ke-71 hari Rabu, dengan pawai dan solidaritas berdiri di bundaran Ibn Rushd di pusat kota, dengan partisipasi ratusan warga dan perwakilan pasukan nasional.
Mereka menyampaikan, mereka mendapat hak untuk kembali dan tak dapat lagi diganggu gugat. Mereka telah mengorbankan darah mereka untuk mendapatkan kembali hak mereka yang terampas, dan memperjuangan Palestina merdeka, dengan ibu kota Al Quds.
Mereka menambahkan, di tengah peeingatan ini masih ada 6500 warga Palestina yang tertawan di Penjara Israel. Dan bangsa mereka siap berjuang untuk itu.
Di Betlehem, ribuan orang berkumpul untuk memperingati nakbah dengan tema, pawai kepulangan.
Para peserta berkumpul atas undangan pasukan nasional, aktivis dan lembaga di daerah Bab al-Zaqqq di Betlehem. Mereka menerobos jalan utama antara Al Quds dan Hebron dan mencapai pintu masuk utara Betlehem. Mereka mengangkat bendera dan spanduk Palestina bertuliskan kata-kata yang menyatakan hak mereka untuk kembali.
Pada kedatangan pawai ke pintu masuk kota utara, tentara Israel mencegat dan mencegah mereka. Tentara Israel menyerang wartawan dalam upaya untuk mencegah mereka dari meliput. Di antara wartawan yang diserang adalah fotografer Reuters Mohammed Abu Ghania, Radio Baladna “dan Abdel Rahman Younis dari” Palestine TV “.
Sumber : palinfo.com